12-HUJAN

5.2K 738 84
                                    

Don't copast
Don't siders
Vomment juseyo

Putar lagu Daisy Pentagon sampai bab ini selesai juga boleh

Enjoy~










SUARA dari elektrokardiograf menggema di ruangan dengan luas 50 meter persegi itu. Garis hijau berbentuk gelombang itu bergerak lambat namun konstan setiap detiknya.

Laki-laki dengan kulit putih pucat terbaring di bangsal. Kedua matanya memejam damai seperti anak kecil yang sedang tidur siang. Padahal kenyataannya Jeno dalam keadaan kritis dengan status komanya.

Sudah tiga hari Jeno belum membuka matanya. Jeno seperti putri ah tidak, seperti pangeran tidur yang sedang menunggu sesuatu agar bisa terbangun.

Entah apa yang dilakukan Jeno di alam bawah sadar sana sampai nyaman dan lupa cara membuka mata. Seperti nyaman dengan cairan infus dan darah yang berlomba-lomba memasuki pembuluh darahnya.

Ruang inap VIP itu sepi, hanya ada Jeno yang koma dan tante Gigi yang baru saja selesai memeriksa Jeno sekaligus mengganti perban.

Seulgi meringis melihat bahu kanan dan perut bagian kiri Jeno yang terbalut perban. Juga beberapa memar di wajah keponakan yang kini tertutup dengan masker oksigen.

Seulgi teringat seberapa dalam dan banyaknya jahitan untuk menutup luka itu. Juga berapa banyak kantung darah yang harus ia habiskan untuk Jeno.

Dokter cantik itu tidak bisa membayangkan bagaimana mual dan pusingnya Jeno saat terbangun nanti. Karena efek samping cairan nonacog alfa yang ia suntikkan ke tubuh Jeno.

Seulgi mengancingkan lagi baju Jeno. Membenarkan letak masker oksigen. Lalu mengusap lembut dahi Jeno yang terasa lebih dingin dari biasanya.

"Tante emang kangen sama kamu, tapi enggak dalam kondisi ambigu antara hidup-mati kek gini,"

"Tante harap semuanya kelar, kamu ga perlu pura-pura lagi, dan nanggung semuanya, tinggal tunggu waktu..."

"cepat sadar ya, Tante dan lainnya kangen sama kamu, mungkin Seva juga kangen sama kamu kkkk. Pasti Seva lagi nyemil mie mentah sambil nunggu kamu pulang."

"kamu harus kuat, kamu dulu pernah bilang ke Tante masih ada orang yang harus kamu lindungi,"

"kalo kamu ga bangun-bangun siapa yang jagain dia, hm?"

"Tante sayang Jeffalino banyak-banyak-

'cups'

Setelah mengecup dahi Jeno, Seulgi merapihkan snellinya. Membenarkan selimut baby blue itu, kemudian keluar dari ruang inap dengan troli peralatan medisnya.

Di depan ruangan Jeno ada kakak dan mantan iparnya yang menunggu di bangku luar. Dilihat dari pakaiannya, sepertinya mereka baru saja pulang kerja. Irene dengan dress navynya dan Suho dengan seragam kantornya.

"Gimana keadaan Jeno, Gi?" tanya Irene begitu melihat adiknya keluar.

"Masih sama, mbak. Ya walaupun tadi malem sempet drop mendadak, sekarang udah lebih stabil."

"kalian ga ada yang mau pulang dulu? Kasian Seva di rumah sendiri, atau aku suruh Chandra aja ke rumah kalian?"

Tanpa menunggu jawaban, Seulgi langsung menghubungi anaknya dan menyuruh anak itu main ke kediaman Atmajaya. Ya walaupun Eric dan Haechan bakal sensi kalau keduanya disatukan.

[✔] HUJAN || Jeno x EricWhere stories live. Discover now