Highlight on Me

1K 259 96
                                    

Tw ⚠️ : abuse

Hyunjin memegang kemudi dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain mengapit rokok diantara jari tengah dan telunjuk.

Ia hisap kuat-kuat nikotin itu kemudian ia hembuskan keluar jendela. Membentuk cincin asap yang mengepul ke langit malam.

Disampingnya, Jeongin duduk manis sembari menyenandungkan lagu-lagu yang didengarnya dari radio. Mulutnya tak henti mencecap permen berperisa strawberry yang juga menjadi pembuka kisahnya dengan Pria Hwang itu.

"Je,"

"Hmm?"

Jeongin hanya bergumam singkat sebagai jawaban. Masih asik mengemut permen dan memperhatikan jalan yang berlalu cepat.

"Kuajak ke suatu tempat mau?"

"Kemana?"

Hyunjin membuang rokok yang tinggal tersisa ujungnya ke asbak yang ia sediakan di van, suatu benda yang harus ada mengingat dirinya adalah seorang perokok berat.

"Ke—"

Perkataan Hyunjin terpotong ketika ia tiba-tiba disumpali satu buah permen strawberry oleh Jeongin. Membuatnya terpaksa menutup mulut sejenak dan merasakan asam manis strawberry lumer dalam mulutnya.

"Kau bau rokok. Aku tidak suka."

Jeongin mengernyitkan kening dengan hidung ikut mengerut lucu. Mengibaskan tangan di depan hidung agar bau asap rokok Hyunjin setidaknya sedikit hilang.

Hyunjin terkekeh hingga matanya menyipit. Memakan permen strawberry setelah merokok sudah menjadi kebiasaannya kini. Dan kebiasaan baru ini tak lepas dari kehadiran Jeongin yang membenci bau asap rokok tapi terpaksa mentoleransinya karena Hyunjin sudah terlanjur kecanduan.

"Kau mau mengajakku kemana tadi?"

"Oh, ke club temanku."

"CLUB?!"

Hyunjin sedikit meringis karena telinganya lumayan berdengung mendengar teriakan Jeongin. Matanya melirik ekspresi lucu yang ditampilkan pria dengan kemeja putih kebesarannya itu. Mata rubahnya membola dan bibirnya membentuk huruf 'O'.

"Kau mau apa ke club, H?"

"Temanku menghubungi tadi. Aku sudah lama tak bertemu dengannya, makanya dia mengajakku bertemu di club, sekalian nostalgia."

Jeongin menghela nafas pasrah. Menimang-nimang sejenak. Club itu, tak akan seburuk itu kan? Jeongin juga sudah berumur delapanbelas, sebentar lagi akan merayakan ulangtahunnya yang kesembilan belas. Ia juga tak mungkin melarang Hyunjin bertemu temannya.

"Baiklah," katanya pada akhirnya.

Hyunjin tersenyum senang mendengar persetujuan Jeongin. "Ok, sebelum itu kita ambil mobil dulu di studioku. Kita tak mungkin ke club dengan menggunakan van," ujarnya diiringi tawa kecil.

Tak lama van yang dikendarai Hyunjin sudah berganti dengan mobil Audi A7 keluaran terbaru berwarna putih susu.

Jeongin mendengus ketika sedang memasang sabuk pengaman, mengundang atensi pria dengan kemeja hitam disebelahnya.

"Kenapa?" Tanyanya dengan sebelah alis terangkat, terlihat luarbiasa panas dengan rambut yang dibuat model manbun dan dua kemeja atas terbuka.

"Aku tidak tahu kau dapat uang darimana untuk beli mobil seperti ini."

"Pendapatan tattoo artist itu lumayan tahu! Lagipula aku sudah menabung sejak kuliah, kok."

Strawberries & Cigarettesحيث تعيش القصص. اكتشف الآن