A Fanfiction
.
.
Postulat 34
.
.
Na_Ren
.
.
Btw Enjoy~
.
.
Kasih bintang kalau sukaლ(^o^ლ)
.
.Ruang tengah apart Jaemin terlihat ramai sore itu, keramaian yang sebelumnya terasa mahal kini kembali Jaemin rasakan, mengusir sunyi yang menyesakan hati, seperti kembali pada masa itu, sebuah tawa, sebuah kebersamaan tidak bisa dibeli dengan apapun, dan kini semua itu seakan akan kembali Jaemin raih, meskipun sementara.
Dulu Jaemin juga pernah seperti ini, duduk di depan meja makan sendirian sementara 5 anak lainya tampak sibuk di depan layar bermain ps, asik menyesap kopi dengan buku berjudul 'berani tidak disukai' di atas meja, buku yang sengaja ia pesan untuk Renjun, tapi karna penasaran akhirnya Jaemin membacanya juga, bukunya sangat menginspirasi.
Kembali ke jaman sekarang, 4 anak itu kembali berkumpul di rumahnya setelah Jisung mengatakan ada seseorang yang mengaku Chenle menghubunginya kemarin, padahal mereka sedang bersama kemaren, seperti memperjelas sesuatu.
Pembahasan akan dimulai setelah manager datang, Jaemin sengaja menyuruh managernya lebih lama diluar supaya dia dan member bisa bermain, rasanya lega sekali melihat Renjun tertawa lebar, melihat Jeno sahabat karibnya, melihat Haechan yang sudah mulai berbicara dan Jisung yang tampak asik merecoki, semua itu pernah ia miliki sebelumnya.
"jaem gak ikutan" tegur Jeno dari depan layar, membuat atensi semua orang teralihkan.
Si pemilik nama hanya tersenyum kemudian menggeleng "perut ku masih sakit" tanganya perlahan mengelus perutnya santai.
"dibilang gak usah minum banyak-banyak juga" cibir Renjun tanpa mengalihkan perhatianyya dari layar.
Lagian mana bisa Jaemin menolak, semalam ia baru saja menghadiri acara bersama rekan actor dan tim produksi sebagai akhir atas syuting yang sudah berlangsung selama 4 bulan, dan selama 4 bulan itu Jaemin belajar banyak hal bersama artis yang lain, meskipun dia belum menjadi pemeran utama, tapi setidaknya dia sudah melakukan yang terbaik, karna di bulan depan Jaemin harus kembali bekerja untuk movie pertamanya.
"manager masih diluar, kalian ingin makan apa?" tanya Jaemin, mengalihkan atensi anak-anak. Haechan yang pertama berdiri menghampiri Jaemin, duduk di depanya kemudian mencomot kue lapis.
"enak" ucapnya pelan.
Jaemin tersenyum lebar "benar kah? Aku buat sendiri"
"apa yang buat sendiri?" saut dari arah ruang tengah.
Akhirnya 5 anak ini duduk berjejer di meja makan, beruntungnya meja makan sengaja Jaemin desain untuk 7 orang, ia tidak perlu mencari kursi.
Tak lama setelah itu, suara pintu mengalihkan perhatian, manager datang membawa 4 kotak pizza di tangan, seharusnya raut girang sebagai respon namun malah wajah kaku dan penuh selidik.
Bagaimana tidak jika yang muncul itu, Manager Lee
Pria lain muncul di belakang setelah manager Na meletakan 3 kotak pizza di atas meja, dia juga membawa satu kotak sisanya ke meja ruang tv, pria yang menjadi sorotan tanpak tenang duduk di sofa dengan sebelah kaki dinaikan "lanjutkan makan kalian, aku kemari bukan untuk marah-marah" katanya, seolah-olah mengerti akan tatapan anak-anak.
Diam-diam mereka mendesah lega, lantas untuk apa manager Lee datang kemari, untuk membantu atau malah sebaliknya?
"Jaem apa Sean udah ngasih kabar?" tanya manager.
-
Di kantornya, Sean dan Seonho baru saja keluar dari ruang rapat, rapat mingguan biasa, hal yang dibahas juga itu-itu saja tidak ada perkembangan, mengulang hal yang sama itu benar-benar membosankan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ending scene (NCT DREAM)✅
Fiksi PenggemarKini tidak ada Nct Dream, siapa mereka, mereka bukan siapa siapa lagi, bukan lagi 6 / 7 Remaja tampan yang siap menghibur NctZen, bukan lagi BB legendaris. Karna mereka itu hanya kisah masa lalu yang kias akan rasa sakit. Orang bilang " ada yang uda...