🐻 - 1

97 18 10
                                    

~ Senandika ~

~ Senandika ~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bosan.

Jenuh.

2 kata itu yang saat ini sedang Beomgyu rasakan. Melihat seisi kelasnya yang begitu gaduh, semua siswa berlari kesana kemari entah memperebutkan apa. Beomgyu kembali menyembunyikan wajahnya di perpotongan lengannya.

"Lo lemes banget, jangan begadang terus. Nonton anime terus sih. Levi sebentar lagi juga mati."

Hueningkai atau kerap dipanggil Kamal duduk di samping Beomgyu. Kemudian Beomgyu mengangkat wajahnya dan menatap Hueningkai sinis.

"Enak aja, di manga aja belum jelas Levi mati atau nggak nya. Jangan sok tau deh lo" Beomgyu menanggapi tak senang dengan ucapan sahabatnya itu.

"Yaelah gitu aja ngamuk, pms lo." Kamal sengaja menyenggol bahu kanan Beomgyu sebagai tanda usil.

"Gue cowo ya, bangsat." Sentilan di jidatnya, membuat Kamal memejamkan mata karna sedikit ngilu. Memang sahabatnya yang satu ini selalu nomor 1 dalam urusan baku hantam.

Teman teman sekelasnya yang sedari tadi berlarian tiba tiba kembali ke tempatnya masing masing. Biasanya jika seperti ini ada tanda tanda besar. Dan benar saja ketua yayasan memasuki ruangan dengan aura bijaksananya diikuti satu orang siswa yang 'agak' asing, mungkin anak kelas sebelah yang mau minta sumbangan.

"Baiklah murid murid sekalian, kedatangan saya kemari karna ada hal penting yang harus saya sampaikan. Saya lihat sepertinya guru mata pelajaran yang mengajar jam saat ini tidak masuk, maka dari itu saya yang akan menyampaikan kepada kalian bahwa kelas ini kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu." Ketua Yayasan mempersilahkan pria itu untuk maju ke depan dan memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Choi Yeonjun, pindahan dari Hanlim Multi Art School. Senang bisa bertemu dengan kalian." Ia tersenyum hangat lalu kemudian ia sedikit membungkuk dan matanya mengitari seisi kelas.

"Baik, Yeonjun. Sekarang kamu boleh duduk di kursi sebelah sana. Semoga betah di sekolah ini." Beliau mempersilahkan Yeonjun untuk duduk di bangku kosong tepat di samping Juyeon.

"Saya harap jangan ada yang keluar dari kelas sebelum bel berbunyi. Sekarang silahkan kerjakan tugas kalian dan jangan berisik karena akan mengganggu kelas lain."

"Baik bu." Jawab semua murid serentak, lalu beliau pergi meninggalkan kelas diikuti helaan nafas murid.

Setelah kepergian Ketua Yayasan, para siswa saling bisik memperhatikan murid baru itu. Terlebih lagi para siswi, ada yang memberanikan diri untuk berkenalan, ada yang menyapa dengan kedipan, ada yang langsung mengajaknya pulang bersama.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 27, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FRIENDZONE ; YeongyuWhere stories live. Discover now