04. Hate and Love

2.1K 293 13
                                    

•••••

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

•••••

Jira khawatir, tapi bukan berarti ia dapat menyembunyikan kekecewaannya.

Setelah mendapat kabar buruk tentang Jake dari Alexa, gadis itu sesegera mungkin pergi menjemput Jake yang keadaannya sudah benar-benar kacau. Dibantu Sunghoon, Jira memutuskan untuk membawa Jake ke rumah pemuda itu.

Dada Jira terasa sesak bagai terhimpit bebatuan ribuan ton. Hampir kehilangan nafas.

Gadis itu kecewa. Sangat. Jira memang memberi kebebasan untuk Jake, tapi bukan berarti Jake bisa seenaknya saat diluar tanpa Jira.

Ingin protes, tapi Jira tidak sanggup. Emosinya selalu kalah dengan perasaannya. Meski terkadang ia selalu marah dengan kelakuan Jake, namun ia tak bisa sepenuhnya meluapkan kemarahannya.

Yang ia lakukan saat ini hanya duduk di pinggir ranjang, menatap datar Jake yang tengah terpejam tenang lalu setelah pemuda itu sadar, Jira akan pergi. Ya, hanya itu tujuannya.

Setelah lama tak sadarkan diri, kedua mata Jake terbuka secara perlahan. Hal yang pertama kali ia lihat adalah langit kamarnya dan-Jira.

"Jira..."

"Good, you are awake. I'm leaving." Jira segera bergegas, namun Jake menahan pergelangan tangannya agar Jira tidak pergi dari sana.

"Nope, Jira... Stay tuned, don't go ..." ujar Jake lirih, kondisinya masih melemah. Bahkan untuk bangun sebentar saja, kepalanya terasa berat. Itu akibat dari efek alkohol yang ia minum berlebihan.

Jira khawatir, tapi gadis itu sekeras mungkin berusaha agar tidak terlalu mempedulikan Jake. Jira ingin memberi Jake sedikit pelajaran, agar suatu saat mereka berdua dapat dengan mudah melupakan satu sama lain.

"You can't, Jake. Get some rest, there's something i haven't taken care of." imbuh Jira, ia berbohong hanya saja ia berdoa, agar Jake tidak sadar jika dirinya bohong.

"You're lying, honey. Gue butuh lo, Ji." nada suara Jake terdengar begitu memprihatinkan, posisi seperti ini cukup membuat Jira menjadi serba salah. Ingin pergi tapi kasihan, ingin menetap tapi Jira kesal dengan pemuda itu.

Akhirnya Jira menyerah pada dirinya sendiri, ia memilih tetap menemani Jake, setidaknya sampai si pemuda itu kembali terlelap dan Jira dapat leluasa pergi.

Jake tersenyum lebar, ia mengenggam punggung tangan Jira erat mengatakan pada dunia bahwa gadis itu hanya miliknya seorang. Sementara Jira? Ia mendesah, hatinya memang tidak bisa berbohong, namun situasinya sangat tidak memungkinkan. Seperti biasa, Jira mencoba untuk pura-pura bahagia. Tersenyum meski sangat kaku.

"I love you, princess. You are the best girl, you are the most beautiful." Jake membawa Jira ke dalam pelukannya, gadis itu bersandar di dada bidang milik Jake. Ia dapat merasakan suara Jake bergetar disana.

"Whatever you say. You are a liar!" Jira bergumam dalam hati, benci dengan kata-kata manis Jake.

"You are the only one, mine forever." lagi, Jake berucap dengan nada lembut.

"I'm not the only one, don't expect much, Jake." Jira tersenyum getir, lagi-lagi hanya dapat menjawab di dalam hati.

"Once again, I love you." []

•••••

M

ohon maaf ya pemirsaaa, cerita ini agak dark, but the concept is like this dan untuk kedepaannya pun akan banyak kejutan lain yang menanti😘

ohon maaf ya pemirsaaa, cerita ini agak dark, but the concept is like this dan untuk kedepaannya pun akan banyak kejutan lain yang menanti😘

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Gemoy banget asli😭😭

Love(sick) ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora