CHAPTER 3

135K 17.3K 208
                                    

CHAPTER 3 : Alexander

"Sweetheart, tidakkah kau ingin perawatan ke salon sebelum pesta ulangtahunmu?"

"Tidak mom, aku tidak ingin pergi kemana pun saat ini"

"Sejak kapan putriku menjadi anak rumahan?" tanya Martha dengan tawa jenakanya.

Sebenarnya ia menyukai perubahan putrinya yang menuju ke arah positif meskipun tidak menghilangkan sifat manja di dalam dirinya. Namun tetap saja Martha tidak bisa berhenti khawatir.

Jessica hanya terkekeh lalu kembali membaca buku pelajarannya.

Ingat misinya bukan? Karena ia telah lupa sebagian besar pelajaran saat ia sekolah dulu, jadi sekarang ia kembali ke pelajaran tingkat 1.

"Sweetheart kau tau kan bila Mom dan Dad tidak pernah menuntutmu untuk menjadi gadis pintar" Ucap Martha sembari mengelus pelan puncak kepala putrinya.

"Adakah yang mengganggu pikiranmu? Aku merasa ada yang berbeda" Tanya Martha khawatir.

Jessica mengalihkan fokusnya kepada ibunya. "Mom, tidak ada yang mengganggu pikiranku. Aku hanya ingin memperbaiki nilaiku yang buruk rupa itu" Jawab Jessica dengan nada candanya.

Yap itu memang benar, kalian tau Beauty and the Beast? Beauty adalah wajahnya dan Beast adalah nilainya, kombinasi yang menakjubkan bukan?

"Baiklah baiklah aku akan percaya meskipun aneh rasanya melihat putriku yang satu ini sedang belajar" Jawab Martha.

Jessica tertawa membayangkan separah apa ia dulu yang tak pernah sudi menyentuh buku pelajaran.

"Permisi... Nyonya"

Obrolan sepasang ibu anak itu terpotong saat seorang maid muncul dengan kotak hadiah berukuran 30 x 20 cm ditangannya. Entah apa isinya, namun yang jelas pelayan tersebut terlihat khawatir.

"Maaf Nyonya, Nona mendapatkan kiriman paket" Ucap maid yang masih terlihat muda tersebut.

"Dari siapa?" tanya Jessica.

"D-dari Tuan Alexander" Jawab sang maid terbata. Maid tersebut bahkan tidak berani menatap langsung Sang Nona.

Karena biasanya, mood Jessica akan segera jatuh sesaat setelah nama Alexander disebutkan. Ya, selalu seperti itu, gadis itu sangat membenci pria bernama Alexander.

Dan sebelum hal itu terjadi Martha lebih dulu menyela.

"Baiklah kau boleh pergi" Perintah Martha dengan cepat dan memberi kode pada Sang Maid untuk membawa kotak hadiah itu pergi dan membuangnya, seperti yang biasa mereka lakukan.

Disisi lain, Jessica yang melihat maid tersebut melangkahkan kakinya membawa kotak hadiah tersebut, gadis itu dengan panik bangkit dari sofa.

"Hei! Mau kau bawa kemana hadiahku?!!" Pekiknya.

"Sweetheart, tidak apa apa, aku akan segera memberi tahu Alexander untuk berhenti mengirimkan hadiah" Sanggah Martha dengan cepat. Wanita itu berfikir bahwa anak gadisnya ini akan bertindak impulsif dengan mengamuk kepada maid tersebut.

"Jangan!!"

Oh tuhan Jessica harus menghentikan kesalah pahaman ini.

Segera!

"Berikan padaku" titah Jessica pada maid dihadapannya.

Sesaat setelah kotak tersebut berpindah tangan, Jessica tidak dapat menahan senyumnya lagi.

Astaga ia bahagia sekali.

Martha yang ingin merebut kotak itu sebelum Jessica membakarnya, mengurungkan niatnya saat melihat Jessica yang justru mendekap posesif kotaknya.

FATE ; Rebirth of the princessWhere stories live. Discover now