11. Truth or dare?

909 196 43
                                    

''Masa kecil penuh tawa, masa dewasa penuh drama.''

***

"Truth or dare?" tanya Rucika saat botol bekas aqua di atas meja itu berhenti berputar tepat di depan Ana.

"Dare," jawab Ana cepat.

Rucika dan Malika saling melempar tatapan jahil. Kini mereka bertiga tengah memainkan permainan truth or dare untuk mengisi kegabutan saat jamkos tiba, karena hari Pak Mamat–guru sejarah tidak masuk dikarenakan sedang sakit.

"Oke!" Malika tersenyum miring. "Tantangannya adalah lo harus nyium Bian!"

Ana membulatkan matanya. Tantangan macam apa ini? Di depan banyak orang dirinya harus mencium Bian, apa yang akan di katakan para siswa nanti?

"Gila lo, Mal! Gue gak mau!" tolak Ana keras.

"Eh, gak bisa gitu dong, Na. Kalian kan udah halal jadi gak dosa, ayo di coba, gue pengen liat," ujar Rucika blakblakan.

Ana berdecak. "Gak mau, malu. Gue juga lagi marahan."

"Gak apa-apa lah, jadiin ini kesempatan buat lo baikan sama Bian," ucap Rucika.

''Ogah! Nanti juga baikkan sendiri.''

Malika dan Rucika merasa gereget kepada Ana. "Serah lo dah, serah!''

''Jadinya gimana nih, lanjut gak?'' tanya Malika.

''Lanjut!'' jawab Ana dan Rucika kompak.

''Lo mau ganti jadi truth aja, Na?'' tawar Malika.

Ana mengangguk.

"'Gak bener lo!'' ujar Rucika kesal pada Ana. Ana hanya menyengir lebar.

 Ana hanya menyengir lebar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lebar banget ahaha

"Truth nya adalah...."

"... apa lo masih suka sama Juan? Apa lo masih suka kepoin sosmed dia? Apa lo gamon dari dia?" tanya Malika dalam satu tarikan napas.

Semua orang yang berada di kelas refleks melihat ke arah mereka bertiga karena suara cempreng Malika yang sedikit berisik.

Mendengar nama 'Juan'  di sebut, Bian yang sedari tadi duduk seraya memainkan ponsel kini berdiri, menoleh ke arah bangku Ana.

Ana mencubit lengan Malika. "Pelan-pelan Malika," peringat Ana.

"Sorry, Na. Jadi gimana, lo belum jawab. Masih suka atau enggak sama Juan?" Ana melolot. Di belakang Malika sudah berdiri seorang Biantara Paswa yang tak lain dan tak bukan adalah suaminya.

Bian & Ana Where stories live. Discover now