18

403 69 0
                                    

Saat aku sampai rumah Mum dan Dad memelukku dengan sedikit omelan. Mereka semua tau ceritanya, karena diceritakan Profesor Snape. Tapi Mum dan Dad tidak memarahiku, mereka hanya bilang jangan sampai terluka. Aku menceritakan bagaimana kejamnya keluarga paman Harry pada Harry. Mum dan Dad menyuruhku menjemputnya untuk bermain dirumah kami. Mum dulunya adalah sahabat ibunya Potter, dan sahabat ibunya Malfoy juga. Jadi dia menganggap Harry sebagai anaknya sendiri. Aku akan menjemputnya besok, aku akan mengajak Edmund semoga dia mau. Five belum kembali sejak pertemuan kami di Hogwarts, aku cukup khawatir padanya. Vanya juga sudah kembali kerumah Daddynya ya karena Daddynya meninggal. Tapi dia akan kembali ke apartemennya lagi nanti, aku sudah meminta alamat apartemennya jadi nanti aku bisa mengunjunginya.

Aku bermain bersama Lucy ditaman. Dia menceritakkan bahwa dia dan saudaranya kembali ke Narnia dan berperang lagi. 'Aku harap aku bisa melihat Narnia dan Aslan. Sepertinya Narnia sangat menyenangkan.' kataku sambil membaringkan tubuhku ditaman dan melihat langit. 'Aku juga ingin melihat Hogwarts yang dipenuhi laki-laki tampan.' jawab Lucy sambil terkekeh. 'Menurutku mereka tidak setampan itu. Dan Five pernah ke Hogwarts, dia datang dan pergi untuk melaksanakan misinya. Sepertinya misinya cukup sulit.' jelasku pada Lucy. 'Benarkah Five pernah ke Hogwarts? Wah apa dia populer disana? Sepertinya dia sangat populer disana. Aku juga melihat Five  berada dirumah itu bersama saudara-saudaranya, bahkan ada Vanya juga.' Kata Lucy bersemangat. 'Five hanya bertemu denganku, Harry dan Ron. Setelah itu dia pergi lagi.' kataku pada Lucy. 'Bukankah aneh dia jauh-jauh datang kesana hanya untuk menemuimu? Bahkan saat dia bertemu denganku saja dia acuh.' Jawabnya dengan sedikit mengerutkan bibirnya. 'Mungkin dia hanya ingin melihat sekolahku sepertimu Lucy.' kataku sambil tersenyum.

Aku masuk kerumah dan bersiap untuk mandi. '[y/n] sayang, minggu depan adalah hari ulang tahunmu. Mum dan Dad ingin merayakannya. Ajaklah teman-temanmu untuk pesta ini.' kata Mum. 'Terima kasih Mum, aku akan mengundang Weasley family, Hermione, Harry, Olliver, Neville.. apa aku harus mengundang Seamus? Sepertinya dia bisa membuatku seperti daging panggang lagi.' kataku sambil memeluk Mum. 'Tidak boleh begitu undang Seamus juga. Undang juga anak Narccisa Malfoy, dia anak sahabat ibu. Jadi kalau kau tidak mengundangnya Mum akan malu.' kata Mum. 'Emm.. baiklah tapi aku tidak bisa memastikan Malfoy datang. Dia tidak suka yang berbau Muggle.' kataku sambil melangkah pergi untuk mandi.

Aku bersiap-siap untuk pergi menjemput Harry, aku pergi bersama Lucy dan Edmund. Saat diperjalanan kami terus bernyanyi hingga suara Lucy habis, aku tertawa melihat Lucy. Aku memencet bel, lalu seorang anak lelaki gemuk membukakan pintu, dia terkejut melihat Lucy, aku akui Lucy cantik. 'Apa Harry ada dirumah?' tanyaku pada anak laki-laki itu. 'Kenapa kalian menanyakan anak itu?' jawabnya songong. 'Cepatlah panggil Harry. Kau tau aku temannya, dan aku bisa mengubahmu menjadi tikus.' kataku sambil mengancam. dia sedikit ketakutan, Lucy dan Edmund hanya tertawa melihat tingkahku. Harry keluar dari kamarnya dan tersenyum. Aku mengajaknya ke dalam mobil. Yang mengendarai mobil adalah supir Mum, karena Mum seorang model jadi dia memiliki seorang supir. Kami pergi menuju rumahku, dan aku mengenalkan Harry pad Lucy dan Edmund. Lucy terlihat sedikit malu-malu, sepertinya dia tumbuh dewasa terlalu cepat. Kami bermain sampai larut, lalu mengantarkan Harry pulang. Sebenarnya Mum sudah memaksa Harry untuk menginap tapi Harry menolaknya.

Crazy Girl In HogwartsWhere stories live. Discover now