Prolog : Penyesalan

54 19 1
                                    

(2027)

Didalam kesunyian ruang kantor tempat kerja ku yang redup

"Tik tik tik" hanya bunyi dari jam dinding ruang kerjaku yang menemani waktu kerjaku disini

Akupun tidak mengerti namun bunyi detik dari jam membuatku merasa aman dan juga nyaman

"Maaf mengganggu pak,namun saya ingin izin pulang dahulu"

Kata kata dari sekretarisku menyadarkanku bahwa aku telah duduk dan bekerja selama lebih dari 12 jam

"Tidak apa-apa kamu pulang duluan saja, saya bisa membereskan semuanya sendiri"

"Terimakasih untuk kerja kerasmu" aku menjawab sekretarisku

Namaku Sakti, umurku 27 tahun dan aku mengambil jurusan kuliah bisnis dan saat ini aku bekerja di sebuah biro konsultasi psikologi

Banyak orang mungkin bertanya mengapa aku mengambil pekerjaan dibidang yang bukan kemahiranku

ya itu karena aku adalah orang yang aneh, sebenarnya itu hanyalah sebutan orang terhadap diriku namun aku lebih suka menganggap diriku spesial

Mengapa? Karena aku memiliki kemampuan untuk melihat warna-warna orang lain, aku kerap memanggilnya warna warna takdir, aku bisa mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak, apakah mereka senang ataupun depresi, apakah mereka ada niat untuk membunuh seseorang atau ternyata mereka tidak bersalah, setiap hal yang dapat diekspresikan dapat kulihat warnanya.

Bahkan pada momen tertentu aku bisa melihat ketika seseorang akan meninggal atau akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi kepada mereka

"Sial aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku" aku berkata kepada diriku sendiri sembari berdiri dan meregangkan badanku yang kaku

Ketika tanpa disengaja sikuku menyenggol sebuah kotak yang berisi dokumen-dokumen dan juga barang-barang pribadiku

"Aduh sue jadi nambah kerjaan aja" aku berkata sembari menunduk dan membereskan barang-barang yang jatuh berserakan

Ketika aku sedang membereskan barang-barangku itu tiba-tiba aku menemukan sebuah buku jurnal yang kusimpan semenjak masa SMA-ku

Aku memutuskan untuk mengangkatnya ketika beberapa foto-foto dari dalam jurnal itu jatuh ke lantai

Ketika aku mengambil salah satu dari foto tersebut, itu mengingatkanku tentang kenangan-kenangan yang kulalui selama aku masih SMP

Sebuah foto bersama antara aku dan beberapa teman-temanku

"Bagaimana keadaan mereka sekarang ya" aku bertanya ke diriku sendiri, walaupun aku tau bahwa sebenarnya salah satu dari mereka telah meninggal, dan yang lainya saat ini sedang ditahan dipenjara karena tuduhan kasus pembunuhan berencana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana keadaan mereka sekarang ya" aku bertanya ke diriku sendiri, walaupun aku tau bahwa sebenarnya salah satu dari mereka telah meninggal, dan yang lainya saat ini sedang ditahan dipenjara karena tuduhan kasus pembunuhan berencana

Aku mengingat pada saat itu dia berkata bahwa dirinya tidak bersalah dan dia tidak melakukannya, aku melihat dari warna takdirnya bahwa dia tidak berbohong. Namun aku tidak berani untuk mengatakannya karena semua bukti menyatakan bahwa dirinya bersalah.....

Warna Takdir [On Hold]Where stories live. Discover now