Prologue

1.5K 108 9
                                    

Seorang pria menatap dengan lembut orang yang berada dibawah kukuhan tubunya, senyum tipis terbit dibibirnya melihat orang itu tersenyum dengan malu-malu menatap dirinya.

Tangan pria mencoba meraih kacamata yang menggantung menutupi kedua mata indah orang itu, namun belum sempat pria itu menarik tangan orang itu langsung menahan tanggannya dan menggeleng pelan, seolah-olah memperingatkan dirinya untuk tidak membukanya.

Pria itu yang melihat itu hanya terkekeh kecil, ‘Menggemaskan.’

Sang pria tidak mengakhiri aksinya walaupun sudah diperlihatkan. Pria itu meletakan kacamata yang sudah ditariknya itu di nakas atas tempat tidurnya, setelah meletakan itu sang pria langsung mengecup kedua kelopak matanya dengan lembut sebelum turun menuju bibir.

Belum sempat bibirnya menyentuh bibir orang itu, pria itu tiba-tiba merasakan genggaman kuat dirahangnya yang membuat dirinya langsung mendongkak melihat siapa yang berani menghentikan dirinya,

Mata pria itu bertubrukan langsung dengan mata orang yang sedang berada dibawahnya. Bola matanya langsung bergetar, orang itu sangat berbeda dari yang sebelumnya.

Dimana pria yang tadi tersenyum malu-malu melihat dirinya tadi? Sekarang hanyalah smirk mengerikan yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Seperti 2 orang yang berbeda saja.

Belum sempat memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi dia langsung terkaget karena dengan mudahnya dia membalikkan dirinya.

Sekarang dirinyalah yang berada diposisi bawah.

Pria itu melototkan matanya tak terima, dan langsung memberontak. Sia-sia tubuh orang itu sama sekali tidak bergerak, bahkan orang itu semakin kuat mengukung dirinya.

‘Sial, bukan ini yang dia inginkan! Dia itu dominant!’

Tubuhnya langsung terhenyak ketika merasakan sebuah tangan besar menggengam erat adik kecilnya yang masih tertupi celana.

‘Ssshh.’

‘Aaahh.’

Wajahnya merah padam, dan spontant memejamkan matanya.

‘Agghhrrr-‘

KRRRIIINGGGG

KRRRIINGGGG

Tubuh pria itu langsung tersentak dan spontan dia membuka mata. Nafas masihnya terengah-engah seperti baru saja berlari dari kejaran orang gila, “Mimpi?” gugam pria itu.

Dia hanya bisa mengusap wajahnya kasar, “AAAGGGHHH.” Teriak pria keras tak terima.

Sedikit demi sedikit matanya mengintip disela-sela jarinya, ternyata adik kecilnya berdiri tegang di bawah selimut tebalnya.

Hingga akhirnya memilih masuk kedalam selimut dan mengutuk dirinya sendiri. “SIAL! SIAL! SIAL! MIMPI SIALAN!

“AAGGGHHHHRRRRR!!!”

Setelah puas menutuk dan memaki dirinya, tanpa aba-aba dia keluar dari selimut dengan wajah yang terlihat sangat frustrasi dan berantakan.

“Orang itu, dia?”

“Agrhh, lupakan. Aku harus menenangkan dia.” Lirihnya sambil menatap miris adik kecilnya yang masih saja berdiri tegak.

DREAM SH!T || TAEKOOKWhere stories live. Discover now