Chapter 1 - Ni-ki

990 116 1
                                    


Setelah melewati pagi yang menegangkan, kamu kembali ke kamar adikmu dan bersiap untuk pergi bekerja namun saat kamu hendak menyalakan mesin mobil, tiba-tiba mobilmu mogok. Kamu mengerang kesal lalu keluar dari mobil. Melirik jam tangannya tak cukup waktu jika harus ke halte bus dan taxi pada pagi hari selalu penuh. Kamu merogoh ponselmu dan menelfon adikmu untuk mengantarmu menggunakan motornya. Namun dia tidak juga mengangkat telfon dari kamu.

"Aah bagaimana ini? " Kamu bingung dan hendak kembali ke apartemen Ni-ki dan membangunkan dia namun sebelum kamu beranjak Ni-ki memanggil namamu
"Kenapa? "
"Ah ini mobilku tiba-tiba tak bisa menyala. Padahal aku sedang buru-buru untuk presentasi dengan atasanku hari ini" Ucapmu mulai mengeluh.

Kamu pun beranjak menuju lift
"Mau kemana? " Tanya Ni-ki

"Mau membangunkan adikku dan menyuruhnya untuk mengantarku"

"Kenapa repot-repot? Ayo berangkat saja bersama. Akan aku antarkan" Ucap Ni-ki

Kamu berbalik dan menatap Ni-ki.
"Bolehkah? "

"Tentu"

~~~
Karena pertolongan ni-ki, kamu akhirnya bisa datang lebih awal untuk mempersoalkan meeting. Saat setelah meeting itu selesai kamu pun duduk kembali ke mejamu dan kamu kaget saat melihat kalender kecil di atas meja.

HARI ULANG TAHUN Ni-ki!!

Hari ini adalah hari ulangtahun ni-ki. Kamu melirik jam ah 4 jam lagi menuju jam pulang kerja.

Kamu telah merencanakan untuk membeli kado untuk ni-ki dan memberikannya setelah pulang kerja. Saat 1 jam sebelum pulang tiba-tiba tim kamu mendapatkan girilan lembur untuk hari ini.
"Ah sial! "

Akhirnya kamu memilih membeli kado itu secara online dan menyiapkan kado tersebut dikantor.

Tepat pukul 11 malam kamu baru sampai di apartemen adikmu.

Kamu melirik pintu apartemen Ni-ki yang sudah tertutup rapat. Saat kamu hendak menggantung kadomu di pintu apartemen nya ni-ki, tiba-tiba ni-ki memanggilmu dari belakang. Sontak kamu berbalik kaget.

"Sedang apa? " Tanya ni-ki

"Ah? Eum tidak. Tdrinya aku mau mengunjungi mu tapi takut kamu sudah tidur jadi aku sedikit berfikir barusan"

"Menemuiku? Ada apa? "

"Eum ini.. Kado untukmu"

"Eh? Bagaimana bisa kamu tau hari ulangtahunku? "

Kamu sedikit berfikir dan melihat jam ditanganmu.
"Pukul 11.57 PM KST.
Ni-ki selamat ulang tahun" Kamu mengucapkan selamat untuknya. Ni-ki terlihat kaget dan melihat jam di tangannya 2 menit sebelum tanggal 9 Desember habis.

"Mungkin aku tidak bisa menjadi yang pertama, tapi aku bisa menjadi yang terakhir"

"Terakhir.. Apanya? "
Saat ni-ki bertanya seperti itu tiba-tiba kamu blank.

Tak mungkin berkata 'yang terakhir dihatimu' yg ada Ni-ki kabur.

"Aku yg terakhir mengucapkan selamat ulang tahun untumu di hari ini " Ucap kamu percaya diri

Ni-ki menatapmu dan tertawa

"Hahaha iya. Terimakasih"

"Nde.. Ah ni-ki semoga kamu menyukai kado dariku." Ucap kamu

"Nde.. Tentu!! " Ucap ni-ki

"Kalau begitu aku masuk dulu ya. Selamat malam" Ucapmu sambil pergi menuju apartemen adikmu

Keesokan harinya kamu segaja berangkat agak siang kamu ingin melihat apakah ni-ki memakai dasi darimu atau tidak. Namun sayang ni-ki tidak memakainya. Hah~ mungkin dia kurang menyukainya.

~~~

3 hari kemudian

Kamu sangat frustasi hari ini karena mendapatkan undangan reuni dihari minggu nanti. Yang membuat kamu bingung adalah kamu harus pergi dengan pacar atau suamimu karena jika tidak kamu akan dipermalukan oleh temanmu.
Kamu berdiri di dekat tiang telfon dan membenturkan kepalamu ke tiang itu dengan pelan.
"Aahh waeee~~??" (Ah kenapaa~?)
"Apakah polulasi lelaki di dunia ini tiba-tiba musnah? Kenapa tidak ada satupun diatas banyak lelaki yg menyukaiku?!!! Aahh waeeeeee?!!! "
Kamu semakin frustasi dan terus membenturkan kepala mu ke tiang itu.
Kamu tak memperdulikan banyak orang yang berbisik memnicarakanmu.

Saat sedang tenggelam dalam lamunan tiba-tiba seseorang menepuk bahumu.
Sontak kamu berbalik dan melihat orang itu

"Kamu tidak mabuk kan? " Suara dan parfume yg familiar

Sadar akan keberadaan ni-ki kamu pun berhenti dari kegiatan tak jelas mu dan menatap ni-ki.
"Tidak aku hanya sedang frustasi saja"

"Oh? Kenapa? "

"Hah~ tidak"

Tidak mungkin kan kamu berkata pada bikin bahwa kamu frustasi karen atak ada satupun lelaki yang bersedia menjadi pacarmu.

Kamu menatap Ni-ki yang terlihat bingung,
Tiba-tiba sebuah ide terlintas. Haruskah kamu meminta ni-ki untuk datang bersamamu di acara reuni nanti?

~TBC~

Halu Story✨Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora