31

651 50 20
                                    

Tak terasa hari kelahiran buah hati Chika dan Aran sudah semakin dekat,Chika merasa sang jabang bayi semakin turun ke panggul,ia juga sering merasa kram dan nyeri pada punggungnya.

Setiap malam sebelum tidur,Chika selalu meminta Zahran untuk mengusap usap punggungnya. Dengan senang hati Zahran melakukan itu,ia rela begadang agar Chika bisa tidur nyenyak.

Pagi ini Chika sudah berada di dapur,ia sedang membuat sarapan untuk sang suami.

"Kamu ngapain di dapur?" Tanya Zahran yg baru selesai mandi

"Bikinin kamu sarapan lah"

"Harusnya kamu itu istirahat aja di kamar" Zahran memeluk Chika dari belakang, tangannya mengusap usap perut Chika.

"Bosen tau dikamar terus,nih sarapan kamu udah jadi. Sarapan dulu yuk,aku bikinin omelet kesukaan kamu"

"Wah kayanya enak nih"

"Pasti enak dong,kalo Yessica Tamara yg bikin mah rasanya ga pernah mengecewakan" Chika membanggakan diri nya sendiri

"Iya deh percaya"

Chika menaruh omelette buatannya di meja makan,kemudian Zahran langsung menyantap nya.

"Gimana enak nggak?"

"Enak banget"

"Yaudah kalo gitu habisin ya sayangku"

Zahran memakan omelette buatan Chika dengan lahap,entah karena enak atau karena lapar yg jelas Zahran benar benar menghabiskan masakan yg Chika masak.

Setelah selesai sarapan,Zahran bersantai di ruang tv bersama Chika. Hati ini Zahran memilih untuk tidak pergi ke kantor,ia ingin menemani Chika di rumah.

"Sayang kamu mau nya anak kita cewek atau cowok?" Tanya Chika pada Zahran

Chika dan Zahran memang belum mengetahui jenis kelamin calon buah hati mereka. Saat USG pun mereka tidak menanyakan jenis kelamin calon bayi mereka pada dokter.

"Cewek atau cowok buat aku ga masalah,yg penting Mamah sama dedeknya sehat"

"Yang katanya melahirkan itu sakit"

"Iya,kata Mamah aku juga gitu"

"Aku jadi takut"

"Kamu nggak usah takut,aku bakal selalu ada di samping kamu aku bakal nemenin kamu berjuang melahirkan anak kita. Jadi kamu ga perlu takut oke?"

"Makasih Ayah,aku bersyukur punya kamu. Kamu selalu bikin aku tenang disaat aku merasa takut"

"Oh iya kamu mau melahirkan dirumah atau di RS?"

"Kayanya di RS aja deh. Sayang aku mau nanya sama kamu"

"Nanya apa?"

"Kayanya sekarang aku jarang bahkan ga pernah liat kamu ngerokok padahal waktu sebelum kita nikah dan awal awal kita nikah juga kamu ngerokok terus. Kamu berhenti ngerokok atau emang kamu ngerokok nya cuman di luar rumah?"

"Aku berhenti ngerokok"

"Kenapa? Padahal aku ga pernah ngelarang kamu buat ngerokok lho"

"Sebenernya aku itu berhenti ngerokok udah lama,semenjak kamu hamil. Alasan aku berhenti ngerokok itu karena aku udah janji sama diri aku kalo aku punya anak aku bakal berhenti ngerokok"

"Biasanya cowok itu kalo disuruh jangan ngerokok paasti ga bakal bisa makanya aku bebasin kamu buat ngerokok"

"Iya emang awalnya susah sih tapi lama lama juga terbiasa"

"Kalo skrng aku kasih kamu rokok kamu bakal ngerokok lg nggak?"

"Nggaklah,kan aku udah terbiasa tanpa rokok"

Chika sangat senang mendengar Zahran sudah berhenti merokok. Sejujurnya Chika tidak suka pada pria perokok.

"Awwww" Chika merasakan ada tendangan cukup kencang dari perutnya.

Zahran yg sedang fokus menonton tv pun langsung mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

"Sayang kamu kenapa?" Zahran menatap Chika dengan tatapan penuh khawatir

Chika tidak menjawa ucapan Zahran,ia malah menuntun tangan Zahran menuju perutnya.

Zahran tersenyum saat tangannya menyentuh perut Chika.

"Dedek kayanya udah ga sabar pengen ketemu Ayah sama Mamah ya?" Zahran mengajak calon buah hati nya berbicara

"Iya Ayah,aku nggak sabar ketemu Ayah sama Mamah" kata Chika menirukan suara anak kecil

"Sabar ya sayang,belum saatnya kita bertemu,kamu baik baik ya di dalem jangan nakal"

"Ayaaaah"

"Apa? Kamu mau apa hmm?"

"Pinggang aku sakit" kata Chika

Zahran yg mengerti pun langsung mengusap usap pinggang Chika.

"Yang perut aku sakit"

"Kenapa?"

"Kayanya kontraksi deh yang,soalnya dari kemaren² aku udah ngerasain itu. Tiap malem aku ngerasa perut aku sakit"

"Kok nggak bilang sama aku?"

"Aku pikir itu kontraksi palsu dan aku juga nggak tega bangunin kamu soalnya kamu tidurnya nyenyak banget"

"Harusnya kamu bangunin aku aja gpp kok"

Sore hari,Chika kembali merasakan kontraksi. Ia merasakan perutnya sangat sakit.

"Ayaaaaaaaah"

"Iya sayang kenapa?" Zahran yg sedang berada di kamar mandi pun langsung keluar saat mendengar Chika berteriak memanggilnya.

"Sssakiiiit"

"Mau ke rumah sakit skrng?"

"Nanti aja,yang tolong masukin jari kamu ke vagina aku buat cek pembukaan"

Zahran menuruti ucapan Chika,ia memasukkan 2 jari nya ke jalur lahir Chika untuk mengecek pembukaan. Chika meringis ke sakitan saat jari Zahran masuk ke lubang kewanitaannya.

"Bukaan 1,sepertinya malam ini bakal jadi malam yg panjang buat kita"

Benar kata Zahran malam ini akan jadi malam yg panjang untuk mereka berdua. Chika baru bukaan 1,masih ada bukaan 2 3 dst.

"Sayang katanya hubungan suami-istri bisa mempercepat proses bukaan"

"Terus?"

"Y-ya kali aja kamu mau coba,aku juga udah kangen nih"

Tanpa menunggu persetujuan dari Chika,Zahran langsung menyerang Chika.












Mohon maaf baru nongol,sibuk kerja soalnya.
Gue tuh kalo nulis cerita sukanya malem dan Satu Minggu kemarin tuh gue kebagian shift 2,pulang nya jam 12 mlm jadi ga sempet nulis. Ini pun gue bisa nulis karena lg libur kerja jadi gue sempetin buat nulis. Satu Minggu kedepan juga gue kebagian shift 2 lg jadi mohon maaf kalo up nya lama.

Gue paling males kalo nulis cerita,pagi atau malem jadi mohon maaf kalo gue selalu up malem malem.

Oh iya kalian punya rekomendasi nama buat anaknya Chika sama Aran nggak? Kalo punya silahkan kirim di kolom komentar

Sekian terima kasih
Bye bye

You're My HappinessWhere stories live. Discover now