35. A Perilous Sanctuary

2.7K 366 0
                                    

Time Mark:
Seventh Year

•••

Ottery St. Catchpole

Di sinilah Vanesha sekarang, berdiri di depan rumah keluarga Lovegood, di sebuah dataran tinggi yang tidak jauh dari kediaman keluarga Weasley. Hawa malam terasa dingin, tetapi bukan itu yang membuatnya menggigil—melainkan kenyataan bahwa dia baru saja kehilangan jejak orang tuanya dalam kekacauan pesta tadi.

Xenophilius Lovegood, dengan ekspresi waspada, segera menyuruh kedua gadis itu masuk. "Cepat, masuk dan jangan menampakkan diri sampai keadaan aman," katanya buru-buru.

Mereka mengikuti perintahnya. Berada di dalam rumah tidak berarti mereka benar-benar aman; para Pelahap Maut bisa saja datang kapan saja untuk menggeledah tempat ini.

Setelah berganti pakaian dengan baju pinjaman dari Luna, Vanesha akhirnya berbicara, "Lovegood, terima kasih sudah membawaku ke sini."

"Dengan senang hati," Luna tersenyum lembut. "Apa kau datang sendirian?"

Vanesha menggeleng. "Aku terpisah dari orang tuaku di pesta tadi. Aku khawatir, Luna... apakah mereka akan baik-baik saja?"

Luna menepuk pundaknya dengan lembut, mencoba menenangkan. "Tenanglah, mereka bersama beberapa anggota Orde. Jangan takut. Lagipula, aku yakin mereka tidak akan berani menyentuh keluarga Black."

Vanesha menarik napas lega. "Terima kasih lagi, Lovegood," ucapnya tulus.

Dari lantai bawah, Xenophilius memanggil, "Luna! Kemarilah bersama temanmu!"

Luna menatap Vanesha sejenak sebelum mengajaknya turun.

"Ada apa, Ayah?" tanyanya begitu mereka sampai di ruang tamu.

Xenophilius menyilangkan tangan di dada. "Jelaskan siapa yang kau bawa masuk ke rumah kita."

Tanpa ragu, Luna berkata, "Ini Vanesha Black. Teman Ron Weasley, yang berarti dia juga temanku. Ayah tidak perlu khawatir, dia berbeda dari anggota keluarganya yang lain. Dia ada di pihak yang benar."

Xenophilius menatap Vanesha dalam-dalam, seolah mencari kebohongan di wajahnya. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, dia akhirnya mengangguk pelan. "Baiklah. Aku harap kau aman di sini."

Namun, belum sempat mereka merasa lega—

DUAR!

Sebuah ledakan mengguncang rumah, diikuti suara pintu depan yang dibuka paksa. Seorang Pelahap Maut muncul, matanya liar mencari sesuatu.

"Kau menyembunyikan anak itu di sini?!" bentaknya.

Xenophilius menelan ludah, berdiri di depan Luna dan Vanesha sebagai tameng. "Demi Merlin, aku tidak tahu apa yang kau bicarakan!"

Vanesha berbisik, "Anak itu... maksudnya Harry Potter?"

"Tentu saja. Siapa lagi?" jawab Luna pelan.

Tanpa basa-basi, Pelahap Maut itu mengangkat tongkatnya dan melayangkan mantra ke arah Xenophilius, membuatnya terpental.

"Ayah!" Luna menjerit.

amortentia (ft. draco malfoy)Where stories live. Discover now