ꔛ⃟⿻ྀ⃕ Three

570 100 29
                                    

Teng... Neng...

Akhirnya bel yang dinanti-nanti berbunyi, bel pulang yang akan mengakhiri pelajaran hari ini.

"[Y/N]-chan," panggil Bakugou. "Mau pulang bersamak-"

"G-gomen, Katsuki-kun. Okaasan menyuruhku membeli daging di supermarket, jadi mm ... kau duluan saja." Kau memotong ucapan Bakugou.

"Kalau begitu akan kuantar k-"

"Tidak usah repot-repot, Mitsuki-san mungkin sudah menunggumu, jadi kau duluan saja." Lagi-lagi kau memotong ucapan Bakugou. "Ja ne, Katsuki-kun," lanjutmu pamit.

"Matta ne, Ochako-chan, Tsuyu-chan, ah semuanya dadah!" Kau langsung berlari meninggalkan kelas, tapi bukan karena takut kehabisan diskon di supermarket, melainkan karena kau ingin menghindari Bakugou.

Entah kenapa kau merasa sedikit ugh, entahlah, sulit dijelaskan. Teman masa kecilmu, Kacchan, yang selama ini kau harapkan kepulangannya, tapi saat ia kembali kau tidak mengingatnya.

Kau pulang dengan rute yang berbeda, jalan memutar berharap Bakugou akan sampai lebih dulu, tapi ....

"Eh? K-kalian siapa?"

"[Y/N]-chan kenapa sih?" tanya Uraraka pada siapa pun yang mendengarnya.

"Mungkin dia masih memikirkan tentang Bakugou-kun yang mungkin teman mas-"

"Huwaaa! Tsuyu-chan, jangan keras-keras dong, nanti orangnya dengar!" Uraraka memotong ucapan Tsuyu agar tidak dilanjutkan.

"Oh iya, ya sudah ayo pulang." Uraraka dan Tsuyu pun pulang, berharap Bakugou tidak mendengar percakapan mereka walau sebenarnya Bakugou sudah mendengarnya.

Bakugou pun memutuskan untuk mengejar [Y/N]. Sesampainya di gerbang, ia melihat [Y/N] yang bergegas pulang, tapi bukan ke jalan yang menuju rumahnya, bukan juga ke jalan yang menuju supermarket. Ia pun terus mengikutinya, sampai [Y/N] dihadang beberapa orang.

"Eh? K-kalian siapa?" ucap [Y/N] gemetar.

"Gadis cantik sendirian aja nih."

"Main sama kita yuk," kata om-om, ah ralat, mereka masih remaja dan mereka berlima.

"Ikut kita yuk~" Kau terkejut ketika salah satu dari mereka memegang tanganmu.

"L-lepaskan!" Kau menarik tanganmu agar terlepas dari genggaman berandal itu, tapi dengan cepat pemuda itu menarik tanganmu lagi.

"Jangan takut."

Bagaimana ini? Aku tahu seharusnya aku tidak coba jalan lain! Memang kenapa kalau Katsuki-kun ternyata Kacchan? Kenapa aku menghindarinya? ucapmu dalam hati.

"Tasukete, Kacchan!" Tanpa sadar kau memanggilnya dan kau tidak tahu ternyata Bakugou mengikutimu.

Kau menutup mata, berharap ada yang menolongmu.

"Kalian ini tuli, ya? Dia bilang 'lepaskan', kenapa masih dipegangi juga?" Suara itu-Bakugou-tentu kau mengenalnya. Kau pun memberanikan diri membuka mata dan melihat apa yang terjadi.

"Huh, siapa ka-uagh!" Belum sempat orang itu menyelesaikan ucapannya Bakugou sudah lebih dulu menghajarnya.

"Sialan, ka-uagh!" Temannya berusaha menghajar balik Bakugou, tapi Bakugou bisa dengan mudah menghindarinya lalu menyerang balik.

"Perhatikan belakangmu juga, bodoh!"

"Nigero, Kacchan!"

Buakh!

⸼̥꒰ ཻུ۪۪۪۫⁞⎙⨾Fireworks • Bakugou x Readers【ꪜ 】Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt