💫Semua Berawal Dari Kepergian💫

484 301 261
                                    

Happy Reading
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

"Terkadang menutup mata adalah pilihan terbaik, namun sayang selalu ada saja yang menjadi kendala membuat kita menelan pil pahit kehidupan itu dengan rasa sakit"
.
.
.
.
.
.
.
.

5 tahun yang lalu

Mungkin kalau saja Cilla tidak datang terlambat, mungkin kepergian ayahnya tidak akan semenyakitkan ini baginya. Namun sayang nasi sudah menjadi bubur.

Gadis dengan baju seragam SMP berjalan dengan riang saat tangannya menenteng plastik berisikan buah-buahhan. Ternyata menabung selama dua minggu membuahkan hasil, makanya sekarang dia sangat girang karena berhasil membeli buah apel untuk ayahnya.

“Pasti papa suka sama apa yang Cilla bawa,” ucap Cilla tersenyum lebar saat dirinya terus-terussan menatap plastik di tangannya.

Selama ini ayahnya sangat menginginkan apel. Cilla bisa tahu saat ayahnya menatap gambar apel di depan pintu kamarnya secara terus menerus. Dari situ Cilla bertekad untuk menabung. Bukan tidak ada uang untuk langsung membelinya, namun semua uang dipegang kendali oleh ibunya. Ibunya pelit dan tidak peduli semenjak ayahnya sakit.

Ahhhhh, ini benar-benar enak sayang. Goyang terus dibagian itu.” Suara dari dalam membuat langkah Cilla berhenti didepan teras rumahnya.

Tubuhnya bergetar karena suara itu semakin lama semakin membuat telinganya sakit. Dengan cepat Cilla berlari ke dalam rumah, takut yang tidak diinginkan terjadi.

Sesampainya didalam, Cilla terkejut  saat mendapat ibunya sendiri bersetubuh dengan laki-laki yang entah darimana asalnya. Posisi mereka sangat menjijikan saat ibunya begitu menikmati hal tersebut sambil mengeluarkan kata-kata kotor, menikmati tanpa memikirkan kalau mereka melakukan hal itu dirumah mereka sendiri.

Bagaimana ayahnya? Cilla teringat dengan ayahnya yang pastinya mendengar ini semua. Dengan cepat Cilla hendak berlari ke kamar untuk memeriksa ayahnya, melupakan ibunya yang berbuat seenaknya. Belum sempat sampai beberapa langkah, ternyata ayahnya sedang menyaksikan hal itu.

Diatas kursi roda, ayahnya terdiam tanpa bisa berbuat apa-apa, air mata yang terus mengalir mengatakan kalau dia tidak bisa menerima ini semua. Cilla tidak buta, dia melihat ayahnya yang begitu terpukul dengan apa yang dilakukan ibunya sekarang.
Dengan keberanian yang sudah terkumpul, Cilla berjalan ke arah ibunya.

Cilla berteriak sambil menarik lengan laki-laki dengan tubuh besar menjauh dari ibunya. Cilla tidak peduli dengan keadaan mereka yang telanjang. Yang didalam pikirannya adalah melepas mereka untuk menghentikan aksi menjijikkan didepan ayahnya. Cilla memungut pakaian mereka dan melempar pakaian itu didepan wajah laki-laki itu bersama dengan ibunya yang berada disampingnya.

Mahhhhhh. Mama gila? Ap-"

Satu tamparan keras melayang di pipi Cilla. Gadis itu melenguh kesakitan karena tamparan ibunya yang begitu kuat. Matanya menatap nanar ibunya yang tega melakukan hal ini kepadanya. Mata yang dulu memancarkan kasih sayang, malah memancarkan kebencian pada diri Cilla.

“Anjing lagi enak-enaknya. Dasar anak gak tau diri!"

Cilla kaget, takut, semuanya bercampur aduk menjadi satu. Apa dia tidak salah dengar dengan apa yang barusan dikatakan ibunya. Bagaimana mungkin ibunya berkata kotor seperti itu disaat ayahnya berada disitu. Ibunya benar-benar gila.

"Ma sadar ma!" Yang mama lakuin ini gak benar Mak!"

Dianna tidak peduli, dia kembali menarik rambut Cilla kebelakang dengan kuat membuat kepala Cilla tertarik kebelakang. Cilla meringis kesakitan saat ibunya memukul badannya dengan kuat menggunakan tangan yang satu. Keadaan semakin tidak terkendali saat ibunya hendak memukul Cilla dengan menggunakan sapu yang berada diujung sofa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CILLA (Slow Update)Where stories live. Discover now