10

666 131 3
                                    

Taeyong harus membiasakan dirinya untuk tidak melakukan kebiasaan yang dulu. Ia harus menghentikan kebiasaannya datang ke kafe milik Jisoo setiap harinya.

Tapi, entah mengapa Taeyong selalu memantau Jisoo dari kejauhan saja.

Ia cemas dan kehilangan ketika ia tidak bisa bertemu dengan Jisoo.

Bagaimana kabar Jisoo?

Apa Jisoo baik-baik saja?

Bagaimana dengan hubungannya dan Ian?

Apa semuanya berjalan lancar?

Jujur saja, Taeyong merindukan Jisoo. Merindukan minuman yang di buatnya dan merindukan sosok Jisoo.

Taeyong turun dari mobilnya dan menutup pintu mobil pelan. Ia ingin bertemu dengan Jisoo tapi takut mengganggu Jisoo.

Baru saja ia ingin melangkahkan kakinya, terlihatlah Jisoo sedang menutupi kafenya seorang diri.

Biasanya, ia yang selalu menutupi dan mengunci pintu kafe. Tapi, untuk saat ini yang ia lihat adalah Jisoo seorang diri melakukannya.

Taeyong tersenyum tenang, ternyata Jisoo sudah perlahan melakukan kebiasaan yang dilakukan berdua akhirnya di lakukan sendiri.

Senyum Taeyong tidak pudar ketika ia melihat Ian datang dan memeluk Jisoo. Senyumannya pudar ketika Jisoo tersenyum manis ke arah Ian dan membalas pelukannya erat.

Hati Taeyong sangat teriris ketika melihat kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri.

Tapi, bukan Taeyong jika ia tidak kuat.

Taeyong masih tersenyum.

Ketika Ian masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, entah mengapa Jisoo ingin menatap lurus terlebih dahulu daripada bergegas berjalan menuju mobil Ian.

Dan Jisoo mematung ketika melihat Taeyong tersenyum menatapnya lumayan jauh dari sebrang kafenya.

Walaupun terlihat jauh, senyuman yang selama ini tidak di lihat oleh Jisoo akhirnya terlihat lagi. Seseorang yang selama ini melakukan kebiasaan bersamanya sedang berdiri di sebrang kafenya.

Cukup lama mereka tertegun hingga akhirnya Ian memanggil Jisoo.

"Jisoo, ayo pulang. Kenapa diam?" tanya Ian bingung.

Jisoo menolehkan pandangannya dan menjawab, "Maaf, tunggu sebentar."

Ian tak menyahut, ia hanya menganggukkan kepalanya dan menunggu Jisoo di dalam mobil.

Ketika Jisoo ingin menoleh lagi ke tempat tadi, Taeyong beranjak mundur dan mendekati mobilnya. Senyuman manisnya masih terlihat dan tak lama kemudian, Taeyong membuka pintu mobilnya.

Dan saat itulah Jisoo merasa, ia tidak akan berjumpa dengan Taeyong lagi.

Taeyong melambaikan tangannya dan memberikan bahasa syarat, "Selamat tinggal."

Setelah itu, Taeyong masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya tanpa menoleh lagi ke tempat Jisoo.

Dan bagaimana perasaan Jisoo?

Ya, ia menangis secara tiba-tiba.

"JANGAN PERGI!"

Tapi, semuanya sudah terlambat. Taeyong benar-benar menyerah dan mengabulkan permintaan Jisoo selama ini.

Pergi dari kehidupan Jisoo.

benci ❝✔❞ ; taesooWhere stories live. Discover now