pangeran bermulut pedas

21.1K 96 9
                                    

tanpa terasa sekarang sudah memasuki tahun ajaran baru.

dengan riang aku melewati gerbang sekolahku. oh iya.. perkenalkan namaku aika aku sekarang berada dikelas II SMA, hal yang kusukai dan aku cintai adalah gratisan dan potongan harga.

hobyku berbelanja kebutuhan harian yang ada potongan harganya. kau tau uang itu harus dihemat. bukannya aku ini pelit untuk menggunakan uangku, tapi karena  kehidupan yang aku jalani  menuntutku  untuk melakukan  hal tersebut.

ayahku sudah meninggal dan ibuku pergi meninggalkan kami tanpa alasan dan kabar.

aku punya dua orang adik, yang pertama adik laki-lakiku yang bernama jun kelas II SMP, dan yang kedua bernama ayuka kelas III SD,semenjak ibu meninggalkan kami aku harus membiayai kehidupan kami bertiga. 

aku pun menjadi penulis cerpen sementara disebuah majalah anak-anak. adikku jun bekerja mengantarkan koran pagi-pagi sekali kepada pelanggan koran.

 aku punya teman yang cantik dan modis yang bernama madoka. dia teman yang sangat baik. yang kubenci adalah cowok bernama kei tamura, karena dia pernah merobek kupon belanjaanku yang sangat berharga.

kejadiannya saat itu kupon belanjaan yang kupegang terlepas dari tanganku karena tertiup angin. aku pun mengejarnya mati-matian hingga akhirnya kupon itu jatuh dimuka kei yang lagi berjalan. segera ditariknya kupon yang menutupi wajahnya itu.

aku yang senang kupon itu tidak terbang lagi dengan wajah memelas dan baby face meminta kupon itu darinya. sialnya bukannya dia mengembalikan kupon itu dengan baik. eh.. dia malah menyobek kupon itu menjadi serpihan -serpihan yang kecil.

aku terkejut dan memandangnya marah, dia hanya melihatku dengan pandangannya yang datar. aku yang marah berlari kearahyanya hendak membalas dengan tendangan rahasiaku, belum sampai aku menendangnya aku malah terpeleset oleh kulit pisang yang tidak kusadari keberadaannya. alhasil aku terjerembab ketanah.

" aduh..." ujarku meringis

di melihatku sebentar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan pandangan meremehkan. bukannya dia menolongku bangun dia malah berbalik meninggalkanku.

" hei... apa kau tidak punya hati nurani melihat seorang gadis terjatuh didepanmu" teriakku mencoba bangun

dia menoleh kearahku

" aku tau kau bisa bangun sendiri tanpa kutolong" ujarnya sambil berkalan pergi.

"arrrggghhh... dasar arogan awas saja nanti, tinggu pembalasanku. apa cewek disekolah ini buta memberinya gelar pangeran. aduduh.. rasanya tulangku terasa remuk. " ujarku  sambil kembali mencoba bangun.

akhirnya aku minta izin pada guru untuk pulang duluan dengan alasan sakit. dengan terseok-seok aku berjalan pulang. besoknya aku pergi kepengobatan pijat traditional untuk badanku yang sakit.

                                                              ***********************************

“Ai…  “panggil seseorang

Aku tahu itu pasti madoka karena aku sangat sangat hapal dengan suaranya. Aku pun menoleh kebelakang dan mendapati madoka tengah berlari-lari kecil kearahku.

“ bagaimana liburanmu madoka?” tanyaku sambil berjalan disebelahnya.

“ menyenangkan. Oh ya… aku bawakan oleh-oleh untukmu” ujar madoka

“ wah, kebetulan sekali. Baru saja aku bermaksud bertanya dimana oleh-oleh untukku kepadamu” ujarku sambil nyengir

“ kira-kira kita sekelas tidak ya?!” Tanya madoka dengan semangat

pangeran bermulut pedasWhere stories live. Discover now