Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Perlahan-lahan tubuhnya mulai sadar, ia memerjapkan matanya lalu mencoba untuk memulihkan penglihatanya yang buram
Dua bola matanya membelalak ketika pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah tanganya yang terikat di kursi
Panik, itu adalah hal yang pertama kali ia lakukan, ia berusaha menggerakan tanganya namun nihil, tangan itu tidak dapat bergerak bebas karena ikatan tali yang kuat
Tidak mau menyerah, ia terus berusaha melepaskan tanganya dari ikatan pada kursi itu sambil sesekali meraung karena sulit
"udah bangun juga lo?" tanya seseorang
Ia segera menoleh ke arah sumber suara itu yang berada di depanya, ternyata ia berada di sebuah ruangan kecil berwarna abu abu gelap yang tertutup dengan sebuah jendela di depanya
Sebut saja seperti ruangan interogasi
"LEPASIN GW!"
"LEPASIN GW ANJING!"
"woww kalem dongg kalem" saut Taeil yang berada di luar ruangan itu, lebih tepatnya di depan jendela itu
"santuy santuy" ucap Haechan
"MAU APA KALIAN HAH?!" tanya Yangyang sambil berteriak
"ga banyak kita bakalan nanya nanya lo aja" ucap Navya yang sedang berdiri di sebelah Lucas sambil melipat tanganya
"Cih, percuma lo nanya karena gw ga akan ngasih jawaban apa pun, CEPET LEPASIN GW" teriak Yangyang, bisa dilihat bahwa raut mukanya sekarang merah karena marah
"dih ko ngamok?" ledek Haechan
"lo kira lo akan kita lepasin gitu aja? sekarang jawab, gimana lo bisa selamat dari bangunan itu?" tanya Yuta
"bangunan? kalian bicarain apaan anjing? gajelas, skrg lepasin gw!" kata Yangyang yang masih meronta-rontaa berusaha untuk melepaskan tanganya