Love is Implied 18

1K 147 25
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

🌷💞🌷💞🌷💞

Rumah Sakit Oasis.

Malam turun menyelimuti kota Shanghai. Xiao Zhan sama sekali tidak beranjak meninggalkan ruang rawat, duduk di samping Wang Yibo dan memegangi tangannya yang ditempeli plester.

Sampai pintu ruangan terbuka, seorang dokter muda melangkah masuk, menghampiri keduanya.

Sampai pintu ruangan terbuka, seorang dokter muda melangkah masuk, menghampiri keduanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Selamat malam, Tuan Wang,” dokter muda itu tersenyum ramah.

Seorang perawat memeriksa tekanan darah Wang Yibo dan meletakkan beberapa obat di atas meja bulat.

“Dokter Jiyang, bagaimana kondisinya?” tanya Xiao Zhan, bangkit dari duduk.

Dokter Jiyang memakai stetoskop dan mulai memeriksa pasien.

“Sementara saya masih memeriksa hasil ct scan dari tuan Wang, kita bisa bicarakan besok pagi. Tapi saya pastikan bukan masalah besar, hanya sementara akibat benturan yang cukup keras pada kepala.”

Wang Yibo tersenyum dan mengangguk ringan.

“Baiklah, saya permisi. Selamat beristirahat,” dokter Jiyang mengangguk dan beranjak meninggalkan ruangan.

“Kemarilah, aku tidak apa-apa,” Wang Yibo melambaikan tangan, meminta Xiao Zhan kembali duduk.

Mendadak pintu ruangan kembali terbuka. Wang Zhuocheng masuk sambil menenteng kotak makanan.

“Zhan, aku membelikanmu Chicken Charsiu. Kau belum makan dari siang. Aku tidak mau kau sakit,” ujar Zhuocheng, meletakkan bawaannya di atas meja sofa.

Dia pun duduk dan merogoh ponselnya yang berbunyi dari saku celana.

Xiao Zhan masih duduk di tepi ranjang, membantu Wang Yibo bersandar agak tinggi diganjal beberapa bantal. Kepalanya masih dibelit perban tebal.

Bos muda itu mengusap pipi Xiao Zhan.

“Makanlah. Jangan sampai kau menungguku sampai menahan lapar,” ujarnya lembut.

Xiao Zhan menangkup tangannya.

“Kenapa kau berbuat seperti itu? Apa kau tidak memikirkan diriku? Apa yang kau pikirkan?” tanya Xiao Zhan, sedikit kesal.

“Kau sudah tahu?” Wang Yibo balik bertanya.

“Aku mendengar cerita Paul. Jadi kau lebih memilih dirimu celaka? Kau pikir bagaimana denganku kalau terjadi apa-apa denganmu?” suara Xiao Zhan meninggi.

Wang Yibo meremas jemari Xiao Zhan.

“Jangan marah, maafkan aku. Aku hanya melakukan yang terpikir saat itu. Bagaimanapun juga aku tidak bisa membiarkannya celaka di depan mataku,” ujar Yibo, berusaha menenangkan.

𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]Where stories live. Discover now