pesawat terbang

5 0 0
                                    

"Raaa...bangung"
"Iya bu"

Pukul 07:00 WIB. Aku terbangun dari tidur ku, langsung saja aku menuju kamar mandi, mencuci muka, dan menggosok gigi. Emmm masalah mandi belakangan aja deh hehehe. Setelah selesai aku menuju dapur dan mencium aroma nasi goreng buatan ibu. Harum nya khas sekali.

"Ra... gimana, kamu udah nentuin mau masuk kuliah?
"Emmm iya bu, aku udah daftar online ko, kampusnya gak terlalu jauh dari sini, cuma 1x naik bus langsung sampai"
"Kapan kamu daftar?
"Semalam, aku daftar online. Besok aku mau kesana ada beberapa berkas yang harus aku serahin"
"Nah gitu dong, anak ibuuuu" ucap ibu senang sambil mencium pipi kanan ku

Kebetulan aku anak tunggal, jadi di rumah hanya ada aku dan ibu, setelah ibu pergi ke restoran, rumah sangat sepi hanya ada aku dan kesunyian. Aku dan ibu segera menyantap nasi goreng yang masih hangat. Setelah makan ibu berpamitan untuk pergi ke restoran, dan hari ini aku memutuskan untuk ikut bersamanya.
"Bu aku ikut ya"
"Tumben banget kamu mau ikut"
"Emm suntuk aja di rumah, aku mandi dulu ya bu"
"Yaudah sanah mandi dulu"

***

Setelah sampai di restoran ibu mengajakku berkeliling restoran, ibu mengajakku ke taman dekat restoran, kami berdua duduk dan mengobrol, ibu banyak cerita tentang restoran peninggalan kakek. Restoran tersebut, sengaja di dirikan oleh kakek sebagai bentuk cintanya kepada mendiang nenek ku. Saat sebelum nenek pergi, beliau berpesan bahwa dia ingin memiliki sebuah restoran di Jakarta, entah mengapa beliau ingin lokasinya di Jakarta, mungkin karena awal pertemuan mereka itu di Jakarta. Karena kakek sangat mencintai nenek ku akhirnya dia mendirikan restoran ini.

"Nah Ra, ini tuh tempat pertama kali kakek sama nenek ketemu, restoran ini tuh awalnya rumah makan kecil, kakek dan nenek tuh sering makan di sini.
"Emmm, pantesan aja"

Tak lama ada salah satu pegawai restoran yang menghampiri kami berdua
"Maaf bu, ada tamu katanya udah punya janji sama ibu"
"Ohh iya, saya lupa, terimakasih"
"Kamu mau ke dalam atau mau di sini?
"Di sini aja deh bu"

Akhirnya ibu ke dalam untuk menemui tamunya, dan aku memutuskan untuk tetap duduk di taman. Aku memasang earphone ke telingaku dan menyetel lagu dan ku pejamkan mataku seolah aku menikmatinya. Tak lama aku merasa ada yang aneh, seperti ada sesuatu di sampingku, dan ternyata ada seseorang yang duduk di samping kananku. Terlihat ia sedang asik membaca buku dengan earphone yang terpasang di telinganya. Aku sedikit kesal, sebab ia duduk begitu saja tanpa meminta izin dariku. Matanya benar-benar fokus, sesekali terlihat senyum kecil di wajahnya.
Tanpa ku sadari, aku terus menatapnya hingga tak sadar bahwa ia menyadari nya.

"Kenapa kak?" Ucapnya sambil menutup buku dan melepas earphone yang menempel di telinganya. Aku masih terdiam tanpa menyadari bahwa ia menyapaku.
"Ka...halo..." ucapnya lagi sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajahku.
"Emmm..iya mas kenapa?" Ucap ku gugup

Lelaki itu hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Aku langsung bergegas meninggalkan lelaki itu, karena merasa malu dengan tingkahku tadi di hadapannya.

"Permisi mas" berdiri sambil meninggalkan taman
"Lohh...Kakk...." ucap lelaki itu seolah menahan aku untuk pergi.

PARADIPTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang