Bertemu

36 11 0
                                    

Alsa yang sedang berada di perpustakaan dikagetkan sendiri oleh notifikasi pengingat di ponselnya.

"Duh pake lupa segala kalo siang ini ada kelas pajak." Keluhnya.

Gita menyahut tanpa mengalihkan perhatian dari notebook-nya, "Yaudah sih tinggal masuk aja."

"Lupa bawa bukunya. Kalo harus balik ke rumah butuh waktu 1 jam bolak balik. Laper belum sarapan. Dan ini udh jam 11." Alsa berkeluh kesah sambil mengemasi buku tebal, beberapa jurnal, dan notebook-nya.

"Ambil di sekre Himatansi aja. Ada stok buku kok di sana." Indri memberi saran. "Tapi jangan lupa dibalikin."

🌿🌿🌿

Alsa berjalan menuju sekre Himatansi sambil menenteng sekaleng soda di tangannya. Membuka pintunya perlahan dan menemukan sosok manusia kaku yang hampir seminggu ini tidak dilihatnya. Andi Prasetya.

Andi yang berada di sudut ruangan dengan notebook di pangkuannya menatap ke arah Alsa. Bukan, ralat dia menatap ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka.

Melupakan tujuan awalnya, Alsa justru melangkah ke arah Andi. Masalah mereka harus diselesaikan demi kerja kelompok yang bisa berjalan lancar. Apalagi setelah kejadian itu, Andi sebagai ketua kelompok tidak lagi berkoar-koar di group mereka.

Alsa memilih duduk di hadapan Andi dengan pembatas meja di antara mereka. Alsa sebenarnya belum tau apa yang akan dia lakukan. Detik selanjutnya dia menyodorkan kaleng soda yang masih tersegel ke arah Andi, "Maaf soal waktu itu. Kalimat ku mungkin udah buat kamu tersinggung."

"Gasuka soda." ucap Andi mendorong kembali kaleng soda kepada Alsa. Alsa sedang menunduk dalam, dia merasa sedang dihakimi.

Alsa memilih bangkit dari duduknya dengan meninggalkan tas beserta jurnal-jurnalnya. Pertanda dia akan kembali.

Ingatan Andi kembali pada perkataan Widya, satu-satunya saksi hidup yang ada saat itu. "Ndi, kak Alsa keliatan nyesel banget waktu kamu langsung pergi gitu aja. Dia udah bingung banget pas kamu pergi."

Tak lama Alsa kembali dengan sekaleng kopi dan menyodorkan kembali minuman itu kepada Andi. "Gabisa minum kopi." adalah kalimat yang dilontarkan Andi sambil menatap Alsa yang juga melihat ke arahnya.

"Sogokan?" Andi memilih mengambil kaleng soda sebelumnya.

"Gasuka soda." ucap Alsa mengulang kalimat Andi dengan nada yang sama persis.

"Maaf juga waktu itu udah bikin rencana kelompok batal." ucap Andi tulus. Alsa sudah kembali duduk di hadapan Andi.

"Oke sekarang kita tim ya?" Alsa mengepalkan tangannya yang tak lama disambut oleh Andi.

AlsaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant