f i v e

8.5K 1.3K 327
                                    

"Yongie ngapain di sana? Sini masuk, di sini aman." Jay mengernyit heran saat melihat manusia setengah kucing itu mematung di pintu apartemen nya.

"B-boleh?"

"Ya boleh, lah. Sini." Jay menggenggam jemari tangan Yongie dan menarik pelan si manis untuk masuk.

"Kamu duduk di sofa dulu, ya. Aku harus siapin kamar tamu dulu." Jay mengusap pelan puncak kepala Yongie, bisa-bisa nya ada orang yang tega sama mahluk se-lucu ini.

"Yongie t-takut.."

Jay yang tadinya udah jalan menuju kamar tamu pun berbalik lagi, "mau ikut?"

Yongie mengangguk semangat, lelaki manis itu bergerak pelan mendekati Jay. "Yongie mau ikut,"

Yongie mengekori Jay menuju kamar tamu; kamarnya gak begitu luas tapi keliatan nyaman, walau sedikit berantakan.

"Di sini gak ada kamar mandi, kamu bisa pake yang di kamar aku atau di deket tangga." Jelas Jay pada Yongie yang terlihat bengong.

"Kamar mandi itu apa?"

Jay menepuk jidatnya pelan, gimana cara jelasin nya?

"Kamar mandi itu tempat buat mandi, buat buang air besar, buat pipis. Paham?"

Yongie cuma ngangguk-ngangguk, dia sebenernya masih kurang paham tapi gapapa deh, nanti bisa tanya lagi.

"Kamu istirahat aja dulu, aku mau ke kamar." Jay berkata sembari mengusap telinga kucing di kepala Yongie.

"Yongie ikut."

Jay menghela napas, sebenernya dia gak masalah kalau Yongie mau ikut, tapi masalahnya...

'Kalo gue khilaf gimana, Ya Tuhan?' Batin Jay.

"Yongie disini aja, kan ini kamar Yongie." Bujuk Jay. Ini semua demi keamanan bersama gaes.

"Yongie ikut, Yongie takut disini."

Jay pasrah, dia mengangguk dan membiarkan Yongie ikut. Urusan khilaf mah belakangan aja.

---

Jay melirik Yongie sekilas, sebenarnya dia pengen ganti baju tapi males aja ke kamar mandi.

Yongie lagi di atas kasur; duduk sambil mainin telinga kucingnya. Di mata Jay itu gemes banget, kalau aja dia ngga inget punya pacar udah diterkam si Yongie.

"Aku ganti baju dulu di kamar mandi, kamu jangan kemana-mana." Jay memperingati. Yongie cuma manggut-manggut.

Selang 7 menit, Jay keluar dengan baju santai rumahan dan wajah yang lebih segar dari sebelumnya. Bener aja, Yongie yang tadinya ada di kasur sekarang malah hilang.

"Astaga, kemana tuh kucing?" Gumam Jay lelah. Dia capek, mau rebahan tapi Yongie malah berulah.

"Yongie?" Panggil Jay pelan.

"Kamu di mana?"

Terdengar bunyi gaduh di lemari kecil sebelah lemari baju milik Jay. Tanpa pikir panjang, Jay langsung membuka lemarinya dan bener aja. Yongie langsung senyum cerah.

"Aku kira kamu hilang, jangan begitu lagi ya?" Jay menarik jemari Yongie pelan; menuntun kucing itu keluar dari lemari.

"Maaf, Yongie nakal." Wajah Yongie berubah sendu dan menunduk. Jay panik, dia gak bermaksud buat Yongie sedih kayak gini.

"Hey, ngga apa-apa! Sekarang kita istirahat, ya?" Jay mengusap puncak kepala Yongie dan membawanya ke pinggiran kasur.

"Yongie janji tidak nakal lagi! Yongie anak baik!" Yongie memasang wajah melas, sedangkan Jay cuma ketawa pelan.

"Iya, Yongie anak baik." Jay mengecup hidung Yongie; membuat manusia setengah kucing itu refleks loncat ke pangkuan Jay.

"Miaw! Yongie suka Jay!"

"Miaw! Yongie suka Jay!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---

hiiii, apa kabar semua?

maaf lama yaa, semoga update-an kali ini ngga mengecewakan 😺

jangan lupa vote dan komen ya, see u di chapter selanjutnya! 💗

[Ariyaxn©️2021]

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 30, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kitty! • JaeyongWhere stories live. Discover now