01

36 6 0
                                    

Pagi menyapa namun gadis Cantik polos itu belum juga Terusik Dengan Munculnya  cahaya matahari yang menyapa. Hingga ada suatu ketukan yang cukup keras Membuat sang Mpu Terbangun dari alam mimpi nyaa

Tok. Tok
Dorr

' Bangun Mell cepetan Nyapu ngepel sama Cuci Piring sanaa

" Hmm Iyaa maa..
Melati hanya menatap sendu ke Arah Mamanya kapan mamanya bisa membiarkan dia Sehari saja beristirahat

Tanpa pikir panjang lagi melati langsung menuju dapur untuk mencuci piring di Wastafel.

Terlihat di ruang keluarga Sedang ada papa, mamanya dan kakaknya Hanif lagi sarapan

Melati meneguk ludahnya susah payah. Perutnya bergejolak untuk di segera di isi. Mungkin jika Makan dulu baru Menyelesaikan Tugas mungkin di perbolehkan oleh mamanya.

" Maa melati boleh makan dulu gak? Terus kalau udah selesai melati langsung cuci piring.

" Gak kamu selesaikan aja dulu pekerjaan kamu baru boleh makan.

" Tapi maa. Melati laper

" Kamu mau ngebantah!

" Ehh enggak maa. Iyaa melati cuci piring dulu

Agus Menatap sendu ke arah melati. Rasanya Tidak ada keadilan Terhadap melati yang di perbuat oleh istrinya

" Maa jangan Terlalu Begitu dengan melati

" Begitu apaan sih pa. Dia itu harus di didik Keras biar tau Semuanya. Dia gak pinter jadi kalau nikah pasti jadi ibu Rumah Tangga. Bukan wanita karir

Agus hanya bisa bungkam. Apalagi yang harus Di Omongkan jika Istrinya sudah angkat bicara pasti dia akan selalu kalah juga.

Sedangkan melati mendengar penuturan Ratu. Hatinya Rasanya sangat sakit dia hanya bisa tersenyum Miris. Kalau gak pinter begitu yahh.

Selesai Semua Piring di cuci melati langsung Ke Arah Ruang makan. Dan di lihat nya sekarang tinggal papanya yang di sana.

" Paa udah selesai makannya?

" Udah. Kamu makan sekarang yahh.

Melati hanya mengangguk.

" Mell. Nanti kalau kakak kamu udah pulang Semoga saja dia bisa berbagi Tugas sama kamu untuk membersihkan Rumah.

" Iyaa paa semoga saja

" Okee kalau gitu papa perii dulu yahh mau ke kantor

" Hmm. Iyaa paa

Melati langsung mencium punggung tangan Agus dengan sopan. Bisa di bilang melati adalah anak yang penurut baik dan sopan. Tapi sekarang seperti nya etika sudah tidak di butuhkan. hanya uang yang bisa merubah semuanya

Setelah makan. Melati langsung melanjutkan Pekerjaan Rumahnya kembali

" Dekk lo liat laptop gue gakk??

" Nggak kakk coba Cari lagi di kamar.

" Gak ada dekk.

" Pasti kamu yang jual buat nanti uangnya kamu belanjain barang-barang yang mewah yahh.

Bukan Hanif yang berbicara melainkan Mamanya yang berbicara

Melati[REPOST]Where stories live. Discover now