Part 15

277 45 6
                                    

Tzuyu sadar jika pelatihan ini bukan main beratnya. Begitu banyak hal yang harus Tzuyu pelajari dengan cepat agar ia tak banyak menyia-nyiakan waktunya. Tzuyu pikir menjadi model tak terlalu sulit karena kita hanya perlu berpose dengan apik di depan kamera. Kalau kalian memikirkan hal yang sama, buang jauh-jauh pikiran itu karena nyatanya ekspektasi tak sesuai dengan realita.

Tzuyu sudah menenggak air minum untuk ketiga kalinya. Berjalan dengan mengusung tiga buku tebal di atas kepalanya membuatnya pusing, belum lagi dengan memakai high heels yang nyatanya Tzuyu tak terbiasa memakainya.

Tzuyu tadinya sempat berkenalan dengan beberapa trainee di sini, tapi hanya berkenalan. Tzuyu belum menemukan teman baru yang bisa ia ajak mengobrol, ah bukan, tepatnya seseorang yang nyaman diajak mengobrol.

Pelatih yang mengajar mereka belum juga kembali dari urusannya, membuat trainee di sana berlatih sendiri untuk sementara. Tzuyu lelah, jarum jam pun telah menunjuk angka setengah sembilan malam. Hari pertama saja sudah membuat badannya pegal, Tzuyu tak bisa membayangkan akan tantangan ke depannya yang tentunya lebih berat dari sekarang.

"Sudah waktunya pulang teman-teman," seru seorang perempuan setelah memasuki ruangan. Nampaknya gadis itu baru bertemu dengan pelatih mereka.

Tzuyu menghela nafasnya lega, 'Akhirnya, sudah pulang,' batin Tzuyu.

Para trainee yang berada di ruangan yang sama dengan Tzuyu bersorak bahagia dan segera mengemas barang mereka. Tzuyu melakukan hal yang sama, untungnya barang bawaannya tak banyak, sehingga Tzuyu tak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk mengemas.

"Hei, Tzuyu,"

Seseorang memanggil Tzuyu dari belakang, lantas Tzuyu menoleh ke sumber suara seraya membalas, "Iya?"

"Aku tahu ini hari pertamamu dan semua terasa sulit bukan? Tapi bersemangat-lah, kau pasti bisa,"

Perempuan berambut pendek itu tanpa segan menghampiri Tzuyu dan memberinya semangat, membuat Tzuyu mengulas senyum manisnya.

"Terima kasih, Ha Ni,"

Gadis yang disapa Hani itu pun membalas senyum Tzuyu kemudian berlalu meninggalkan Tzuyu. Tzuyu memperhatikan langkah gadis itu hingga ia benar-benar keluar dari ruangan. Tzuyu pun menggaet tasnya di pundak kemudian memasang airpod ungu kesayangannya di kedua telinganya.

Meskipun sudah malam, gedung agensi ini masih cukup ramai dan terang. Tzuyu dengan santai melenggang keluar menuju pintu utama. Tzuyu tak bisa mengendarai transportasi dan papanya pun tak bisa menjemputnya. Alhasil Tzuyu harus naik kereta malam ini.

Untungnya stasiun kereta berada tak jauh dari gedung agensi, ditambah keadaan masih cukup ramai membuat Tzuyu tak khawatir. Sepanjang Tzuyu berjalan, rata-rata orang yang berlalu-lalang adalah sepasang kekasih. Hal itu membuat miris keadaan Tzuyu, sudah sendirian, ditambah badannya yang berkeringat.

Puk

Seseorang menepuk pundak Tzuyu dengan tiba-tiba, membuat Tzuyu refleks memelintir tangan tersebut. Orang yang tangannya terpelintir itu lantas mengerang kesakitan, tapi Tzuyu tak kunjung melepasnya. Bagaimana tidak, orang yang menepuk pundaknya ini orang aneh yang memakai pakaian serba hitam ditambah masker dan bucket hat hitam.

"Lepas, aku Jungkook," ucap laki-laki yang ternyata adalah Jungkook.

Tzuyu pun melepas genggamannya tapi matanya masih memicing waspada.

"Kau benar-benar waspada sekali, tapi bagus sih," puji Jungkook.

'Jungkook? Member BTS itu?' Tzuyu bertanya pada diri sendiri.

Diaforá (Taetzukook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang