chap 6.

3.5K 334 3
                                    

Maapkeun kalau ada typo:v

Happy Reading^^

-

-

-

"Sedang apa kalian? Kau! Apa kau berbuat sesuatu lagi kepada Baekhyun hah!?" Chanyeol langsung saja mencengkeram kerah baju Jongin.

"Hey.. santai dude.. aku tak melakukan apa-apa.. lepaskan aku.."

"Chanyeol hentikan, dia tak melakukan apa-apa." Kini Baekhyun bersuara membuat cengkraman itu terlepas namun mata Chanyeol masih menatap tajam pada Jongin. Tanpa disadarinya mata Baekhyun bergerak memberi isyarat agar Jongin segera keluar dari tempat ini. Jongin hanya berkedip merespon dan kemudian berlalu begitu saja.

"Kau baik-baik saja? Apa Jongin membullymu lagi?" Tanya Chanyeol sambil memegang bahu Baekhyun.

Baekhyun tersenyum dan menggeleng "Kami hanya bertemu saat keluar bilik tadi. Sepertinya ia masih belum niat untuk membullyku lagi."

Baekhyun tersenyum menenangkan walau dalam hatinya ia berucap "Aku akan membunuh bocah itu jika berani mengerjaiku lagi."

"Oh, Kau tidak ikut ke pemakaman?" Tanya Baekhyun mengalihkan pembicaraan sekaligus penasaran karena semua guru dan anggota osis yang akan pergi. Chanyeol yang notabene adalah ketua osis harusnya masih berada dipemakaman sekarang namun lelaki tinggi itu menggeleng sambil tersenyum tampan.

"Sudah ada yang mewakili, lagipula jika semua anggota osis disana maka tidak ada yang menjaga siswa yang disekolah. Bisa saja mereka ada yang kabur atau melakukan hal-hal aneh. Termasuk... aku juga khawatir padamu. Jika saja aku tak datang mencarimu sampai kesini mungkin kau sudah menjadi bahan bullyan Jongin lagi.."

"Ehh aku??" Entah mengapa Baekhyun sedikit tersipu dengan wajah yang agak memanas.

"Aku baik baik saja lihatlah.." Baekhyun menggerakkan kaki dan tangan juga berputar putar memastikan ia masih dalam keadaan baik namun tingkahnya malah mengundang tawa Chanyeol.

"Cukup Baek.. hahaha.. kau sangat menggemaskan." Terang Chanyeol sambil mengusak rambut Baekhyun. Baekhyun hanya bisa mematung saat tangan hangat itu menyentuh rambutnya.

"Ahh aku lapar dari pagi belum makan. Kau ingin ke kantin?"

Raut Baekhyun berubah menjadi sendu dan menunduk. "Kau pergilah, aku kan tidak dibolehkan masuk kantin dengan mereka. Aku tak mau mengotori seragam dengan sisa makanan yang mereka lempar nanti. Oh ya seragammu! Astaga, maaf aku sudah mencucinya tapi lupa ku bawa.."

Chanyeol hanya terkekeh melihat ekspresi Baekhyun yang berubah dengan spontan. Tadinya memasang wajah sendu dan takut dan sekarang ia membulatkan matanya seperti terkejut akan sesuatu.

'Grep.'
Satu tangan Baekhyun diraih oleh Chanyeol.

"Tenanglah, mereka tidak akan seperti itu. Aku ada bersamamu. Oh dan soal seragam, apa malam nanti kau sibuk? Kau bisa mengembalikannya sekalian kita bisa cari makan malam diluar"

Baekhyun berpikir "Sebenarnya masih ada urusan tapi aku akan mengundurnya."

"Apa tidak masalah?"

Baekhyun tersenyum dan menggeleng "tenang saja. Aku akan pergi malam ini."

"Baiklah, aku akan jemput, dimana alamatmu?"

"Eh, sebaiknya kita bertemu ditaman kota saja. Rumahku agak jauh kau akan susah menemukannya." Well tidak mungkinkan Baekhyun akan menunjukkan alamat mansion Kim. Omong omong marga asli Baekhyun adalah Kim. Nama Byun Baekhyun hanyalah samaran untuk bersekolah disini.

"Hah.. baiklah, jam 7 akan ku tunggu di taman kota, sudahlah ayo ke kantin! Aku lapar sekali!"

Chanyeol langsung saja menarik tangan Baekhyun dan berlari menuju kantin tanpa menyadari dibelakangnya senyuman manis Baekhyun sudah berubah menjadi seringai.

-
-

"Malam ini, aku tugaskan kalian untuk menyelinap ke ruang rehabilitas rumah sakit jiwa dan bunuh Daehyun. Lakukan dengan diam dan tanpa suara, bawakan aku jari jari tangan Daehyun sebagai bukti. Maaf aku tak bisa ikut dalam aksi ini."

Saat ini Baekhyun mengumpulkan beberapa anak buah dibawah naungan Black Rose di gudang sekolah yang tak terpakai.

"Kau tidak bisa ikut karena mau berkencan dengan ketua osis itukan?"

Baekhyun terkejut mendengar ucapan Jongin . "Bagaimana kau.......!? Kau mengupingkan?" Baekhyun menatap datar pada Jongin yang menyengir.

"Yah.. aku kan hanya penasaran jadi aku tidak benar-benar meninggalkan toilet saat itu. Wow.. ini akan menjadi perbincangan panas 'Ketua osis populer tengah berkencan dengan siswa cupu dan kumuh.' Aku tak sabar membaca koran sekolah."

"Bicara sekali lagi akan ku patahkan lehermu."

"Hehehe.. hanya bercanda hyung.. tapi sungguh kau akan berkencan dengannya?"

Rasa keingintahuan Jongin yang overdosis itu membuat Baekhyun menghela nafas.

"Hah.. dengar ini. Aku hanya akan pergi untuk makan malam dan mengembalikan seragamnya."

"Ooohh.. yang kau pakai saat itu punya Chanyeol? Entah tubuh Chanyeol yang terlalu kekar atau tubuh hyung yang....."

"Tubuh kecil begini bisa membunuhmu Kim Jongin." Sela Baekhyun. Ia paling tidak suka jika adiknya itu menyinggung soal ukuran tubuh. Rasanya juga tak terima saat ia diposisi sebagai KAKAK tapi terlihat seperti ADIK jika bersisihan dengan Jongin.

"Hah.. sudahlah, kenapa jadi membahas hal lain." Baekhyun menatap para Juniornya disana ada Mark dan Taeyong yang menatap dua sunbae nya seperti menonton film.

"Kalian bisa pergi sekarang. Ingat untuk nanti malam, kalian akan dipandu oleh Jongin."

"Eh aku!?"

"Ya tentu saja, ini masih tanggung jawabmu karena kau tak langsung membunuhnya saat itu." Kai hanya bisa menggerutu tak jelas.

Taeyong dan Mark sudah keluar dari gudang lama itu dan kini tersisa Baekhyun dan Jongin berdua didalam.

"Eh Hyung, sepertinya ketua osis itu menyukaimu."

Baekhyun yang sedang membaca sesuatu diponselnya menoleh.

"Lalu?"

"Lalu? Hanya lalu!? Wah.. Park Chanyeol sang ketua osis idaman itu sangat diincar oleh banyak gadis. Dan sekarang sepertinya dia sedang ingin menggaitmu dan kau hanya merespon 'lalu'!?" Ucap Jongin tidak percaya.

Baekhyun hanya mendengus dan berjalan keluar gudang.

"Aku tak perduli."











To

Be

Continue

Black Rose [CHANBAEK YAOI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt