Ngambek, Hukuman

2K 165 5
                                    


Ketika sedang membersihkan kamar yang berantakan Sana menemukan beberapa botol berisi pil antidepresan, penenang dan obat tidur. Sepertinya itu milik Tzuyu mengingat Minju pernah mengatakan kalau Tzuyu berurusan dengan psikiater

"Banyak banget obatnya Tzu" gumam Sana menggenggam botol lalu meletakkan di atas nakas

Setelah membersihkan semuanya Sana menelfon seseorang memesan makanan kemudian berjalan menghampiri Tzuyu yang ternyata sedang tidur meringkuk di atas karpet dengan tv masih menyala. Dia menggelengkan kepala melihat apa yang ada di depan matanya

***

Suara bel rumah berbunyi. Sana ke depan membuka pintu, Makanan yang di pesan telah datang

"Pesanannya mbak"
"Iya, udah di transfer ya makasih" ucap Sana menerima lalu kembali masuk meletakkan makanan di atas meja


.
.
.

Waktu sudah malam. Saat bangun Tzuyu terkejut melihat Sana tidur dalam pelukannya. Wajah cantik dengan ketenangan terlelap di hadapannya. Dia mengelus kepala Sana lembut

Beberapa menit kemudian Sana mengerjapkan mata terbangun, menatap Tzuyu yang sedang memandanginya dengan jarak sangat dekat. Senyum indah terukir kala Sana merasakan usapan halus di kepalanya. Bukannya beranjak dia malah mengeratkan pelukan, menenggelamkan wajahnya ke leher Tzuyu

Dalam keadaan masih memakai seragam sekolah keduanya masih asik tiduran

"Udah meluknya?" tanya Tzuyu
"Belum"
"Gak mau makan malem?"
"Oh iya, aku order tadi" bangkit mengambil makanannya
"Kok order sih, kenapa gak masak? kan kemaren baru belanja"
"Aku gak bisa masak ih"
"Aku ada hei"
"Gak boleh! Kamu tuh harus istirahat hari ini"
"Ya ampun aku masih bisa masak Sana"
"Diem! makan aja, udah di pesen juga malah ribut" seru Sana
Tzuyu menghela nafas pasrah

Selepas makan malam keduanya bergantian untuk membersihkan badan. Di awali oleh Tzuyu yang memasuki kamar mandi setelahnya Sana

Saat Tzuyu asik menonton tv di kamarnya, Sana keluar menggunakan handuk kecil dengan rambut basah

"Baju" kata Sana
"Di lemari ambil aja" respon Tzuyu tanpa menoleh

Sana berjalan lewat hadapan Tzuyu membuat mata Tzuyu teralihkan sebentar melihat tubuh terbalut kain putih bergerak sampai depan lemari. Tanpa rasa malu, canggung dan sebagainya, dengan santai Sana melepas handuk yang melilit di tubuhnya. Tzuyu langsung mengalihkan pandangan kembali ke tv

"Baju kamu gede banget Tzu" tukas Sana
"Sengaja lebih nyaman kalo baju santai kegedean gitu" jawabnya

Sana menghampiri Tzuyu

"Ngapain?" tanya Tzuyu
"Nonton bareng lah, kenapa sih?" tanya balik Sana bingung
"Keringin dulu rambutnya ih" ujar Tzuyu
"Ah biarin aja nanti kering sendiri" Sana nekat duduk disebelah Tzuyu tetapi Tzuyu malah menjauh
"Ih kok pergi sih!" Tzuyu berjalan mengambil hairdryer
"Sinih" ucapnya mengkode Sana untuk mendekat

"Ketinggian gak sih kamu duduknya tuh" kata Sana yang lesehan di lantai sedang Tzuyu di atas kursi
"Iya juga, ya udah sini pangku" Tzuyu menepuk nepuk pahanya

Tzuyu mulai menyalakan hairdryer, di arahkannya ke rambut basah Sana. Dia melakukannya hingga menjadi kering

"Eh mau kemana" Tzuyu menarik rambut Sana ketika Sana berdiri hendak pergi
"Ih jahat banget di jambak T_T"
"Refleks sorry, sisiran dulu sayang astaga maaf ya" Tzuyu memeluk dan mengelus kepala Sana
"Tau ah aku ngambek" melepaskan diri berlari ke ranjang, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut
"Ya ampun tangan ini" gerutu Tzuyu menabok tangannya sendiri

Meet Again (SATZU)Where stories live. Discover now