142 - Iblis yang Ramah

722 98 40
                                    

Tubuh mungilnya terlihat lemah dan kepalanya terkulai dengan paruh terbuka. Dia... dia terlihat sekarat.

"Queen. Heinley? Heinley!!"

Aku mencoba membangunkannya beberapa kali, tapi Queen tidak bergerak. Aku menggendongnya dan menuruni tempat tidur, tapi kemudian aku berhenti. Apa yang harus kulakukan? Sekarang Heinley tidak dalam wujud manusia. Aku tidak bisa mengungkap rahasia bahwa Heinley bisa berubah menjadi burung. Lalu kemana aku harus membawa Heinley? Dokter hewan? Apa Heinley bisa dikategorikan sebagai hewan? Biasanya... biasanya...

'McKenna!'

McKenna juga bisa berubah menjadi burung. Dia pasti tahu apa yang harus dilakukan jika Heinley dalam kondisi seperti ini. Aku membaringkan Heinley di antara bantal, kemudian berlari ke kamarku.

"Rose, panggil McKenna. Cepatlah!"

Sementara Rose memanggil McKenna, aku mengganti pakaianku yang beraroma alkohol. Aku sedang merapikan rambut saat McKenna mendatangi kamarku.

"Ada apa, Permaisuri? Kudengar ada keadaan darurat?"

Aku meminta Rose keluar ruangan, kemudian aku menatap McKenna.

"Tunggu sebentar di sini"

"...Baik"

Aku memasuki kamar tidur bersama, menggendong Queen, kemudian kembali ke kamar pribadiku. Saat aku membawa Heinley yang terkapar dalam bentuk Queen, McKenna terkesiap.

"Aduh, dasar kaisar pemabuk!"

Uh... pemabuk? Kenapa dia mengatakan itu padahal aku belum menjelaskan apa-apa? Saat aku menatapnya dengan heran, McKenna menaikkan kedua alisnya dan menutup mulutnya dengan tangan.

"Oh... di-dia tidak mabuk?"

Kemudian aku menceritakan semua yang terjadi semalam pada McKenna. Setelah ceritaku selesai, McKenna menurunkan tangannya dan menghela nafas.

"Sudah kuduga ternyata dia mabuk. Saat Kaisar Heinley mabuk, dia selalu berubah seperti ini. Yah, setidaknya berubah menjadi burung jauh lebih daripada berubah menjadi bajingan"

"Tapi dia tidak kembali menjadi manusia padahal hari sudah berganti"

"Jika dia terlalu banyak minum alkohol, terkadang hal ini terjadi"

Terlalu banyak minum alkohol? Apa Heinley baik-baik saja?

"Dia akan bangun dengan sendirinya"

Kemudian McKenna tersenyum padaku.

"Anda tidak perlu khawatir, Permaisuri"

Aku menghela nafas lega saat mendengarnya.

"Terima kasih, McKenna"

"Dengan senang hati"

Setelah McKenna pergi, aku membaringkan Queen di kamar tidur bersama. Kemudian aku meminta Countess Jubel membawakan sup untuk sarapan. Dalam hitungan menit, sup itu tersaji di kamar pribadiku. Aku membawanya ke kamar tidur bersama. Kulihat Queen masih lelap di tempatnya.

Aku meletakkan mangkuk sup di meja, lalu duduk di samping Queen sambil mengelus bulunya. Aku memperhatikan Queen baik-baik. Melihatnya mabuk hingga tertidur seperti ini, tanpa sadar aku tertawa.

'Tidak, tidak. Bukan waktunya aku begini'

Sekali pandang saja sudah terlihat bahwa Heinley sedang mabuk. Tapi kenapa aku tidak menyadarinya? Justru aku panik hingga buru-buru memanggil McKenna.

"Aku harus bagaimana?"

Aku menggumamkan pertanyaan itu sementara Heinley—yang sedang mabuk—tidak menjawab apa-apa. Aku menyandarkan kepala Queen di pangkuanku. Saat tanganku menyentuh tubuh Queen yang hangat, aku tersenyum.

Golden BirdWhere stories live. Discover now