Rendezvous - Prolog

2.1K 82 9
                                    

Juan Praga

Denpasar, 2 Januari 2021

Untuk beberapa orang yang memiliki profesi sebagai Photographer, masa-masa festive merupakan waktu yang tepat untuk mengumpulkan lebih banyak pundi-pundi.

Acara tahun baru, dan tak banyak juga ada yang ingin menggelar perhelatan pernikahan. Namun begitu, rasanya hal itu tidak berlaku bagi Juan Praga.

Laki-laki yang biasa dipanggil June dan memiliki tinggi badan diatas rata-rata laki-laki asia itu kini tengah disibukkan oleh hal lain.

Masih dengan pekerjaannya sebagai Photographer tentu saja, namun kali ini, modelnya yang tak biasa.

Yaitu, seorang model laki-laki.

Terkenal.

Terkenal bawel maksudnya, yang bernama Purga Danmaru.

Sebenarnya ini bukan kali pertama mereka bertemu, karena bahkan dalam setahun June bisa saja mengambil kontrak kerja dengan agensi Purga sebanyak lebih dari 5 kali, tergantung festive atau mungkin event tahunan. Namun bagian yang ia bilang bawel itu memang benar adanya. Hingga rasanya ia ingin mengingatkan Lea, bahwa seharusnya akhir tahun begini, tidak perlu mereka habiskan bersama model seperti Purga, karena, "ya Tuhan, bawelnya itu, lho, Le, pusing gue!"

Lea benar-benar tidak menyangka awalnya bahwa June akan sangat terganggu dengan model tampan itu.

"He just said that he love the way you catch his moments rigtht away, Jun," kata Lea ditengah-tengah tawanya yang kemudian seperti menggema di sekeliling ruangan kamar hotel bintang lima yang disediakan agensi Purga.

June masih betah dengan wajahnya yang berlipat-lipat, "oke, oke, besok-besok gue bakalan lebih pertimbangin lagi tawaran kerja mereka, deh," kata gadis cantik itu akhirnya, menyerah, "mahal banget, kan, tawarannya. Jadi sayang banget kalau enggak diambil. Kan, lo pengen punya Ducati Scrambler," kata Lea sekalian mengingatkan salah satu impian laki-laki itu.

Lea bekerja dengan photographer yang banyak sekali dicari orang.

Sungguh-sungguh banyak.

Entah karena modelnya yang bagus, peralatannya yang mahal, atau memang karena tangan dingin June, apapun gambar yang laki-laki tangkap dengan kameranya, hasilnya selalu sangat menakjubkan.

"Tapi tadi hasilnya bagus, kan?"

June yang sedang berbaring di atas sofa kemudian berdiri, menyesap puntung rokoknya sekali, terbatuk sebentar, lalu membuka kembali laptopnya.

Ia kemudian meninggalkan meja tamu, dengan hasil photonya yang terbuka di layar laptop, "liat aja."

"This is amazing, then why you always being stubborn, sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"This is amazing, then why you always being stubborn, sih?"

"Lo tau, enggak rasanya diliatin kayak mau ditelan bulat-bulat? Enggak nyaman, Le!"

R e n d e z v o u s - Koo Junhoe & Kim Jiwon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang