Episode 19

3 1 0
                                    

Pagi harinya didapur.

ngomong-ngomong lisa.. pemilik rumah ini.. ( adel )

hah?.. ( lisa )

sebetulnya dia orang seperti apa..? kemarin ada seorang wanita kesini untuk menagih utang. ( adel )

cantik?..( celetuk hana )

hei!.. di situasi yang serius ini bisa bisanya kau bertanya seperti itu? dia benar benar cantik, seperti selebritis terkenal. kulitnya putih betul betul indah. rambutnya juga pirang. ( adel )

oh ternyata mika...( dalam hati lisa )

tapi kan.. kalau ada orang yang meminta uang pada orang yg punya rumah sebesar ini.. berarti pemilik rumah ini punya banyak utang atau penipu.. (adel)

mana mungkin!.. ( hanna )

he, kemarin aku memikirkan itu sampai nggak bisa tidur sama sekali!.. ( adel )

kau saja yang terlalu khawatir! mungkin saja mereka hanya teman bisnis. ( hanna )

kalau cantik, semunya jadi nggak masalah? atau mungkin, pemilik rumah ini dan orang itu bekerja sama untuk menipu orang lain.. (adel)

makan saja del, nggak usah bicara aneh aneh. ( hanna )

UJIAN AKHIR, LIBUR SEMESTER DIMULAI.

lisa yang sedang memikirkan liburan semester kemana dan harus ngapain.

biasanya selama liburan aku sibuk kerja sambilan. biaya hidup, biaya masuk semester ganjil, dan pinjaman mahasiswa... ( lisa )

sekarang... aku nggak perlu memikirkannya lagi... ( lisa )

sekarang setelah punya waktu luang... aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan. ( lisa )

26 February

lisa! ( teman teman lisa )

selamat pagi! ( lisa )

cuacanya dingin kan ayo cepat naik! ( eden )

ya ampunn tampan sekali ( teman perempuan lisa )

wah.. wah.. kalau dilihat lihat anda.. tinggi sekali, sepertinya lebih dari dua meter. ( teman lisa )

dua meter apanya, tingginya hampir sama denganku. ( jeyon )

ngg.. haha bicara apakau?  bos lebih tinggi daripada kau kim jeyon, kau cemburu, ya? ( park haenul )

cemburu apanya aku nggak cemburu. bicara omong kosong apa kau? ( jeyon )

tidak apa apa... ehem.. saya sudah terbiasa dengan reaksi seperti ini.( eden )

sudah ku bilang aku  nggak iri. aku juga cukup tinggi.. ( jeyon )

ya.. ya.. jeyon benar, ayo cepat masuk mobil. ( haenul )

selamat pagi bos, saya mohon bantuan hari ini. ( vivi  )

oh.. kau temannya lisa ? aku sering mendengar cerita tentangmu. ( eden )

ya, tapi ngomong ngomong.. pupil mata bos berwarna biru, menarik sekali. ( vivi )

oh ini.. cuman seleraku. ini lensa kontak ( eden )

anda suka melakukan cosplay? ( vivi )

oh? yah, begitulah. ( padahal tidak tahu ) ( eden )

vivi/bos ! kalian sedang apa? ( lisa )

kami semua sudah di dalam ( lisa )

sesampainya disana ( villa di tepi pantai ).

mereka semua terkejut dengan villa yang begitu bagus.

vivi, aku cinta padamu. ( haenul )

ayo kita pesta baebeque, ayo kita minum minum ( teman teman lisa yang merasa senang )

kenapa kau ketinggalan sesuatu? ( eden )

nggak.. bos.. mau pergi? ( lisa )

tentu saja mainlah sepuasmu ( eden ) 

oh, anda mau pulang? ayo makan dulu. ( vivi )

nggak usah..aku nggak mau menggangu kesenangna kalian.. ( eden )

anda kan sudah membelikan kami daging sebanyak ini. ( vivi )

yuhuuu.. daging. daging.. ( yunna )

hei, seoyunna jangan makan saja, ayo bantu aku memanggangnya. ( jeyon )

iya, iya jeyon kau ngambek? apa mau kusuapi daging? ( yunna )

pasti kau akan memasukan cabai di dalamnya kan? ( jeyon )

.............................................................................................................................................................

The Angels of FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang