21

1.5K 199 17
                                    



-

"Dia tidak bilang dia mencintaimu- tapi semua perlakuan dan perhatian-nya padamu sudah menyatakan bagaimana perasaannya terhadapmu noo"

Sunoo tau-- Sunoo paham tentang itu. Tapi sekarang ia tidak bisa melakukan ini. Dia tidak bisa menyakiti Jay dan juga hatinya untuk kedua kalinya. Tapi bukankah dia sendiri yang memulai.

"Ini sudah saatnya kamu memutuskannya noo" kata-kata itu sangat menyebalkan baginya sekarang-- kenapa ia harus melakukan misi balas dendam yang pada akhirnya akan menyakiti dirinya sendiri.

"Pria yang di pegang itu omongannya noo- jadi aku harap kau melakukannya dan berhenti jadi pecundang. Kau sedang melakukan misi balas dendam, dan Jay sudah jatuh cinta padamu. Putuskan dia"

Sunoo mengepalkan tangannya erat, memandang lurus pada Sunghoon yang tak henti melontar kata menyakitkan di pendengaran-nya sendiri.

"Kenapa Hyung terus memojokkan-ku?"

"Kau itu taruhan dan itu yang kamu lakukan dengan Jeara!!" Sunghoon berteriak- dia cukup kesal melihat Sunoo bimbang dengan perasaannya. Atau sebenarnya tidak-- perasaannya memang selalu seperti itu untuk Jay, tidak pernah berubah. Dan Sunghoon membenci itu.

"Hoon tenangkan dirimu. Sunoo akan memutuskan Jay, seperti misi awal kita. Benarkan noo?" Lagi-lagi tanya Heeseung tak mendapat jawaban.

"Hyung?" Ni-ki merangkulnya, mengusap bahunya beberapa kali. "Kalau begitu kenapa tidak beri kesempatan saja pada Jay- lagipun pria itu juga sudah mencintai Sunoo hyung" Ni-ki akhirnya angkat bicara. Menatap Heeseung yang membisu, apalagi Sunghoon yang tengah menahan emosi.

"Lakukan itu.. dan kau akan jatuh jika sampai Jeara bicara pada Jay tentang taruhanmu dengan-nya" kata-kata Sunghoon sepenuhnya benar.

Akan lebih baik jika ia yang memutuskan hubungan mereka, akan lebih baik jika ia mengatakan tentang balas dendamnya dengan mulutnya sendiri- setidaknya mungkin ia akan merasa lega.

"Baiklah-- beri Sunoo waktu. Sunoo akan memutuskan Jay hyung" finalnya.

.

.

.

.

Jay sepenuhnya yakin semenjak ia memutuskan hubungannya dengan Jeara gadis itu sudah sangat jarang menemuinya. Tapi kali ini cukup mengejutkan saat melihatnya ada dihadapannya.

"Lama tidak bertemu Jay, sepertinya kamu menikmati masa jatuh cinta pada pria yang kamu kira polos itu. Siapa namanya? Ahh bahkan nama pria pembawa virus sepertinya sangat sulit untuk kuucapkan" Jay tau ada nada meremehkan dalam kalimat itu, dan Jay tidak suka bagaimana perempuan yang dulunya begitu manis untuknya berubah menjadi menyebalkan seperti ini.

"Aku tidak ada urusan denganmu jika yang kamu lakukan hanya untuk menjelek-jelek kan pacarku!" Ucapnya penuh penekanan. Lagi-lagi kekeh remeh yang didengarnya.

"Kau dengan bangga menyebutnya pacarmu. Kau mungkin akan patah hati Jay- saranku kamu putuskan dia sekarang juga, sebelum dia memutuskanmu duluan"

"Apa maksudmu?"

"Maksudku adalah- pria yang sudah kau sakiti dengan menjadikannya bahan taruhan, apa menurutmu wajar jika dia mengajakmu balikan? Pikirkan itu dan berhenti menjadi idiot. Sunoo-- sedang balas dendam padamu"

Jay terpaku mendengarnya- lalu menggeleng menepis kalimat murahan itu.

"Je- aku tidak percaya kau jadi seperti ini, tapi menjelek-jelekkan pacarku seperti ini sungguh sikap yang sangat memuakan!"

"Aku tidak sedang membual- tunggu saja sampai dia memutuskanmu. Dan kau akan lihat pacar yang kamu bela mati-matian itu, tidak sepolos yang kamu pikirkan. Saat kamu tau itu, kamu akan sadar siapa sebenarnya yang selalu mencintaimu dengan tulus. Bukan dia Jay-- tapi aku"

Tapi Jay mengabaikan itu, membiarkan kata itu berlalu. Membiarkan dia semakin mencintai Sunoo-nya, kekasihnya. Meyakini bahwa Sunoo memang sudah memaafkannya.

SAY GOODBYE - JAYNOO√Where stories live. Discover now