00

1.7K 196 65
                                    

Eric kebelet mau beli sepeda.

Semuanya berawal dari iklan sepeda di tv. Begitu pulang kerumah, Jacob langsung mendengar rengekan Eric. Kepalanya yang pusing makin pusing kalau gini ceritanya.

"Yah, mau dibeliin sepeda."

"Ric, kan udah dibilang beli sepedanya nanti kalau udah gede?"

"Tapi Erik udah gede!" Protes Eric dengan wajah julid andalannya.

"Belum. Baru juga masuk Sd tapi tingkahnya udah kayak baru masuk umur tiga puluh lima."

"Erik lebih besar tuh."

"Besar dari siapa? Nggak lihat tingginya kayak gini?"

"Lebih besar dari Jungwon."

"ERIC PLIS, JUNGWON ITU BAYI YANG UMURNYA BARU DUA TAHUN NAK. KAMU MAU AYAH TENGGELAMIN DI KOLAM BOLA GA?"

"Kok galak?!"

Oke, ayo sabar.

"Pake sepeda abang aja." Haknyeon yang menyimak daritadi menyahut.

"Loh, emangnya Kenyon ga main sepeda lagi? ASTAGA CHANHEE kenapa adeknya dinyalain acara india kayak gini?!"

"KENYON SENDIRI YANG MINTA DINYALAIN RADHA KRISHNA!"

"Jangan digantiii! Kenyon mau lihat sapinya!"

"Boleh pake sepedanya?" Mata Eric berbinar.

Memang dibandingkan Eric yang sudah aktif sejak dini, Haknyeon itu lebih diem-diem mageran. Dia lebih suka diam di rumah. Jadi untuk melatih ototnya, Jacob membelikan sepeda mungil.

Tapi sayang sekali, baru sebentar dipakai, sepedanya udah jadi pajangan di garasi. Mau beli baru juga sayang. Dan kalau Eric make sepeda Haknyeon...

.. kakinya nyampe ga ya?

"Kalau gitu besok pinjam sepeda Kenyon dulu ya? Izin ke orangnya sana."

"Ih, kan tadi udah disuruh." Tampaknya jiwa jiwa julid Eric mulai keluar.

"Eric tadi ayah bilang apa?"

"Pinjam sepeda bang Haknyeon." Eric cemberut.

"Terus?"

"Izin dulu."

"Bagus. Sekarang harus gimana? Yang jelas bukan jungkir balik, bukan jadi ultraman, atau jadi rusa wanita. Ngomong dulu di Haknyeon."

Eric berlari kecil menghampiri Haknyeon. "Bang kamaaaal!"

Haknyeon yang lagi duduk otomatis ngerasa dicekik karna pelukan Eric setara dengan pegulat sumo. Jacob cuma geleng kepala.

"Kamal jangan lupa matiin lampunya ya, pintu udah ayah kunci, habis nonton matiin lampunya."

"Iya ay-- ERIC JANGAN CEKEK!"

Chanhee yang berjalan ke dapur bersenandung ringan. "Dan terjadi lagi~ kisah lama yang terulang kembali~"

"Ajarin ya? Ajarinnn naik sepedaaa." Eric masih menempel pada Haknyeon. Sampai-sampai Chanhee buru-buru melarikan diri sebelum tugas berat menimpa.

"Iya, tapi besok. Ini udah malam. Eric tidur aja dulu."

"Mau bobo di kamar abang." Rengek Eric.

"Kan ada kamar sendiri?"

"Ga mau! Kemarin Eric lihat kipas anginnya bergerak!"

"Itu bukannya Eric lupa cabut colokannya?"

"...."

"Engga tuh!"

"Terus paginya abang yang matiin." Haknyeon menatap datar.

[ ii ] HOME | THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang