4

71 19 159
                                    

"Bagaimana keadaanmu?" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana keadaanmu?" 

Irma terlihat kaget saat mendapati Ratu utara tengah duduk di kasur berukuran besar itu. Wajahnya terlihat khawatir. 

Setelah insiden di konfrensi pers tadi, Irma dibawa ke istana oleh pihak kerajaan. Sedangkan yang lain sibuk mengurus si pelaku utama kejadian tersebut. 

Irma sedikit membungkuk hormat. Kemudian mencoba tersenyum.

"Aku baik baik saja, Ratu." 

Stepy menepuk tempat kosong disampingnya. Mengisyaratkan si sulung Jung untuk duduk. Irma pun menuruti, dan berjalan kearah calon ibu mertuanya.

Dengan lembut Stepy menyentuh kening Irma yang memerah dan terlihat sedikit lecet. Telur tadi dilempar tepat ke arah kening perempuan cantik itu. 

"Kamu akan terbiasa dengan hal seperti ini." Stepy membuka suara. Tangannya mengoleskan salep ke luka Irma. Membuatnya sedikit mengernyit merasakan perih. 

"Maksudku, setelah ini tentu saja kamu akan dijaga ketat oleh pihak Istana. Tapi hal-hal jahat seperti ini pasti akan semakin sering kamu alami. Omongan-omongan jahat. Tulisan-tulisan jahat juga. Jangan takut. Nanti terbiasa. Nanti membuatmu semakin kuat." Stepy tersenyum meneduhkan. Mengusap lembut pipi Irma. 

Irma mengangguk. "Terima kasih, Ratu." 

"Ck. Kamu ini. Panggil saja ibu." 

Irma tertawa kecil. Kemudian mengangguk berkali-kali. "Iya, Ibu." 

"Ibu tinggal dulu ya. Rissa sudah menunggu diluar. Ingin berbicara denganmu. Dia pasti juga khawatir." 

Dan setelah Stepy keluar dari kamar asing itu, Rissa masuk dengan wajah yang sangat khawatir. 

"Irma-ya. Kau tidak apa-apa?" Mata teduh itu berkaca-kaca melihat luka di kening putrinya. 

"Ibu..." Irma mengambil tangan Rissa yang hampir menyentuh keningnya. Senyum manis mengembang di wajah si sulung. Tangannya menepuk-nepuk punggung tangan ibunya.

"Tidak bisa dibilang baik-baik saja. Tapi ini lumayan sakit." Irma tertawa kecil. 

"Kau ini masih bisa tertawa. Ibu takut sekali orang itu menyakitimu lebih dari ini." Air mata Rissa mengalir membasahi pipinya. 

"Ibu, tidak apa-apa. Setelah ini aku bisa saja mendapat yang lebih parah. Simpan khawatirnya untuk nanti." Ucapnya masih dengan tertawa. 

Rissa memukul pelan pundak si sulung. Kemudian mencium keningnya. "Jadilah anak yang kuat. Jangan takut mengatakan apapun pada Ibumu nanti. Jangan menyimpan segala masalah sendirian. Kau tau semua masalah selalu ada jalan keluarnya kan?" 

Irma mengangguk. Kemudian memeluk tubuh ibunya. "Terima kasih. Aku menyayangi ibu. Tetaplah sehat dan lihat aku semakin tumbuh menjadi wanita yang kuat dan hebat." 

The Kingdom Of Love [Idol x OC] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang