Detak Hujan : Bagian 1

57 13 0
                                    

____Detak Hujan____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____Detak Hujan____

.
.
.
.
.
.
.

Chapter 1 : Prologue

Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa
Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam
Dalam lautan mimpi sang penghirup malam
Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia

Dia yang mencoba membaca arah
Dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara
Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan
Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan

Kemana kau akan berlari
Melepas pagi dan mencoba memutar mentari
Apalah kau masih terlelap dan terus bermimpi
Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi

Kenangan hujan memanggilmu, dan tetap memanggil namamu
Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu
Bulan di sana masih merindukanmu
Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu.

Hujan Hari Ini

Bagi banyak orang, mungkin hujan sekumpulan pasukan air yang jatuh dari langit
Tapi bagiku, hujan adalah sepotong kisah yang mengikatku pada sebuah kenangan masa lalu dan membawaku pada keindahan hari ini

Hatiku memang terikat kepada hujan meski dalam terang aku bisa merasa dapat lebih jelas saat memandang indahnya kota yang nasibnya sama sepertiku

Ya, terikat pada hujan karena tak selamanya hujan membawa sendu dibawah gelapnya mendung

Bagiku, hujan selalu datang bersama keberkahan
Dia pergi mewarisi teduh dan menjadikan kehangatan sebagai perasaan sempurna bersama dia yang tuhan pilihkan sebagai kekasih

Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya
Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata

Disitulah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku
Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu

Disini aku merindu,
Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan

Lambat haripun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu
Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati

Hari ini hujan datang sangat deras
Tapi tidak ada pelangi

Mengapa akhir-akhir ini aku sering membayangkan diriku adalah hujan
Dan kamu adalah pelangi

Iya, aku adalah hujan yang deras yang selalu jatuh berkali-kali tanpa peduli seberapa sakitnya yang ku alami
Sedangkan kamu sebagai pelangi yang selalu ditunggu saat hujan reda

Pelangi memang indah, tetapi datangnya hanya sementara waktu saja
Seperti itulah aku dan kamu bagaikan hujan dan pelangi yang selalu berkaitan tanpa adanya kejelasan

Aku sebenarnya tak pernah rela membiarkan tubuhmu dipeluk kemarau
Debu-debu beterbangan bermimpi menjadi burung

Burung mengepakkan sayapnya menanti cahaya lindap
Seringkali aku gagal mendekap bayangan yang bosan berjalan di belakang

Ku pandangi dia, tak ada balasan hidup seperti bertepuk sebelah tangan

Aku terlalu dalam menginginkanmu
Masih sama seperti dulu
Kamu bagian hujan terindahku
Dalam ingatan tahun-tahun itu

Kau adalah bintang terindahku
Yang aku rindukan saat hujan datang

Kau adalah mimpi terindahku di saat aku lelah setelah menghadapi dunia
Setiap hal kecil di diri ini adalah semuanya tentangmu

Kamu yang ku perjuangkan dengan utuh
Meski dirimu lewat sangat datar

Hujan masih tetap saja sama menjadi kisah sedih meninggalkan pedih
Tetap membekas mengenang dalam hati

Aku teriak sangat keras di sepanjang jalanan kota
Berharap agar kau kembali disini
Menahanmu lebih lama sebelum hujan pergi
Sebagai sandaranmu kala berteduh

Waktu gerimis semakin menderas
Mengusap air mata bercampur dengan hujan
Sengaja kau sembunyikan semuanya dalam hati

Ternyata aku sangat bodoh
Aku adalah orang bodoh yang mengerjarmu selama itu

Ternyata aku tetap kekanak-kanan tidak mau berusaha mengerti tentang dirimu
Kurasa aku sangat aneh karena menyukaimu

Jujur saja aku sangat sulit merasakan cinta orang lain selain dirimu
Sampai saat ini kau adalah kau adalah alasan duniaku menjadi lebih indah

Biarkanlah aku terus menyukaimu sampai kau benar-benar menjadi milikku

Biarkanlah aku terus menyukaimu sampai kau benar-benar menjadi milikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____Detak Hujan____

udahh, segitu dulu prolog nya xixixi ><

oh iya, untuk alur ceritanya maju mundur cantik.g

salam hangat,
—naa

Detak Hujan | PJSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang