#4

1.2K 189 10
                                    

  Hyunsuk dan Jihoon saat ini sedang berdiri di pinggir koridor lantai 2 yang mengarah ke lapangan sekolah.

"Ji, lihatlah gadis pendek yang duduk di bangku itu!" ucap Hyunsuk pada Jihoon sambil mengarahkan pandangannya pada gadis yang ia maksud.

"Memang kenapa?" tanya Jihoon setelah melihat gadis yang dimaksud Hyunsuk tadi.

"Bukankah dia menarik?" ucap Hyunsuk sambil tersenyum miring.

"Kau ingin mendekatinya?" tanya Jihoon dengan nada tidak minat.

Hyunsuk pun tertawa mendengar pertanyaan Jihoon "Hmm.. Aku tidak tau. Bagaimana menurutmu?"

"Jangan berulah" jawab Jihoon dengan wajah datar menatap Hyunsuk dan yang ditatap hanya tertawa.

"Lihatlah ke belakang. Ada yang mencarimu" ucap Jihoon ketika melihat Haruto berjalan ke arah mereka.

Hyunsuk pun berbalik ke belakang. Namun ketika Haruto sudah berdiri di depannya, lelaki tinggi itu hanya terdiam melihat Hyunsuk.

"Ada apa? Apa urusan kita belum selesai?" tanya Hyunsuk waspada.

"Bukan begitu" jawab Haruto.

"Lalu apa?" Hyunsuk kembali bertanya karena melihat sikap Haruto yang gelisah.

Haruto menghelas nafas "Aku hanya tidak tau. Appa-ku menyuruhku untuk meminta maaf padamu secepat mungkin. Ini benar-benar menjatuhkan harga diriku. Jadi tolong maafkan aku"

"Ah begitu. Baiklah, aku memaafkanmu. Bukankah berkelahi itu buruk kan? Mending kau jadi temanku" ucap Hyunsuk akhirnya sambil memegang pundak Haruto dan menaik-turunkan kedua alisnya.

"Jangan coba-coba dekat denganku. Aku tidak ingin jadi temanmu" Haruto kemudian melepaskan tangan Hyunsuk yang ada di pundaknya. Sedangkan Hyunsuk hanya tertawa.

"Tapi, apakah benar kau anak pemilik CH Company?" tanya Haruto tiba-tiba.

"Tentu tidak. Itu juga bukan urusanmu kalaupun dia memang anaknya" Jihoon yang sedari tadi diam, tiba-tiba menjawab pertanyaan Haruto dengan memasang wajah datar miliknya.

Haruto pun berdecih mendengar jawaban Jihoon dan kemudian berlalu dari sana.

Namun, tiba-tiba saja Haruto membalikkan tubuhnya ke belakang "Oh iya, berhenti mendekati Yeji. Dia kekasihku. Ingat itu!" selepas mengatakan itu Haruto langsung pergi.

Sedangkan Hyunsuk yang mendengar perkataan Haruto tadi langsung tertawa remeh dan malah menyusul Haruto "Hei, Tiang!"

Hyunsuk mengalungkan lengannya ke leher Haruto sambil tertawa "Wah kau ternyata sangat lucu! Jadilah temanku"

"Sialan! Lepaskan aku!" ucap Haruto sambil berusaha melepaskan lengan Hyunsuk yang ada di lehernya.

"Aku tidak mau. Katakan dulu kalau kau akan jadi teman Choi Hyunsuk! Maka aku juga tidak akan mendekati kekasihmu itu" Hyunsuk terus menekan leher Haruto dengan lengannya hingga pemilik leher itu merasa sesak.

"Dalam mimpimu, sialan!" Haruto tetap saja menolak ajakan Hyunsuk.

"Baiklah. Aku akan menggunakan cara terbaikku. Rasakan ini!" tiba-tiba Hyunsuk mengusap kedua telinga Haruto.

Tanpa mereka berdua sadari, Jihoon yang sejak awal hanya diam, tiba-tiba saja memasang wajah yang sulit diartikan ketika melihat Hyunsuk mengusap telinga Haruto dengan tertawa riang.

"Awww!" Hyunsuk berteriak kencang ketika Jihoon tiba-tiba menarik keras tangannya dari telinga Haruto.

"Brengsek! Kau ini kenapa?!" tanya Hyunsuk dengan kesal karena tangannya masih melayang di udara karena ditahan Jihoon. Sedangkan Jihoon menatap wajah Hyunsuk dengan tatapan yang Hyunsuk tidak bisa artikan.

SHADOW • HoonsukWhere stories live. Discover now