part 2

434 25 10
                                    

Kehidupan memang keras tapi kerasnya kehidupan bukan alasan untuk berputus asa
______________________________________

Disinilah intan dan aydan sekarang mereka ke kantor tempat papanya bekerja, intan sangat ingin menemukan siapa yang sudah melukai papanya,

"Tan emang benar ini kantornya?,"Tanya aydan menetap ke arah kantor, kantor sudah ramai karena ini sudah jam 9

Intan tidak menanggapi ucapan aydan ia turun dari mobil berlari menemui securyti yang ada di depan kantor, aydan yang melihat intan berlari megejar intan

"Maaf pak aku mau nanyak apa bapak mengenali pak Rifki dia kerja disini sebagai OB"ucap intan dengan sopan

"Oh..pak Rifki, iya saya tau tapi sekarang dia sudah dipecat"

Intan diam mendengar ucapan securyti, ia tak menyangka kalau papanya sudah di pecat

"Kalau boleh tau pak Rifki dipecat karena salah apa?"ucap aydan mengambil alih pembicaraan karena intan terdiam mendengar papanya sudah di pecat

"Dia di pecat karena tidak sengajah menumpahkan kopi ke jas bos, dan bos memukuli dia sampai babak belur, Karena bos disini Memang sangat kejam siapapun akan diperlakukan sesuka hati oleh bos"ucap securyti panjang lebar

Mendengar ucapan securyti air mata intan jatuh ia mengais, aydan dengan tanggap membawa intan menjauhi securyti, aydan membawa intan kembali ke mobilnya

"Kamu nggk usah khawatir kita akan mengadana konferensi pers sekarang juga"aydan memeluk intan dan mengusap kepala kekasihnya itu

Intan hanya mengangguk ia tidak bisa berbicara karena isanga tangisnya begitu mendalam

Khiss..khiss

******

Disini lain seorang laki-laki tampan badan yang sispek, bulu mata yang lentik, bola mata kecoklatan sedang menonton siaran televisi pagi ini,
Ia sedang bersantai dengan kaki yang diangkat keatas meja

Matanya terbelalak melihat siapa yang sekarang diperbincangkan di siaran TV.

"Papa.."ucapnya pelan namun masih bisa di dengar oleh telinganya sendiri

Tampa berkata-kata ia berlari ke kamar papanya

"Papa..?"

"Papa..?"

Mendengar anaknya memanggilnya, Indra berjalan keluar kamar

"Kenapa kamu memanggil papa dengan sekeras itu"ucap Indra menatap tajam anaknya

"Pa semua media sedang membicarakan papa, semua orang menjelekkan papa" dengan wajah yang sulit diartikan

"Apa..? Nggk mungkin, papa ini seorang pengusah terbesar di kota ini tidak mungkin ada yang berani mempermalukan papa

Semua keluarga buana menonton acara televisi yang sedang memperbincangkan keluarganya

Seorang pengusaha terbesar di kota Jakarta, bapak indra buana tega memukuli kariawannya dengan sangat tidak berprikemanusiaan

"Kurang ajar..!! Seorang gadis kecil berani mempermalukan aku didepan semua orang" ucap Indra berteriak kedua tangannya sudah sukepal ia sangat marah

"Andre cepat seret gadis sialan itu ke hadapan papa sekarang"ucap Indra menatap anaknya

"Baik pa" Andre berjalan keluar rumah ia melajukan mobilnya di atas rata-rata, ia tidak terima seorang gadis dari keluarga kecil berani mempermalukan keluarganya"akan kucari kau gadis sialan"Andre membatin

******

Setelah selesai megadakan konferensi pers dan mempermalukan Indra buana intan dan aydan segera menemui papanya yang masih terbaring lemah di rumah sakit

"Aydan makasih ya kamu selalu membantu aku, akau nggk tau harus bilang apa lagi ke kamu"intan memeluk aydan intan akui walaupun aydan itu nyebelin tapi dia laki-laki yang sangat baik

"Tidak ada kata terima kasih untuk seorang kekasih, aku sayang sama kamu apapun untuk kamu"seru aydan menoleh sekilas menatap intan kemudian mengeratkan pelukannya

"Aydan sebaiknya kamu kekampus aja sekarang, kamu kan ada kelas hari ini"seru Intan melepaskan pelukannya

"Nggk PP kok, bsok baru aku kekampus aku mau nemanin kamu disini"

Aydan menarik intan lagi kedalam pelukannya"aku mau nemanin kamu disini, aku nyaman kalau ada di dekat kamu"seru aydan memejamkan matanya dan tangan kanannya mengusap kepala intan

"Nggk kamu harus kekampus sekarang, aku nggk mau gara-gara aku, nilai kamu jadi jelek semua"ucap intan menarik pelan aydan keluar dari kamar rawat

Didepan pintu aydan menongolkan kepalanya menatap intan
"Jdi aku diusir nih?"seru aydan memasang wajah kecewanya, beniat ingin mengerjai intan

"Bukan begitu kamu harus kekampus sekarang, nanti selesai dari kampus kamu bisa kesini lagi"intan berjalan mendekat aydan yang berada di belakang pintu

Cup..satu kecupan mendarat di bibir intan, inta tersenyum mendapat perlakuan aydan barusan

*****
Tok..

Tok..

"Masuk"ucap Intan menoleh ke sumber suara

Andre berjalan mendekati intan tangannya yang sudah di kepal, intan yang melihat tatapan aneh dari seorang laki-laki yang tidak dia kenal pun merasa heran

"M-maaf anda siapa?"ucap intan suara pelan

Plakkk....

Satu tamparan mendarat di pipi mulus intan

"Siapa kamu?, Beraninya kamu menampar aku seperti ini"tanya intan   dengan nada tinggi pada Andre sambil memegang pipinya yang sakit karena tamparan andre

"Itu tamparan Karena kamu berani mempermalukan keluarga ku"ucap andre menatap tajam intan

"Ikut gue"Andre menarik tangan intan kasar

"Gue nggk mau, lepaskan gue. Lho jangan kurang ajar"

Andre tidak perduli pada keadaan intan dan terus menarik tangan intan

Aauuu

"Lho gigit tangan gue, dasar perempuan bodoh"andre memegang pergelangan tangannya akibat gigitan Intan

"Lho nggk punya hak untuk memaksa gue" ucap intan membalikan badannya berniat meninggalkan Andre

Andre benar-benar muak melihat sikap intan"dasar keras kepala"andre membatin

Andre mengangkat intan keatas punggungnya, intan meronta-ronta untuk dilepaskan tapi kekuatan andre lebih kuat

"turunin gue sekarang" ucap intan

"Diam...!! atau gue akan jatuhin lho lalu kepala lho akan pecah"ucap Andre mempercepat langkahnya melewati lorong rumah sakit

Antara Dendam Dan Cinta (Tamat)Where stories live. Discover now