8) Muntah

1.3K 163 49
                                    

✨ sengaja update malem² seperti biasa vote dulu yukk. Enjoy mniezz

***

Setelah hari yang panjang mereka lalui, kini mereka telah kembali ke kost dengan tak bersemangat. Tubuh gontai Jungwon terlihat menyeret kakinya masuk ke kamarnya sementara muka kesal Niki kentara tak bisa dihindari.

"Masih ada 2 hari lagi ayo Jungwon semangat!" sesampainya di kamar, Jungwon menyemangati dirinya sendiri tatkala rasa kantuk datang menghampiri. Oh tapi ia tidak bisa membiarkan badan bau keringatnya menempel begitu saja di sprei wanginya. Maka dari itu, ia bergegas melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Di rumah ini ada 4 kamar mandi sekaligus wc, 2 di lantai bawah dan 2 di lantai atas.

Jungwon memutar knop pintu kamar mandi pertama, terkunci.

"Ehhh ada orang??" tanya Jungwon untuk seseorang yang ada di dalam.

"Gueee" teriak Niki.

Jungwon melangkah gontai ke kamar mandi kedua yaitu di bawah tangga. Sebenarnya mengumpulkan niat mandi saja sudah susah apalagi untuk berjalan lagi.

"Kok kekunci lagi sihhh hngg ada orang kah?" tanya Jungwon sekaligus kesal dengan semua pintu yang terkunci.

"Gue lagi poop." kata seseorang dari dalam, Jungwon tau itu adalah suara Sunoo.

Masa gue keatas sih ga etis banget, ntar malu kalo ketemu kak Heeseung.

Entah sejak kapan Jungwon selalu mengaitkan segala hal dengan Heeseung, pria manis ini saja bingung apakah dia hanya terobsesi ingin akrab dengan Heeseung atau memang mempunyai rasa kepada yang lebih tua.

Dengan pikiran yang masih kalut ia menaiki satu persatu anak tangga menuju ke lantai dua. Apa boleh buat, dirinya sudah sangat gerah dan ingin cepat tidur sekarang.

Ia melihat pintu kamar mandi tepat di samping kamar Heeseung terbuka sedikit. Peraturan di rumah ini memang tidak membolehkan pintu itu terbuka, tapi tidak ada salahnya juga kan kalau hanya sedikit.

Jungwon mulai menarik atensinya mengendap-endap bak maling yang menghindari pemilik rumah. Ia menahan nafasnya ketika melewati kamar Heeseung yang sedang tertutup rapat. Setelah berhasil melewati kamar Heeseung, sampai lah ia pada gagang pintu kamar mandi dan membukanya perlahan.

Nafasnya tercekat, jantungnya berdebar kencang kondisinya sekarang seperti sedang melihat hantu kasat mata. Ia melihat seseorang yang ia hindari sedang membilas wajahnya, oh apakah ia sedang berwudhu? Iya mungkin, Jungwon pernah melihat orang berwudhu di televisi.

"Ngapain Won?" tanya Heeseung setelah selesai berwudhu.

Jungwon sadar ia menahan nafas terlalu lama, ia buru-buru meraup oksigen dengan rakus setidaknya untuk mengisi pasokan oksigen lagi untuk paru-parunya.

"Mau makan, ya ngapain lagi si hng" bibir Jungwon mencebik lucu.

"Sanaan deh Won." pinta Heeseung.

"Emang kenapa?"

Heeseung mendekat dan berbisik ke telinga Jungwon yang membuat dirinya merinding akibat dinginnya hembusan nafas dan titikan basah dari rambut Heeseung.

"Kalo ke sentuh, ntar wudhu gue batal." setelah mengucapkan kalimat itu Heeseung melesat masuk ke dalam kamarnya.

Setelah memproses apa yang terjadi Jungwon mulai berteriak tak terima.

"Lu pikir gue cewe!" Jungwon mengeluarkan suara toanya yang hanya dibalas suara tawa dari dalam kamar Heeseung.

Sepertinya Heeseung sudah mulai berani menjahili Jungwon. Sebuah kemajuan untuk seorang Lee Heeseung yang susah akrab dengan seseorang.

Indekost (HEEWON)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora