Chapter 8- Ending

1.3K 82 28
                                    

Disclaimer :@Masashi Kishimoto
Pairing : NarufemSasu
Genre : Romance

Chapter 8

" Apa kau yakin semua sudah kau beli?"

Saat ini, terlihat Sasuke dan Itachi sedang berbelanja bahan makanan mereka yang sudah habis di penghujung akhir minggu. Biasanya mereka akan berbelanja bersama setiap seminggu sekali sesuai kebutuhan mereka di rumah yang memang sudah mulai habis.

" Tomat, bawang, daging, umhh.." Sasuke mengecek semuanya. " Sepertinya sudah semua, niisan."

" Syukurlah kalau begitu.."

Seperti biasa, mereka terlihat sedang bercanda tawa bersama di sepanjang perjalanan menuju rumah mereka tanpa menyadari kalau saat ini, ada seseorang yang sedang mengawasi mereka dari balik kejauhan sambil menginjak gas dengan nafsu. Mobil meluncur dengan cepat menuju Sasuke dan Itachi yang terlihat masih berjalan di tepi jalan raya.

Sasuke memang tidak sadar dengan apa yang terjadi tapi Itachi menyadariya. Mobil itu berniat menabrak adiknya karena itulah, Itachi langsung mendorong adiknya ke tepi sampai akhirnya, malah Itachi yang tertabrak oleh mobil itu membuat Sasuke langsung menjerit histeris melihatnya.

" Niisan!!"

' Sial!! Kenapa malah jadi kakaknya yang kena sih??' Decih supir mobil itu dengan raut wajah kesal.

Mobil itu meluncur dengan cepat meninggalkan Itachi yang sudah terkulai tidak berdaya membuat Sasuke yang melihatnya terlihat langsung dilanda emosi. " Hey.... tunggu!!"

Tidak!! Bukan saatnya memikirkan pengemudi mobil itu. Yang terpenting sekarang adalah, dia harus menyelamatkan kakaknya terlebih dahulu dan membawanya ke rumah sakit. Sasuke berteriak meminta tolong kepada warga sekitar yang langsung datang terpogoh-pogoh menghampiri mereka. Para warga juga terlihat langsung membantunya membawa kakaknya menuju rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit, Sasuke hanya bisa menunggu kakaknya yang sedang ditangani di ruang UGD dengan perasaan cemas. Harusnya yang sedang terbaring di dalam sana adalah dirinya tapi kenapa harus kakaknya yang berkorban untuknya, untuk yang kesekian kalinya membuat perasaan Sasuke menjadi semakin merasa bersalah. Coba saja kalau tadi dia menyadari pengemudi mobil itu sedang mengincar mereka berdua, mungkin kakaknya tidak akan...

" Hiks.. maaf!! Maafkan aku, niisan.." Isak Sasuke lirih.

Tidak terasa sudah beberapa jam Sasuke menunggu tapi dokter yang menangani kakaknya masih belum juga keluar dari ruangan UGD membuat Sasuke menjadi semakin dibuat cemas. Apa kondisi kakaknya begitu parah sampai menanganinya saja membutuhkan waktu yang sangat lama seperti ini?

Tring..

Lampu UGD yang semula merah kini berganti warna menjadi hijau. Sasuke melihat dokter yang baru saja keluar dari ruangan UGD menggunakan masker hijau dan sarung tangan hijau dengan raut wajah tidak menentu. Sasuke memilih menghampiri dokter yang telah menangani kakaknya tersebut dengan raut wajah cemas.

" Dok, bagaimana keadaan kakakku sekarang?" Tanya Sasuke dengan raut khawatir. " Kakakku baik-baik saja kan, dok?"

Dokter itu terlihat cemas dan menepuk pundak Sasuke yang terlihat sangat khawatir. " Kakakmu mengalami pendarahan yang cukup hebat dan harus segera melakukan operasi kalau tidak, nyawanya tidak akan bisa diselamatkan.."

" A-apa!!" Kedua mata Sasuke terlihat langsung melebar syock mendengarnya. " Kalau begitu, tunggu apa lagi!! Lakukan saja operasinya, dok!!"

" Tapi biaya operasi ini sangat mahal."

Anak Berandalan ( Narufemsasu)Where stories live. Discover now