Tragedi

2.1K 270 19
                                    

Just my imagination.
Don't judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.

Suho terus mengepalkan tangannya. Sudah beberapa hari pikirannya tidak fokus dengan pelajaran.

Akhirnya, setelah berpikir cukup lama. Suho pun memutuskan untuk menemui seseorang di atap. Ia rasa ada yang perlu dibicarakan dengan orang ini.

Dan disinilah ia sekarang. Menatap lapangan yang sedang sepi karena tak ada satupun yang berolahraga disana. Dilihat dari atas ternyata tampak lebih indah, pikir Suho.

Tak lama, sebuah suara memanggilnya.

"Suho?"

Suho pun menoleh dan mendapati seseorang yang belakangan ini sering mendekatinya.

"Seyeon, gue mau to the point sama lo"

"?"

"Lo sengaja kan nabrak gue waktu itu? Lo tau kan gue punya asma? Lo tau kan gue selalu nyimpen inhaler dikantong celana gue? Lo tau semuanya kan? Sebenernya apa alesan lo lakuin itu Seyeon?!"

Awalnya Seyeon yang ditanya seperti itu hanya menatap Suho datar. Tapi tak lama ia tertawa remeh lalu berbalik dan mengunci pintu atap.

Suho gelisah karena tiba-tiba saja ia merasa hal buruk akan terjadi.

"Bukannya.. udah jelas kalo gua mau lo mati?" lagi-lagi Seyeon tertawa, tapi kali ini terkesan lebih menakutkan.

"Ga mungkin! Kalo emang lo mau gua mati, kenapa waktu itu lo bawa gue ke uks?!"

BRAK

Seyeon menubrukkan Suho ke pintu gudang. Suho hanya dapat meringis merasakan betapa nyeri punggungnya.

"Lo polos apa bego sih? Udah jelas gua lagi cari muka sama lo!"

"Ta-pi kenapa lo mau gua mati?"

"Kenapa lo bilang? Setelah apa yang udah lo perbuat ke gue Suho?! Lo lupa apa pura-pura bego?! KALO BUKAN KARENA LO! GUA GA BAKALAN KEHILANGAN AYAH GUE!"

"Seyeon.. jadi lo Chani?"

"Ya.. gua Chani" Seyeon memakai kacamata dan merapikan sedikit rambutnya.

"Sekarang inget?"

DEG

Bagai dihantam beban berat, Suho teringat kembali masa lalunya.

FLASHBACK

"Chani, ini untukku ya?" ucap seorang anak kecil pada anak kecil lainnya.

"Jangan Suho. Itu pemberian ayahku"

"Tapi aku suka pesawat itu. Ayahku akan membelinya. Berikan padaku"

"Iya Chani, berikan saja pada Suho. Ayahnya pasti akan memberikan uang yang sangat banyak untuk pesawatmu itu" saut anak kecil lainnya.

"Tapi Seojun.."

"Sudah berikan padaku" Suho kecil yang belum mengerti pentingnya sebuah pemberian orang tua pun menarik paksa pesawat mainan milik Chani.

"Suho jangan!"

"Chani lepaskan!"

Tanpa sadar Suho mendorong Chani hingga mainan itu terlempar jauh.

BRADA [SEOJUN - SUHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang