13

192 24 2
                                    

Yoshinori p.o.v

"A X E L L I N E" Ejaku saat melihat kalung yang Junkyu pegang.

Aku melihat ejaan nama itu di rantai kalungnya.  Dengan penasaran aku membuka lambang hati itu perlahan, dan benar saja isinya lambang Dirgantara.

Aku langsung memeluk Junkyu erat. Tanpa sadar air mataku pun tak bisa lagi ku tahan.

"Bang Yoshi kenapa nangis?" Tanyanya

"Ah enggak, abang cuma kelilipan dek" Ucapku berbohong.

Hari itu aku langsung mengajaknya pulang. Tanpa berbicara lagi dengan gadis manis yang selama ini ku cari.









Sudah hampir sebulan lebih aku tak bertemu lahi dengan Junkyu.

Ah aku terlalu sibuk dengan tugas tugas kuliah dan semacamnya.

Apa dia baik baik saja? Aku juga jarang berada di rumah , jadi aku tak tau setiap kali Gadis kecilku itu main ke rumah.









Sore ini aku baru selesai dengan setumpuk tugas kuliahku, dan aku menyempatka diri untuk pulang ke rumah. Selama ini aku tinggal di Apartement agar dekat dengan kampus.

"I'm home" Ucapku

"Tuan muda Yoshi" Kepala pelayan menyambutku dengan tatapan cemas,

"Ada apa?" Tanyaku

"Nyonya meminta anda menemuinya di rumah sakit" Jawabnya,

"Apa yang terjadi? Mama kenapa?" Tanyaku panik

"Nyonya baik-baik saja, tapi nyonya meminta tuan muda menemuinya di rumah sakit hari ini. Saya tidak tau ada apa." Jawabnya membuay keningku berkerut

Berbagai pertanyaan berkecamuk di otakku

"Tadi siang tuan muda Mashiho menjemput nyonya, mereka buru-buru ke rumah sakit dan saya melihat sepertinya nyonya menangis" Jelas kepala pelayan itu seakan tau kebingunganku

Aku terdiam. Apa yang sebenarnya terjadi?

Tiba tiba aku teringat hari ini papa pulang, apa terjadi sesuatu pada papa, ya Tuhan lindungi keluargaku ucapku dalam hati.





















Aku segera menuju rumah sakit yang di maksud. IGD menjadi tujuan utamaku. 

Dari jauh ku lihat mama menangis di pelukan Mashiho,aku bergegas menemui mereka. Ku tatap mereka satu per satu.

Haruto si bungsu kami baik baik saja. Junghwan, Jeongwoo si kembar kamipun baik baik saja. Asahi juga ada disana. Lalu kembaranku juga mama ada disana. Lalu siapa yang di dalam sana, Apa itu artinya benar papa.

"Ada apa?" Tanyaku.

Mereka menatapku dengan berurai air mata. Haruto bahkan memelukku sambil menangis.

Hey tunggu dulu, setauku jagoan kecil Dirgantara kami memang manja tapi tak pernah menangis seperti ini. Aku bingung, terlebih tak ada yang mau menjawab pertanyaanku.

Tiba tiba terdengar derap langkah orang berlari mendekat dengan tergesa-gesa

"Dimana putriku"

Suara itu, itu suara papa.

Putri? Tunggu, putri papa ..

"Junkyuuuuuuuu" 

Aku berteriak ,hampir saja menerjang pintu ruang IGD jika Asahi dan Junghwan tak menahanku.
















Aku ngetiknya sambil nangis masa.. Ya ampun cengengnya daku. Padahal gak tau sedih gak tau enggak .. Hiks

DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang