4. Martabak

2.7K 337 10
                                    

"Lo tinggal sendirian?"

Jungkook menatap rumah yang ia dan Lisa tuju siang ini. Ya, ini rumah yang gadis itu tempati.

Lisa menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Baru saja ia hendak turun dari mobil, ia diberhentikan lagi dengan pertanyaan yang keluar dari mulut Jungkook

"Lo engga takut?"

Lisa terkekeh dengan pertanyaan Jungkook, kini mereka saling berhadapan, "Buat apa takut? Kan ada tetanggan juga di sini."

"Kalau boleh tau, orang tua lo dimana?"

Senyuman Lisa pudar ketika Jungkook menanyakan soal keberadaan orang tuanya. Ia sempat terdiam, lalu sebisa mungkin ia menunjukan lagi senyumannya kepada laki-laki yang ada di sampingnya.

"Selama gue tinggal di Jakarta, gue tinggal sendirian di sini. Mungkin nanti, untuk beberapa kali orang tua gue bakal jenguk gue."

Jungkook hanya ber-oh ria. Laki-laki itu berpikir, bagaimana bisa gadis polos ini tinggal sendirian? Dan kenapa memilih untuk tinggal sendiri dibanding bersama orang tuanya? Banyak pertanyaan yang masih berputar di otak Jungkook yang ingin ditanyakan, namun sepertinya itu hal privasi dan Jungkook tidak berhak menanyakan hal tersebut.

"Kak, makasih tumpangannya."

Laki-laki itu mengangguk, "Hati-hati, kan lo di rumah sendirian, biasanya malem itu suka ada yang ngetok-ngetok, terus di kamar lo ad—"

"Diem! Engga usah nakut-nakutin gue walaupun gue engga takut!" Protes Lisa, tangan gadis itu reflek memukul lengan Jungkook dengan sedikit keras. Jungkook yang masih tertawa puas, karena melihat raut wajah Lisa. Lisa takut, tapi ia pura-pura berani saja depan laki-laki itu.

"Lo lucu kalau lagi ketakutan gini, makin cantik."

Entahlah, pipi Lisa memerah. Baper? Tidak mungkin. Gadis itu berpikir bahwa ia tidak boleh terbawa perasaan dengan Jungkook.

Engga boleh baper, engga boleh, Lisa

"Gue masuk dulu, hati-hati, Kak."

Jungkook bergumam dan menunjukan senyuman tipisnua seraya menatap gadis itu keluar dari mobilnya, dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya. Saat Lisa menghilang dari pandangannya, terlintas di pikiran Jungkook, seseorang yang pernah hadir dalam kehidupannya.

Mirip banget sama lo

***

Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, semua tugas sekolah yang Lisa kerjakan sudah selesai. Ini saatnya ia mengisi waktu kosongnya dengan nonton drakor, membaca novel, bermain ponsel, hingga ia mengantuk.

Entah mengapa, ia masih kepikiran dengan kejadian tadi siang, dimana Jungkook mengantarkannya pulang. Banyak berbincang, saling tertawa satu sama lain. Bisa dibilang, mereka baru kenal hari ini, entah apa maksud Jungkook yang tiba-tiba saja ingin dekat dengan gadis itu.

Baru Lisa ingin membuka laptopnya, ia mendapatkan panggilan masuk dari temannya, Mina. Lisa pikir, Mina akan meminta jawaban dari tugas-tugas yang Lisa kerjakan barusan, tetapi ternyata bukan.

Saat Lisa menjawab panggilan tersebut, ternyata Mina hanya membahas Taehyung sepanjang perbincangan mereka. Dari kebiasaan Taehyung, laki-laki itu tinggal dimana, makanan kesukaannya apa, tanggal lahirnya berapa, bahkan Mina meminta Lisa untuk menceritakan semua momen kebersamaan Lisa bersama Taehyung.

Mata Lisa tertuju kepada kumpulan foto-foto polaroid yang tertempel di dinding kamar Lisa. Terlihat foto-foto kebersamaan antara Lisa dan Taehyung. Keduanya terlihat sangat bahagia. Juga mereka sudah berteman lama, itu membuat Lisa tidak sadar akan hal itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Senior *revisi bentar*Where stories live. Discover now