7. Love You

716 65 8
                                    

Aku sudah merubah semuanya, berusaha menjadi sosok yang kau cintai dan inginkan. Tapi aku sadar aku salah, harusnya aku tidak melakukan ini dan menjadi diriku sendiri.

Maaf.

-

-

-

Hai semua, kembali lagi dengan cerita ini. Jadi kali ini yang jadi inspirasi buat cerita ini adalah lagunya BTS dengan judul Fake Love. Itu lagu emang udah lama banget tapi baru kepikiran buat cerita sekarang. Telat banget emang.

Semoga kalian suka dan jangan lupa ngasi dukungan dan komen biar aku semangat nulisnya!

@LOVE YOU@

"Pokoknya aku tidak mau kalau kau salah seperti ini lagi." Aku menundukkan kepala. Jujur saja, rasanya sangat malu mendengarnya berkata begitu saat di keramaian seperti ini. "Ah, tidak apa-apa, Jung. Lagipula bukan hanya Seulgi yang salah kostum di sini. Lihat, bahkan Jimin juga salah kostum." Aku melirik pria yang dimaksud Hyeyoung, teman SMA kami yang juga panitia dalam acara reuni kali ini.

Hyeyoung benar, Jimin memakai baju berwarna biru muda dan celana jeans. Dia jelas terlihat mencolok di tengah anak-anak lain yang memakai baju warna putih. Helaan napas panjang membuatku kembali menundukkan kepala dalam. Aku tidak suka kalau Jungkook sudah marah, dia tidak terkendali dan tidak sungkan mempermalukanku di depan banyak orang.

"Aku mau ke toilet dulu," ucapnya sambil beranjak pergi dari sampingku. Aku menatap punggungnya yang semakin menjauh dari sini. Aku merasa bersalah karena sudah membuatnya malu. Harusnya aku tidak telat bangun hari ini. Harusnya aku mengecek grup chat dan memakai pakaian yang benar.

"Tidak apa-apa, Seul. Ini bukan masalah besar, tidak perlu malu begitu." Aku memoles senyuman tipis dan menoleh sekilas pada Hyeyoung yang baru saja menyenggol lenganku. Walaupun dia berkata begitu, tetap saja rasa maluku tidak berkurang. Secara saat ini memakai baju berwarna ungu hitam dengan motif garis-garis. "Eum, aku juga mau ke toilet sebentar."

Aku pergi dari kerumunan itu, menjauh dari sana kemudian melangkahkan kaki menuju toilet. Aku memang mau buang air kecil, tapi niat itu kuurungkan saat melihat Jungkook duduk di taman rumah besar Hyeyoung ini sendirian. Kepalanya menunduk dalam, dia juga terlihat menghela napas berulang kali. Entah apa yang ada di kepalanya, aku juga tidak tahu.

Dan karena toilet melewati taman itu, akhirnya aku memutuskan untuk duduk di sana tanpa mengeluarkan suara apa pun. Aku juga duduk dengan memasang jarak dengannya. Aku takut kalau Jungkook kelewat marah lalu memukulku seperti hari itu.

Hal menyedihkan itu terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Aku tidak sengaja menghilangkan topi kesayangan pemberian mendiang ibunya. Dan dia langsung menjambak dan memukul keras di lengan atas. Jujur saja, aku sangat kesakitan waktu itu. Aku bahkan hampir meminta putus, tapi Jungkook malah meminta maaf dan memelukku erat. Akhirnya tidak jadi.

"Kenapa duduk di sini?" tanyanya, membuatku sedikit terkejut dan menundukkan kepala. Tanganku meremat erat tas yang ada di atas pangkuanku. Aku sangat takut. "Tidak apa-apa, aku cuma mau duduk di sini." Setelahnya, Jungkook menghela napas panjang lalu menjatuhkan tangannya di atas pahaku. "Aku minta maaf, harusnya aku menjemputmu tadi. Kalau saja aku melakukannya aku pasti menyuruhmu untuk ganti."

Perlahan, kepalaku terangkat. Mempertemukan tatapan kami. Jungkook terlihat menyesal di sana, akhirnya aku menganggukkan kepala dan tersenyum manis. "ku juga minta maaf sudah ceroboh. Harusnya aku periksa obrolan grup sebelum bersiap tadi." Jungkook mengangguk lalu tersenyum manis. "Hm, tidak apa-apa."

A RELATIONSHIP || SEULMIN ONESHOOT FFWhere stories live. Discover now