UN : DEAD

3.5K 961 99
                                    

"KANG TAEHYUN!"

Jungkook menahan tubuh Taehyun yang hampir terjatuh.

"Ugh.." rintih anak itu.

"Kau tidak apa-apa?!" panik Jungkook.

"Aku akan panggil dokter" Soobin pergi mencari bantuan.

Beruntungnya peluru itu menggores bahu Taehyun karena seorang petugas mendorong Dohwan. Jika saja tembakannya tidak meleset, peluru itu sudah bersarang di dada anak itu.

"Bukannya tembakannya dua kali?" tanya Beomgyu. Ia hanya melihat peluru yang menggores Taehyun.

Dohwan terjatuh dan memegangi perutnya yang mengeluarkan darah.

"K-kau menembakku?!" ucap Dohwan lemas.

"Maaf, kami terpaksa melakukannya. Kami tidak bisa membiarkan adanya korban lagi" ucap petugas yang melayangkan peluru ke tubuh Dohwan.

Para petugas itu membawa tubuh Dohwan yang sudah tidak bernyawa. Ruangan besar itu senyap seketika, orang-orang masih syok dengan aksi tembak di depan mata mereka.

"Tae kau tidak apa?!" tanya Yeonjun panik.

Taehyun memegangi pundak kanannya yang terus mengeluarkan darah, wajahnya terlihat pucat.

"M-Maafkan aku" Jungkook berkali-kali mengucap maaf karena merasa bersalah.

"Dimana sih dokternya?!" bentak Kai marah.

"Disini" dokter bernametag Jihyo itu mengobati luka Taehyun. Pemuda itu sesekali merintih kesakitan ketika cairan obat itu menyentuh lukanya.

"Terima kasih" gumam Taehyun setelah luka itu tertutup perban.

"Kenapa kemampuan regenerasinya tidak berfungsi?!" tanya Seokjin, biasanya luka Taehyun cepat sembuh.

"Karena lukanya parah. Lukanya akan sembuh sendiri, tapi akan memakan waktu. Berbeda dengan luka goresan yang dapat sembuh dengan cepat.

Aku hanya bisa mengobati sebisaku karena peralatan disini terbatas." jelas Jihyo.

"Tugasku sudah selesai. Permisi" dokter cantik itu meninggalkan mereka.

-ᴜɴᴅᴇᴀᴅ-

"Tae maafkan aku" ucap Jungkook. Entah sudah keberapa kali ia mengucapkan kata 'maaf'

"Memang lebih baik jika aku yang tertembak, jika hyung yang kena akan jauh lebih berbahaya" ucap Taehyun lemah.

"Syukurlah. pembunuhnya sudah tertangkap" ucap Kai.

"Istirahat yang banyak" Jimin mengusak rambut Taehyun.

"Cih tumben" sindir Taehyun, bercanda.

"Terima kasih" ucapnya sambil tersenyum.






Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, sudah dua jam semenjak Dohwan terbunuh. Jimin dan Hueningkai sedang mengantri untuk mengambil jatah makan kelompok mereka.

"KERETA SUDAH DATANG! KELOMPOK 5 SAMPAI SEBELAS HARAP BERKUMPUL DI PERON NOMOR 11!" sorak salah satu petugas berbadan besar di pintu masuk ruang tunggu.

Mendengar nama kelompoknya, Jimin dan Hueningkai bergegas kembali ke teman-temannya.

Tapi tiba-tiba seorang wanita berlari menabrak petugas itu dan berteriak

"UNDEAD! ADA UNDEAD!"

Setelah wanita itu berteriak, seorang undead langsung menyerangnya dari belakang.

UNDEAD | BTXTWhere stories live. Discover now