Promise

505 54 2
                                    



















FLASHBACK









Doyoung sedih, gak ada satupun yang mau temenan sama dia karena dia terlalu jujur dan blakblakan. Anak kelas 1 SD itu dijauhin sama teman temannya. Doyoung bingung, apa salahnya? Dia kan cuma jujur dan apa adanya. Kenapa teman temannya lebih suka sama kalimat kalimat pujian penuh kebohongan?

Doyoung menyendiri, duduk di bawah pohon di belakang sekolahnya. Mainin ranting pohon ngebuat tulisan tulisan abstrak di tanah, sampai tiba tiba ada yang datengin dia.

"Hai kamu sendirian aja?" Sapa suara ceria milik anak laki laki tampan yang keliatannya sebaya sama Doyoung.

Doyoung mendongak, ekspresinya sumringah waktu ngeliat eksistensi orang lain disana.

"Engga ada yang mau temenan sama aku." Kata si mungil, dia murung.

"Kenapa?"

"Katanya aku nyebelin."

"Yaudah kalau gitu mulai sekarang aku temen kamu." Ucap anak lelaki yang lebih tinggi dari Doyoung, menghasilkan senyum cerah dari bibir si manis Doyoung.

Perkenalan sederhana yang mendasari hubungan erat diantara keduanya, Haruto yang hangat dan Doyoung yang blakblakan adalah perpaduan yang menarik. Mereka adalah teman yang sangat dekat dan saling mengerti, tahun terus berganti tidak terasa mereka sudah berada di kelas 5 sekolah dasar. Begitu banyak kenangan manis dan menyenangkan yang terukir diantara keduanya, menumbuhkan sebuah perasaan saling membutuhkan dan cinta monyet diantara kedua anak kecil itu. Doyoung bahkan merasa tidak butuh teman lagi selama ada Haruto, dan Haruto membiarkan Doyoung terus bergantung padanya. Haruto tidak akan rela membagi Doyoung dengan siapapun.

"Dobby cepetan siniiiii aku bawa kue." Ucap Haruto.

"Tunggu bentar Haruuuuu." Ucap Doyoung sambil berlari.

Mereka makan dengan tawa yang menghiasi bibir mereka.







Hari ini ulang tahun Haruto, Doyoung membelikan kue muffin kemudian meletakkan sebuah lilin diatasnya.

"Happy birthday Haruuuu!"

"Hehehe makasih bby."

"Bentar bentar aku mau nyanyi, spesial buat kamu lagunya. Pertama kali aku nyanyiin di depan orang lain."

Doyoung mulai bernyanyi, bernyanyi dengan sepenuh hatinya untuk Haruto. Sesuatu yang akan selalu Haruto ingat tentang Doyoung adalah lagu dan suara indahnya.

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, kyeoul

Eonjena malgo kkaekkeuthae

Gyeoure taeona areumdaun dangsineun

Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

Saengil chukhahamnida,
saengil chukhahamnida

Saengil chukhahamnida. Dangsinui saengireul

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

Mereka tertawa bahagia diakhir lagu, Haruto mengucapkan doanya lalu meniup lilin. Semoga Tuhan mengabulkan keinginannya untuk terus bersama Doyoung.

















Haruto dan Doyoung pergi ke bukit belakang sekolah, menatap bintang sambil tiduran diatas rerumputan.

"Bintangnya cantik ya Haru."

"Iya bby, kayak kamu hehehe."

Haruto sibuk dengan kegiatannya merangkai mahkota bunga dari akar tumbuhan.

"Bby coba bangun bentar" Ucap Haruto yang langsung dituruti oleh Doyoung.

"Apa Haruuuu?" Tanya Doyoung bingung.

Haruto memasangkan mahkota bunga yang ia buat di kepala Doyoung kemudian tersenyum.

"Kamu cantik banget bby, kalau udah besar nanti kamu mau kan nikah sama aku?" Tanya Haruto.

"Mmm nikah? Kayak mami sama papi?"

"Iya kayak mami sama papi, mau kan bby? Kamu harus nikah sama aku ya bby, harus sama aku pokoknya. Janji ya bby?" Tanya Haruto.

"Iya Haru aku janji." Ucap Doyoung kemudian.

Tanpa tahu jika di masa depan mungkin janji keduanya akan menyakiti salah satu diantara mereka atau bahkan keduanya.
















Doyoung berlari kencang sampai nafasnya tersenggal senggal, air mata tidak berhenti keluar dari mata indah si kelinci manis.

"H-haru hiks." Doyoung memeluk Haruto erat setelah sampai dihadapan temannya itu.

"Bby kenapa? Kok nangis? Ada yang nakal?" Tanya Haruto panik.

"E-eng hiks ga hiks Haru, aku mau pindah ke Jepang. Hiks papi sama mami bilang aku harus ikut. Haru, a-aku gamau pisah sama kamu hiks." Doyoung menangis terisak.

"Sssshhht jangan nangis ya? Kamu harus nurut apa kata mami sama papi, nanti kalau udah besar kamu balik lagi kesini nemuin aku. Aku janji selama kamu di Jepang bakalan kirim surat buat kamu, jangan sedih bby."

"Hiks H-haru jangan lupain aku."

"Gak akan bby, aku janji. Udah jangan nangis, tuh mami papi udah nungguin kamu."

"A-aku hiks pergi ya Haru." Doyoung memeluk Haruto erat sebelum melambaikan tangannya kemudian pergi, meninggalkan Haruto dalam kehampaan.















Chapter ini tuh full of flashback masa kecil mereka gitu, mungkin chapter depan baru mulai ke ceritanya sih. Ada yang penasaran gak nih? 😎😎😎😎
Jangan lupa voment ya gais!

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Jan 28, 2021 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

That Should Be Me - Jaebby ft Harubby Slight HarukyuUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum