Chapter 8

5.6K 802 4
                                    

Chapter 8 — Debate
————————————————————

Siapa Shen Miao itu?

Jika ada seseorang bertanya kepada siswa di Guang Wen Tang, apakah itu siswa dari tingkat satu, dua atau tiga, semua orang akan tahu siapa Shen Miao itu.

Bagaimana bisa ada gadis yang begitu bodoh dan konyol tapi dia masih mencoba untuk mempertahankan citranya yang berbudi luhur dan lembut?

Wajahnya juga bukan merupakan sesuatu yang unik, kepribadiannya tidak menonjol, dia sama sekali tidak berbakat dan wataknya yang bodoh karena cintanya, sehingga semua orang di ibu kota tahu kalau dia jatuh cinta kepada Pangeran Ding.

Jadi, bisa diaimpulkan bahwa wanita yang paling menonjol di Guang Wen Tang adalah Shen Yue dan wanita yang paling tidak penting  dan bodoh adalah Shen Miao.

Mereka berdua adalah wanita dari keluarga Shen, tapi citra mereka sangat berbeda. Semua orang akan selalu melihat Shen Miao seperti berkeliaran di sisi Shen Yue seperri pelayan. Jadi jika suatu hari Shen Miao tidak bertindak seperti Shen Miao biasanya, merwka semua tidak akan terbiasa dengan peeubahannya.

Yi Pei Lan menarik Shen Yue, "Yue Niang, adik perempuanmu mungkin begitu sakit sampai dia seperti orang  bingung, kalau tidak kenapa dia seperti orang yang berbeda hari ini?"

Shen Yue memandang Shen Miao dan juga merasa ini aneh. Seolah-olah Shen Miao memjadi orang yang berbeda setelah dia bangun dari pingsannya, temperamen Shen Miao berubah drastis. Apakah karena dia mengalami kemalangan terkait masalah dengan Pangeran Ding? Saat dia ingin mengatakan sesuatu, Jiang Cai Xuan, teman baiknya yang berdiri di sampingnya berbicara, "Shen Miao, aku dengar kamu jatuh ke dalam air, tapi sepertinya demammu sudah membaik?"

Saat kata-kata itu diucapkan dengan sangat keras, itu akan membuat orang yang ditanya akan malu. Jika itu adalah Shen Miao yang biasa, dia akan bingung dan akan melihat ke arah Shen Yue untuk meminta pertolongan.  Tapi sekarang dia langsung melihat ke arah Jiang Cai Xuan dan dengan ringan berkata, "Sudah lebih baik, terima kasih atas perhatianmu."

Jiang Cai Xuan tercengang dan semua orang uang ada di kelas juga terkejut sesaat. Mungkin mereka tidak menyangka bahwa Shen Miao akan menjadi acuh tak acuh tentang masalah itu, tapi Jiang Cai Xuan tidak menyukai sikap Shen Miao ini dan segera berkata, "Karena demammu sudah membaik, bukankah kamu seharusnya meminta maaf kepada Yang Mulia Pangeran Ding, tapi kamu malah datang ke akademi. Bukankah kamu bertindak seperti meletakkan kereta di depan kuda?" (Ini idiom)

Shen Miao menarik napas dalam-dalam. Para siswa di sekitar, baik itu laki-laki atau perempuan tidak berniat untuk membantunya. Sejak awal dia tidak punya teman dan melihat Shen Miao dipermalukan, mungkin ini adalah satu-satunya hiburan untuk anak-anak para bangsawan.

Setelah Shen Miao menyapu pandangan pada ekspresi dari setiap siswa, dia melihat sinar kegembiraan atas kemalangannya di mata Shen Qing, Shen Miao hendak pergi tapi dia mendengar Shen Yue berkata, "Yang Mulia Pangeran Ding berpikiran luas dan tidak akan menyalahkan atas masalah kecil ini. Adik Kelima datang ke akademi karena haus akan pengetahuan, itu adalah sesuatu yang baik."

"Sangat bagus" Pemuda yang berada di sisi lain tidak bisa menahan tawa. Dia diam-diam mencintai Shen Yue untuk waktu yang lama dan biasanya tidak suka dengan Shen Miao, memiliki adik perempuan seperti Shen Miao adalah tragedi bagi Shen Yue. Dia berkata, "Haus akan pengetahuan. Shen Yue jika kamu benar-benar ingin membantu adikmu ini, maka seharusnya kamu tidak perlu mengucapkan kata-kata seperti itu. Haus akan ilmu... Orang yang tidak mengerti pelajaran tingkat satu berbicara tentang haus akan ilmu. Ini terlalu lucu! Lagipula ... "Dia dengan sengaja melirik Shen Miao dan melanjutkan, "Siapa yang tahu jika dia jatuh ke air dengan sengaja atau tidak. Bukankah dalam opera selalu ada adegan seorang pahlawan menyelamatkan gadis yang jatuh ke air dan mereka mengabdikan hidupnya untuk sang penyelamat... Tapi seseorang akhirnya menebak akhir ceritanya!" Selesai dia mengucapkan kata-kata itu, dia tertawa.

(BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military LineageWhere stories live. Discover now