Di bangku tengah, Rabiot dan Morata tengah mengobrol dengan Messi. Messi sendiri bergabung dengan Juventus setelah hengkang dari Barca di musim panas lalu.
"Haaaah akhirnya aku bisa menghirup udara segar sekarang", kata Messi sambil menghela napas.
"Ronaldo senang bukan kepalang nih bro", kata Rabiot. "Keinginannya jadi terkabul sekarang".
"By the way, maaf jika ini sedikit sensitif bro. Apa yang dilakukan oleh Presiden Klub Barca sehingga kau akhirnya hengkang?", tanya Morata.
"Awalnya aku hanya ingin mengajukan protes, mengapa pelatih Ernesto Valverde bisa - bisanya dipecat oleh pihak Barcelona. Padahal kinerjanya lumayan bagus. Kedua, saranku agar Barcelona lebih memerhatikan pemain junior hanya dianggap angin lewat olehnya, dan yang terakhir... ia hanya memikirkan image Liga Spanyol tanpa adanya diriku, aku yakin itu untuk urusan bisnis. Makanya jangan heran mengapa aku memilih hengkang", kata Messi dengan nada ketus.
"11 12 dengan Ronaldo", kata Rabiot.
"Lagipula sudah 16 tahun aku di sana, aku sudah lelah dan butuh tantangan baru. Selain itu, aku ingin bermain dengan Ronaldo sebelum pensiun".
"Dan yang satu itu (bermain bersama Ronaldo) sudah tercapai", kata Rabiot yang lalu tertawa simpul.
"Kau benar, Rabiot". Messi lalu ikut tertawa simpul bersama Rabiot."Sepertinya jika Barca menyesal membiarkanmu pergi bakal jadi seperti lagu ini...". Morata mulai nyanyi.
🎶Yang, kemarin 'ku melihatmu
Kau bertemu dengannya
Kurasa sekarang kau masih
memikirkan tentang dia
Apa kurangnya aku di dalam hidupmu?
Hingga kau curangi aku
Katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia
Aku punya ragamu tapi tidak hatimu
Kau tak perlu berbohong, kau masih menginginkannya
Kurela kau dengannya asalkan kau bahagia🎶"Hahahah, benar - benar lagu yang pas Morata", kata Messi.
"Grazie Messi", kata Morata.
"Sekarang aku mau pejamkan mataku dulu, bangunkan aku kalau sudah sampai oke?". Messi lalu menyandarkan kepalanya di bantalan kursi bus dan memejamkan mata.
"Baiklah". Morata lalu melakukan hal yang sama dengan Messi.Stadion Diego Armando Maradona
"Kita jadi seperti melawan Toho Academy nih", kata Insigne.
"Iya nih. Mana kipernya susah untuk dibobol", kata Koulibaly.
"Hei katanya Juve mendatangkan Messi dan seorang pemain muda", kata Bakayoko."Waah, bisa bahaya kalau begitu", kata Insigne.
"Oke, aku paham mengapa kau bilang Messi itu berbahaya, tetapi kenapa anak muda itu kau anggap bahaya juga?", tanya Koulibaly sambil menoleh ke Insigne.
"Anak muda itu sangatlah hebat, dia bisa masuk ke skuad utama Juventus, padahal usianya masih 15 tahun".
"Waah, hebat sekali", kata Bakayoko dan Koulibaly.
"Kalau boleh tahu, siapa nama anak itu?", tanya Koulibaly.
"Kalau aku tidak salah, nama anak itu adalah Nobita Yamanaka. Remaja kelahiran Jepang, yang sekarang sudah lama menjadi warga negara Italia", kata Insigne.
"Waah, sepertinya anak itu harus kujaga ekstra nih".
"Aku benci mengakuinya, tapi itulah kenyataannya", kaya Bakayoko.
"Daripada kita was - was terus, lebih baik sekarang kita bersiap - siap saja sebaik mungkin, untuk menghadapi mereka".
"Sì". Bakayoko dan Koulibaly menjawab dengan nada mantap.Kembali ke dalam bis, Chiellini kalah dalam permainan forty one sehingga wajahnya dicorat - coret oleh De Ligt.
"Huwaaaa jangan wajahku!", teriak Chiellini.
"Maaf kawan kau sudah kalah dua kali. Jadi wajahmu kucoret dua kali", kata De Ligt.
"Huwaaaa ampuuun!".
"Engh... suara siapa sih itu?", tanya Nobita dengan nada lumayan gusar akibat tidurnya diganggu.
"Iya nih, ganggu aja", kata Dybala.
"Mending aku periksa saja", kata Ronaldo.Ronaldo lalu menuju kursi belakang, tetapi dengan cepat ia kembali ke kursi awalnya dengan wajah menahan tawa.
"Ada apa Ronaldo-san? Kenapa anda tertawa sendiri begitu?", tanya Nobita.
"Iya nih", kata Dybala.
"Mukanya kapten dicoret sama De Ligt". Ronaldo lalu tertawa lumayan keras.
"Waah, yang benar!?".
"Mukanya kapten dicoret? Memangnya ada apa sampai jadinya begitu?".
"Jadi tadi aku lihat Chiellini bersama De Ligt bermain game forty-one dan kapten kalah. Jadinya De Ligt menggambari wajahnya sebagai hukuman". Ronaldo lalu tertawa ngakak.
"Mau ngakak tapi takut dosa, meskipun aku sebenarnya sudah terlanjur ketawa", kata Dybala sambil ketawa ngakak.
"Ya ampun, kapten jadi seperti tidak punya harga diri". Nobita lalu ikut ngakak bersama Ronaldo.
Bis itu berhenti di sebuah stasiun pengisian bahan bakar.
"Yang mau ke toilet atau ke minimarket silahkan turun", kata Pirlo. Para pemain langsung turun dari bis. Nobita sendiri pergi ke minimarket untuk membeli makanan ringan. Kemudian ia pergi ke toilet untuk buang air kecil.Beberapa saat kemudian, bis itu melanjutkan perjalanannya ke kota Naples. Di bangku belakang De Ligt tengah asyik main game FIFA.
"Yeaaaayy langsung dapat icon Maradona! Langsung coba ah". De Ligt langsung memasukkan karakter yang baru saja ia dapatkan itu ke starting line-up timnya.
"Kayaknya seru tuh permainannya", kata Chiellini.
"Dapat legend nih bro. Dijamin lawan akan langsung kerepotan".Game itu dimulai. Hingga menit ke-30 belum ada gol yang tercipta.
"Ayo Mar... tunjukkan skillmu... ayo kosong di sana dan goooooolll!". De Ligt sukses menggunakan skill karakter barunya. Di menit ke-44, tim lawan berhasil mencetak gol penyeimbang.Di babak kedua, De Ligt melakukan pergantian pemain sebanyak 2 kali. Kali ini ia menggerakkan karakter Maradona ke tengah lapangan.
"Ayo Mar... kosong di depan... ayo... yaaahhh dilanggar di kotak terlarang", kata De Ligt. "Hmmmm kita kasih hadiah nih. Coba incar sisi kanan... yeah! Mamam tuh penalti!".
"Haduuu kok dirimu heboh banget sih mainnya?", tanya Chiellini.
"Karakterku ngga hanya jago gocek aja nih. Aku coba dia untuk ambil penalti dan langsung gol".
"Mendingan kau jadi komentator bola aja. Habis kau heboh banget kalau lagi main game".
"Ah kau ini", kata De Ligt sweatdrop.TBC...
Ini dia kelanjutan scene di dalam bisnya.
Kira - kira seperti apa ya pertamdingannya nanti?Vote and Comment, Please!

YOU ARE READING
Nobita of Gli Azzurri
FanfictionNobita pindah ke Italia bersama dengan ibu barunya, Ino Yamanaka, setelah dia diusir oleh ibu kandungnya gara - gara dapat nilai nol. Ia sekarang menjadi anggota skuad Juventus di usia 15 tahun karena ia berbakat dalam bermain sepak bola. Suatu hari...