twelve

2.9K 313 219
                                    

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

.

Hogwarts.

"Apa kalian mendapatkan undangan makan malam di Malfoy Manor?", tanya James Potter yang saat itu tengah meminum coklat panas nya.

Ke tiga pemuda yang tengah sibuk menonton permainan catur dari dua pemuda bersurai platina itu kompak menoleh, "Aku mendapatkannya pagi ini. Apa kalian juga mendapatkannya?".

Dylan mengangguk saja, sedangkan Brandon dan Jacob masih setia menonton Oscar dan Aaron yang bermain catur.

"Kita bisa meminjam floo dari dapur. Tapi kenapa undangannya mendadak sekali?", ujar Brandon tanpa mengalihkan pandangan dari permainan teman barunya.

Tak lama setelah mereka saling cekcok tentang kenapa Narcissa mengundang mereka secara mendadak, pemuda lain dengan surai platina datang dari arah pintu kamar laki laki.

Berjalan agak lemas dan menjatuhkan dirinya tepat di samping Dylan.

"Ada apa denganmu? Akhir akhir ini kau tampak.. err.. aneh", tanya Jacob yang melirik sahabat nya itu.

Scorpius mendengus, melirik Aaron dan Oscar yang juga melirik kehadirannya, "Mother ingin aku ikut yulle ball di Afrika. Shit, seperti nya liburanku akan kacau kali ini", gumamnya dengan penuh geraman.

Dylan dan Brandon menyeringai, kompak mencibir, "Tidak heran, ibumu adalah Astoria Malfoy, penggila hal hal elit seperti itu. Untung ibuku adalah Luna Zabini", ujar Brandon yang diangguki oleh Dylan.

"Bibi Luna tidak tertarik dengan hal hal seperti itu", tambah James dengan kikikannya.

"Tentu, ibuku lebih suka membuat pudding atau bercerita tentang makhluk makhluk nya", senyum Brandon terlihat jelas.

Scorpius tiba tiba meraih sesuatu di saku jubahnya, melemparkan dua buah undangan berbentuk eksklusif ke arah catur yang tengah dimainkan kedua kembar Granger, "Nenek ku mengundang kalian. Cih, aku bahkan tidak tau kenapa dia repot repot melakukan ini", Scorpius berdehem canggung, sok dengan nada sinis nya. Hantaman undangan itu membuat catur nya porak-poranda dan Oscar refleks menoleh sinis dengan geramannya, sedangkan Aaron hanya menghela nafas mencoba untuk tidak terprovokasi.

Lalu tanpa banyak bicara lagi, Scorpius pergi begitu saja meninggalkan asrama Slytherin entah untuk pergi kemana.

Semuanya saling pandang, saat itu juga Jacob menyeletuk, "Jika dilihat lihat, kalian sangat mirip sebenarnya. Tapi kau dan kau jelas lebih mirip dengan paman Draco", tunjuk nya pada kedua kembar Granger.

"Jangan samakan aku dengan bajingan itu", entah kenapa kedua anak kembar itu kompak mengatakan hal yang sama. Dengan manik menatap tajam dan nada bicara yang terkesan dingin sebelum bongkahan es. Mereka tampak sangat marah setelah itu, berdiri dari duduknya dan langsung pergi tanpa membawa undangan dari Narcissa.

Semuanya saling pandang lagi, Dylan menatap kepergian teman barunya itu dengan alis yang diangkat penuh ketertarikan.

.

Invisible Wound ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora