Seperti biasa, aku berangkat pagi-pagi sekali. Tentu saja untuk membuatkan kopi hangat untuk Bos.
Huh!
Begitu menyebalkan. Seharusnya itu tugas OB atau OG. Kenapa aku jadi yang membuatnya?
Belum lagi menjadi sekertaris tak semudah yang di bayangkan. Ada begitu banyak pekerjaan di bandingkan Bos.
Jika Boss hanya tinggal menandatangani dan menyetujui dokumen yang di ajukan.
Tak seperti aku.
Aku mengerjakan banyak hal.
Seperti mengirim email, menerima dan menjawab panggilan, membuat undangan pertemuan, mengetik, memilah dokumen, dan berkas sebelum sampai di tangan Bos, mengarsipkan juga, dan banyak lagi.
Wah benar-benar.
Jika seperti ini lebih baik aku menjadi karyawan biasa saja. Untuk honor atau gaji, aku belum menerimanya karena aku belum bekerja genap sebulan.
Setelah sampai aku langsung masuk pada ruangan ku dan meletakkan tas kerja ku.
Aku melihat jam yang ada di tangan kiri ku.
"07.45." Gumam ku.
Aku segera beranjak untuk membuat kopi hitam kesukaan Bos.
Aku masuk di bagian pantry. Mencari toples wadah kopi instan dan gula.
"Wah Changkyun, kau sudah datang rupanya." Aku sedikit terkejut.
"Haha iya Pak, Bos tidak suka jika aku terlambat atau tidak membuatkan kopi untuknya." Aku tertawa kecil menanggapi pria paruh baya di samping ku. Ia bekerja sebagai cleaning servis. Ah aku jadi ingat ayahku.
"Tapi baru kali ini Bos menyuruh sekertarisnya melakukan hal yang bukan tugasnya."
"Mungkin dia memiliki dendam pribadi terhadap ku." Aku sedikit memajukan bibirku. Ya mungkin saja itu terjadi.
Mungkin dia sakit hati saat pertama kali kami bertemu. Dan ya aku mengabaikan perkataannya waktu itu.
"Tidak mungkin." Ia terkekeh.
"Baiklah Pak, Aku sudah selesai, sampai jumpa."
Aku segera pergi dengan kopi di nampan.
Kebetulan pantry kantor berada di lantai 13, jadi tangan ku tak akan pegal hingga sampai meja Boss.
Aku membuka pintu dan apa-apaan ini!
Bos sudah ada di kursinya.
"B-bos." Kataku dengan gugup entah mengapa.
Ia mengetuk kan jari jemarinya di meja, hingga seperti sebuah nada.
"08.01, kau terlambat."
Aku maju demi meletakan kopi di meja.
"T-tapi hanya satu menit Boss."
Aku memeluk nampan yang aku pegang.
"Mau satu menit atau detik pun itu sangat berharga." Ia menatap ku dengan dalam.
Matanya memincing.
"Bos, pagi ini aku sudah kesal. Jangan membuat ku kesal lagi." Kata ku dengan sebal.
"Lalu?"
Oh sungguh! Wajahnya ingin ku lempar dengan nampan ini.
"Baiklah Bos, maafkan saya. Saya tidak akan mengulanginya lagi. Dan saya siap menerima konsekuensinya." Kataku menahan geraman.
Bisa ku liat ia menyeringai.
"Baiklah. Ubah jadwal ku yang sudah kau buat. Tulis jika Bos besar ingin makan bersama dengan sekretarisnya secara pribadi. Tidak ada unsur pekerjaan didalamnya. Non formal. Kau paham?"
Aku membulatkan matanya ku tak percaya. Maaf saja, aku tidak bisa sesantai itu. Aku memiliki banyak PEKERJAAN BOSS!!!
Ohh...
Bisa kudengar, hati ku merintih menangis pilu.
Hikss...
"Tapi saya memiliki banyak pekerjaan Bos." Aku mencoba bernegosiasi.
"Lakukan atau potong gaji?"
Oh astaga!
Belum aku mendapat kan gaji ku dan kini akan di potong hanya karena menolak makan bersama dengan Bos.
"Terserah mu saja!!"
Aku menghentakkan kakiku. Kesal sekali pagi ini.
Terserah jika aku dipecat. Aku bisa pulang ke Gwangju dan membantu ayah, ibu disana.
Tau tidak?
Pagi ini baru saja, ponselku jatuh ke selokan jalan hiksss...
Malangnya diri ini..hikss....
.
.
TBC.
Asli tangan Misz keriting 🤣.
Abis dari sekolahan langsung bikin jurnal. Abis nulis jurnal ngetik ini lagi 😆.
Terapi jari namanya 😅.
Dan yahhh mohon maaf Misz belum bisa balas komentar. Misz hanya bisa membacanya dan mengetik cerita.
Mungkin bulan depan juga masih sibuk.. udah ujian soalnya. Hehe do'akan ya semoga Misz dilancarkan menjawab soalnya nanti😁.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETARY IM ; JOOKYUN
Fanfiction"Pak Bos itu menyebalkan!" - ick "Ku perintahkan kau untuk mencintai ku!" - ljh WARNING!! BOYXBOY AREA.