tenebras lux 6

279 38 6
                                    

June membelalakkan matanya mendengar permintaan jiwon.

"Kenapa?Kau sudah sangat tampan sekarang. Ah aku sedikit tidak rela" ucap june sedikit ngambek.

Jiwon tersenyum. 'dia sangat menggemaskan' batinnya senang.

"Kau tahu. Aku hanya orang biasa, sedangkan kau. Yeahh kau tahulah bahwa kau sangat terkenal dan banyak yang menyukaimu. Aku merasa hmmm tidak percaya diri. Kau tahu, aku mencoba tidak terlalu memikirkannya, tapi terlalu banyak yang bilang kita tidak cocok. Setidaknya aku harus sedikit meningkatkan penampilanku untuk membuktikan aku juga pantas bersamamu" jelas bobby mengatakan semua isi hatinya.

June berkaca-kaca. 'ah selama ini dia hanya memikirkan kebahagiaannya saja dan tidak memikirkan perasaan jiwon'.

"Mianhe ji, aku tidak memikirkannya sampai situ. Yang aku pikirkan hanya aku menyukaimu. Maaf jika kau kesulitan karena itu" ucap june menyesal.

"Tidak apa-apa june, aku baik-baik saja sejauh ini" balas jiwon menenangkan.

"Tapi tetap saja. Apa salahnya jadi orang biasa. Apa salahnya aku menyukaimu. Mereka gak berhak buat menghakimi pilihanku" teriak june sebal.

Jiwon tertawa. June benar-benar menyukainya ternyata.

"Baiklah. Ayo kita perlihatkan kalau kau memang sangat tampan. Pertama-tama kita harus singkirkan rambut gondrongmu badaimu itu ji" kata june dengan bersemangat.

Mereka sampai disalon langganan june. Disana jiwon dirombak habis-habisan terutama rambut badainya yang seperti kena angin topan itu. June juga membelikan jiwon satu set baju di toko pakaian dekat situ. Karena perombakan jiwon lumayan lama, june sampai terkantuk-kantuk dan tertidur diruang tunggu hingga selesai. Dan betapa terkejutnya dia, jiwonnya terlihat berbeda 180° dan menjadi sangat tampan. June sampai melongo dibuatnya.

Before

Before

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


After

"Bagaimana june?" Tanya jiwon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana june?" Tanya jiwon.

"Andweee" teriak june.

"Kau terlalu tampan" teriak june lagi. Yahh dia masih tidak rela jika ketampanan jiwon juga dinikmati orang lain. Beberapa petugas salon terlihat bangga dan tertawa melihat reaksi june.

"Tidak bisakah kau dibuat lebih jelek lagi?" Pinta june merengek.

"Jangan, entar tagihannya semakin mahal" jawab jieon sambil tertawa lucu. Junenya sangat unik.

June terus ngedunel sepanjang perjalanan. Bagaimana tidak, beberapa orang terlihat memperhatikan dan tertarik melihat jiwonnya. Walaupun sebenarnya banyak yang lebih memperhatikannya si. Yah katakanlah june posesif. Tapi jiwon terlihat senang-senang saja diperlakukan begitu oleh june. Karena baginya june menjadi terlihat lebih imut dan menggemaskan.

Akhirnya mereka sampai di tempat yang katanya akan june tunjukkan yaitu disebuah bangku diatas bukit yang menampakkan hamparan kelap kelip lampu yang terlihat sangat indah.

"Bagaimana?" Tanya june tersenyum dan dengan bangga memamerkan 'tempat favoritnya' itu. Sudah lupa kalau dia ngambek.

"Bagus, tempatnya nyaman dan pemandangannya indah" jawab jiwon sambil menikmati pemandangan yang terhampar dihadapannya.

Setelahnya keduanya diam menikmati pemandangan. Dan kepala june disandarkan dibahu jieon. Sangat romantis sampai authornya iri.

'nyaman' batin june.

"Besok kau harus datang kesekolah dengan percaya diri. Lihat dirimu sudah sangat tampan sekarang" ucap june memecah keheningan.

Jiwon tersenyum dan mengusap rambut june pelan.
"Berkatmu aku jadi lebih tampan sekarang"

"Yakk, dari awal harusnya kau percaya diri. Kalau kau dibilang jelek bilang aja 'aku emang jelek tapi june menyukaiku, mau apa kau' begitu" balas june dengan wajah pura-pura galak dan seolah sedang memarahi.

Jiwon tertawa.
"Ok, mulai besok aku akan mengatakannya. Dengan percaya diri"

"Bagus" kata june sambil mengacungkan jempolnya kemudian menggenggam tangan jiwon dan merebahkan kepalanya dibahu jiwon lagi.
Mereka terus bertukar cerita hingga hari semakin malam  dan dengan raut wajah ngantuk june pulang ke apartemen nya dengan diantar jieon. Tidak lupa ciuman perpisahan hari ini yang tentu saja june yang minta. Walaupun besoknya mereka akan bertemu lagi.
.
.
.
Jiwon tengah bersiap tidur ketika mama dan papanya masuk ke dalam kamarnya.

"Jiwon, mama dan papa ingin ngomong sesuatu..."

Maap kalau ceritanya gaje hehe. Jangan lupa tinggalkan jejak❤️

 tenebras lux (End)Where stories live. Discover now