Chapter 6

1.5K 221 24
                                    

Malam telah larut ketika Hinata selesai mengobati luka Ryo yang sepertinya tidak akan bisa berjalan untuk beberapa hari, gadis itu kembali ke kamarnya, dengan tubuh yang terasa lemah dan kotor. Gadis itu ingin segera membersihkan tubuh dan juga lukanya, lalu tidur untuk memulihkan staminanya atau begitulah rencana awalnya. Sampai sebuah ketukan dijendela membuyarkan segalanya.

Uchiha Sasuke sedang berdiri disana, dibalik jendela besar kamarnya.

Hinata membukanya, lalu Sasuke masuk begitu saja tanpa ijin.

"Bagaimana hasil penyelidikannya Hyuga?!" tanpa basa-basi, langsung pada intinya.

"Bagaimana jika kita membicarakannya sambil duduk dan meminum teh, Sasuke-kun." Saran Hinata "Aku akan mem-"

"Tidak perlu, aku tidak datang kesini untuk berbincang-bincang denganmu!" tolaknya

Gadis itu meletakan kembali gelas yang telah dia bawa, Hinata melakukannya sebenarnya bukan untuk Sasuke, tapi untuk dirinya sendiri, kepalanya terasa sangat berat dan berdenyut nyeri. Ia pikir segelas teh pasti akan sangat membantu.

"Ah maaf...aku mengerti" Untuk sesaat Hinata berharap jika yang ada dihadapannya adalah Kiba dan Shino.

"Jadi?"

Gadis itu mulai melaporkan apa saja yang terjadi, sedikit mengecilkan suaranya ketika mengatakan jika Ryo terluka dalam pengawasannya. Ada sirat penyesalan dan kekecewaan yang bisa Sasuke dengar dengan jelas dalam suaranya. Sasuke pun melakukan hal yang sama, dia berbagi semua informasi yang dia tahu kepada gadis Hyuga itu.

"Jadi mereka menyimpulkan kalau gadis itu mati karena dimakan serigala?" tanya Hinata.

Sasuke mengangguk. "Mereka bahkan telah menguburkan jasadnya."

"Apa yang harus kita lakukan? Jika saja mayat itu bisa di autopsy. Kita bisa tau apakah dia benar-benar mati karena serangan srigala atau karena hal lain." Pikir Hinata.

"Aku telah memikirkan hal itu." Sasuke memperlihatkan sebuah tabung kecil berisi darah didalamnya "Jadi diam-diam aku telah mengambil sampel darahnya dan aku pun telah mengirimkannya ke konoha. Besok hasilnya mungkin telah keluar."

Hinata tersenyum "Kau memang bisa diandalkan Sasuke-kun" ucapnya penuh kekaguman.

Itu bukan pertama kalinya Sasuke mendengar kalimat itu dari mulut Hyuga Hinata, gadis itu pernah mengatakannya juga di masa lalu, dengan nada yang sama dan senyum yang sama. Sasuke tertegun, bagaimana seseorang bisa tidak berubah. Untuk sesaat Sasuke seakan melihat bayangan Hinata kecil dengan jaket tebalnya. Ia dengan cepat membuyarkan bayangan itu lalu kembali mengalihkan pembicaraan pada topik utama mereka. "Tidakkah kau pikir ada yang janggal dari kejadian itu?"

Hinata terdiam mencoba mencari jawabannya, namun otaknya seakan tidak bisa diajak bekerja sama dengan baik saat ini. Sasuke yang mulai bosan menunggu jawaban Hinata melanjutkan hasil analisanya. "Menurutmu kenapa gadis itu harus melewati hutan yang jelas-jelas dia tahu banyak serigala yang siap memangsanya? Apa dia bunuh diri?"

Hinata seakan tersadarkan dengan pertanyaan Sasuke "Kau benar....mungkin dia lupa jika hutan itu penuh serigala.........atau mungkin sesuatu memaksanya untuk melawatinya"

"Itu maksudku, karena itu aku yakin, jika penyebab kematian 'orang itu' bukan karena serangan serigala." Sasuke tidak pernah berniat untuk tinggal lebih lama di tempat ini, namun.....

"Ngomong-ngomong Hyuga, kenapa kau sangat pucat?" 'dan kau berkeringat terlalu banyak padahal malam ini sangat dingin' lanjutnya dalam hati.

"A-Ah...tidak apa-apa Sasuke-kun." Entah mengapa Hinata tidak ingin Sasuke tau tentang lukanya. Gadis itu menundukan kepalanya dan menggigit bibir bawahnya "aku hanya kelelahan dan kurasa aku hanya perlu segelas teh lalu.......istirahat" Hinata meringis dalam hati karena dia mulai terdengar seperti mengusir Sasuke.

Missing PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang