07

629 143 26
                                    

Pak Jamal saya ingin memaksakan diri jadi calon saja kalau anda terus ganteng begini🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pak Jamal saya ingin memaksakan diri jadi calon saja kalau anda terus ganteng begini🙏






Jacob tau, kelakuannya waktu remaja memang parah.

Diantara ketiganya, berbanding dengan image yang dia tampilkan saat ini, Jacob yang paling sering membuat masalah.

Dia suka balap liar, keluar sampai berhari-hari baru pulang. Tapi nggak pernah sekalipun nyentuh rokok atau minuman keras. Buatnya, ngerawat motor lebih untung dibanding buat minum diri sendiri.

Setidaknya itu yang Sangyeon bilang.

Awal Chanhee baru narik nafas di bumi, Jacob semoat curhat dengan keluhannya yang banyak ke Sangyeon. Tapi Sangyeon berhasil bikin rasa khawatir itu hilang.

Tapi nggak pernah terpikir sekalipun di jam sembilan pagi dapat telpon dari wali kelas Eric kalau anaknya baru melayangkan satu pukulan ke teman kelas sebelah.

Jantungnya hampir copot. Takut Eric salah jalan juga. Untung kalau bisa balik, masalahnya Eric ini kan tau sendiri gimana. Mau badannya diputar, oleng, mleyot pun bakal balik ke jalan yang mau dia injak.

Tanpa pikir panjang, Jacob langsung meninggalkan kantornya dan pergi ke sekolah Eric.

"Pokoknya saya nggak mau tau! Anak ini harus dihukum! Didikannya nggak benar!"

"Permisi.." dengan nafasnya yang masih ngos-ngosan, Jacob berjalan masuk. "M-maaf terlambat. Tapi tadi bu guru--"

"Silahkan duduk dulu pak."

"Ayaaaah!" Haknyeon berlari menghampiri Jacob. Eric tadinya mau ikutan, tapi karena tatapan ayahnya yang kebingungan, dia memilih duduk diam.

"Jadi.. ada masalah apa ya bu guru?"

"Begini, tadi siswa dari kelas sebelah ngadu katanya Eric mukul dia tepat di pipi. Entah apa masalahnya, tapi dia bilang Eric mendadak datang terus mukul."

"Dia bilang gitu?"

"Iya."

Sebelah alis Jacob terangkat. "Kalau dari sudut pandang Eric?"

"Eric bilang nggak mau bicara sebelum ayahnya datang."

Jacob menatap Eric yang cemberut dengan kedua alis yang hampir menyatu bisa disimpulkan saja dia benar-benar marah.

"Eric? Ayah sudah di sini jadi jelasin."

"Ayah.."

"Iya Eric, ayo jelasin. Kayak yang ayah pernah bilang, nggak ada amarah, nggak ada hukuman, nggak ada kesalahan asal yang Eric lakuin itu bukan buat mancing masalah."

"Tadi di kebun belakang." Eric baru buka suara setelah dibujuk begitu. "Ayah ingat nggak robot yang dibeliin waktu ayah pergi selama dua hari? Dia mau minjam robot itu. Tapi nggak dikasih sama kakak.."

[ ii ] HOME | THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang